Awal

14 4 0
                                    

Jika kau tak mampu terbang, maka berlarilah.
Jika kau tak mampu berlari, maka berjalanlah.
Jika kau tak mampu berjalan, maka merangkaklah.
Meski merangkak, bersiaplah.

~Not Today~

🍁🍁

"Jadi, apa kalian memiliki ide?"

"Sajangnim" Somi berucap seraya mengangkat tangan kanannya.

"Menurutku.. bagaimana jika kita mengadakan YG Family Concert lagi?" tanya Somi hati-hati.

"Itu terlalu beresiko" salah satu staff menyahut.

"Majayo. Apalagi iKON masih dalam kondisi yang buruk" staff lain membenarkan.

"Ani. Itu bisa dipikirkan lagi"

"Sajangnim menyetujuinya?!" ucap Somi tak percaya.

"Aku tidak berkata aku menyetujuinya. Akan kubicarakan dengan lainnya nanti.

Bibir Somi terangkat menampilkan senyum diwajah cantiknya.

Gadis kelahiran Canada itu sudah memendam keinginannya sejak ia memutuskan bergabung menjadi idol di YG Ent, sebuah panggung besar nan megah yang diisi seluruh idol besutan YG Ent.

Rapat berjalan lancar dengan beberapa pendapat dari para staff. Rapat yang dimulai dari pukul 10 pagi itu berakhir pada jam makan siang.
Somi berjalan santai  dengan sesekali memainkan handphonenya. Notifikasi media sosial tak pernah membuatnya bosan. Sapaan dari para penggemar mampu menjadi obat penghilang lelahnya. Jari lentiknya menggeser laman Instagram yang dibukanya, foto seorang lelaki yang sedang memainkan piano dengan rambut yang hampir menutupi mata menarik perhatian Somi.

Sebuah akun yang ditandai dalam foto tersebut membuatnya berinisiatif membukanya.

"Kenapa dia tidak pernah mengunggah foto yang baik?"  monolog Somi saat akun yang dibukanya hanya menampilkan foto-foto abstrak.

"Dari sini sudah bisa ditebak jika dia pekerja keras" lanjutnya seraya menganggukkan kepalanya.

"Tapi aku tak melihatnya akhir-akhir ini"

"Siapa?"

"Eonnie! Kau mengejutkanku!"

"Aku menyuruhmu menunggu di mobil. Tapi kenapa kau malah masih disini?"
Somi menggaruk tengkuknya yang tak gatal bersamaan dengan bibirnya yang tersenyum kaku.

"Jadi, siapa yang tak pernah kau lihat akhir-akhir ini?"

Glek!

Somi menelan ludahnya, mencoba mencari alasan untuk mengelak.

"Ah bukankah aku harus latihan hari ini?" ucap Somi hampir melangkahkan kakinya.

"Ya Somi-ah! Bahkan aku yang lebih tau jadwalmu" ucap manager-nim dengan tangan yang bersedekap.

"Ah majayo. Aku hampir saja melupakannya"

"Mwonde?" salah satu alis manager-nim terangkat tak percaya.

"Eoh. Teddy oppa tadi mengirimiku pesan" ucap Somi jujur seraya menunjukkan pesan yang dikirim oleh Teddy produser-nim.

"Perlu kuantar?"

"Aniyo. Aku aku akan menghubungi eonnie jika sudah selesai" tolak Somi sopan.

"Arasseo. Jaga dirimu. Jangan lupakan makan siangmu. Aku akan memberitahu Teddy produser-nim agar mengingatkanmu"

IrregularTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang