-Jika kau menginginkan padi yang tumbuh di ladangmu, tapi kau hanya menemukan rumput. Namun Tuhan selalu punya hadiah lebih dibaliknya-
🍁🍁
Lama waktu trainee tak menjamin akan didebutkan lebih dulu dari pada trainee yang baru masuk. Kerasnya dunia entertainment Korea Selatan membuat setiap orang bisa kehilangan semangatnya. Namun, berbeda dengan seorang lelaki jangkung yang sedang terduduk sendiri disebuah studio musik pribadinya. Puluhan lembar kertas putih dengan berbagai coretan lirik lagu berserakan di meja kerjanya. Telinganya terfokus pada demo lagu yang baru digarap kemarin malam. Tak lama, hembusan nafas panjang keluar dari bibir tipisnya. Mata sipit miliknya yang semula menatap monitor kini beralih kesebuah figura kecil yang berisi potret dirinya bersama teman-teman masa trainee nya.
"Lagi?" Suara dari pintu membuatnya sedikit terperanjat lalu memutar kursinya.
"Ya! Kau hampir membuatku terjungkal!" Sungutnya pada seorang pemuda yang baru saja meletakkan cup berisi americano kesukaannya.
"Kali ini suruhan sajangnim atau memang kau sendiri?"
"Menurutmu?" bukannya menjawab, pemuda bersurai hitam itu malah balik bertanya.
"Yaishh! Kau harus memperhatikan kesehatanmu"
"Ya! Lihatlah dirimu. Kau bahkan belum mengganti seragammu. Bukankah kau seharusnya istirahat?"
"Ya Choi Raesung! Aku datang bukan untuk mengajakmu berdebat"
Raesung kembali menghela nafasnya "Jadi, apa urusanmu datang kesini Yedamie?"
"Hanya ingin berkunjung"
Keduanya diam sejenak, membiarkan udara dari pendingin ruangan membuat mereka merasakan kesejukannya. Demo lagu yang sedari tadi diputar sudah mati sejak Yedam masuk.
"Satu bulan lagi" ucap Yedam lirih namun masih dapat didengar oleh indera pendengaran pemuda yang berjarak satu meter darinya.
"Seharusnya kau pergi bersamaku" lanjutnya membuat Raesung menunduk.
"Aku memang ditakdirkan dibelakang layar"
Ruangan kembali senyap. Kedua pemuda bertalenta itu sibuk dengan pikiran masing-masing. Hingga dering dari sebuah handphone dengan case bergambar Spiderman membuat pandangan mereka teralih bersamaan.
"Yeobseo" ucap Yedam mengawali panggilan.
"..."
"Aku masih di agensi"
"..."
"Hem. Arasseo"
Mata Raesung mengikuti gerakan Yedam yang memasukkan handphone kedalam saku seragamnya.
"Aku akan pergi. Junkyu hyung mencariku" pamit Yedam seraya bangkit dari duduknya.
"Ah koala itu" sahut Raesung ikut bangkit.
"Aku pergi. Jaga dirimu"
Pintu hitam tertutup bersamaan dengan hilangnya bayangan Yedam.Raesung menatap meja kerjanya, sekelebat pesan Yedam tentang kesehatannya tiba-tiba terpikirkan. Tangan panjangnya terulur membersihkan berbagai barang dan mengembalikan pada tempatnya. Meraih waist bag hitam miliknya. Menutup pintu lalu berjalan santai menyusuri koridor lantai 5 yang mulai sepi.
Interior gedung yang kebanyakan berwarna hitam membuat hawa disekitarnya memburuk.
Jam tangan analog miliknya baru menunjukkan pukul 8 malam. Kawasan yang biasanya ramai, sekarang terlihat sepi.
![](https://img.wattpad.com/cover/232885379-288-k586545.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Irregular
FanfictionTentang apa yang disebut luar biasa. Kehidupan seorang produser sekaligus komposer muda terkenal yang gagal dalam masa trainee nya. Pekerjaan yang membuatnya melupakan segala yang ada disekitarnya. Hingga suatu saat, seorang gadis membuatnya harus m...