07 : Opia

16.3K 3.6K 813
                                    

Opia : adalah kondisi ketika kamu menatap mata seseorang dan kamu mengetahui apa yang ia rasakan, apakah itu kegetiran, sedih, takut ataupun marah.

Opia : adalah kondisi ketika kamu menatap mata seseorang dan kamu mengetahui apa yang ia rasakan, apakah itu kegetiran, sedih, takut ataupun marah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Biar aku saja yang senyum Jaehyun jangan, tidak baik untuk kesehatan jantung."

Lee Taeyong

***

"Tidak mau!"

"Hyung.. ayolah, aku kan sudah minta maaf."

"Minta maaf pantatmu! Aku malu Mark!"

"Ck, kan aku juga membantumu. Jaehyun hyung juga sepertinya mulai tertarik padamu."

"Iya! Tertarik untuk membunuhku! Huwaaa~"

Mark mengusap wajah. Ia menyesali perbuatannya untuk mengerjai Taeyong, jika akhirnya begini.

Hari sudah beranjak malam, dan Taeyong tak kunjung tidur.

Lelaki mungil itu tengkurap di atas kasur, menenggelamkan wajahnya di bantal, dan mengomel tidak jelas pada Mark-bocah yang harus disalahkan atas semua ini.

Mark yang matanya sudah seperempat watt menghela nafas. Ia berdiri di belakang ranjang tempat Taeyong bergulung rusuh.

"Hyung.."

"Pokoknya aku ingin keluar dari sekolah itu! Aku tidak mau bertemu Jaehyun lagi! Wajah jelekku sudah dilihat Jaehyun! Aku tidak mau sekolah di sana lagi!"

"Kau yakin?"

"Tidak lah bodoh! Ini hanya ucapan orang yang sedang marah!"

Manik Mark terotasi malas. "Lalu aku harus apa agar kau bisa istirahat dengan tenang?"

Taeyong mengangkat kepala, menoleh ke belakang menatap Mark dengan mata membulat lucu. Bibir ia manyunkan, "kau menginginkan aku mati?"

"Hyung... aku ingin kau tidur. Sumpah, punggungku rasanya sakit, kepalaku pusing, kakiku linu, dan itu semua karena aku mengurusmu seharian ini yang tidak bisa diam! Aish, Jennie nuna juga kenapa harus berangkat ke Paris sekarang." Mark mengoceh sebal.

Hidung Taeyong kembang kempis, pipinya memerah bersiap untuk menangis. "M-m-mark sedang marah padaku?"

"Tidak! Aku sedang bahagia sekarang, hahahahahahahaha!"

Mark seperti orang gila sekarang. Ia ingin tidur, sungguh.

"Es krim."

"Apa?"

Taeyong terduduk, ia mendekat ke arah Mark, menarik ujung kaus yang bocah itu kenakan. "Aku ingin es krim." Kedua mata serupa boneka itu ia kerjapkan lucu.

Doakan saja supaya Mark di jalan nanti tidak kelepasan untuk sengaja menabrakkan motornya ke pohon.

***

Apart to come | Jaeyong [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang