Apart to come | Jaeyong [✓]

38 : Kejutan untuk si penyihir

Hai, kangen ga? Maaf ya telat seminggu, lagi sibuk nih. (Sibuk main among us,)
-----

Jaehyun kini keluar dari mobil, dengan pakaian seadanya yang dipinjami oleh Mark, berupa kaus hitam dan celana levis, oh dan jangan lupakan masker yang dipakai Jaehyun karena hei-dia belum cuci muka, sikat gigi, atau apapun itu. Ingatkan saja kalau Jaehyun dibawa diam-diam saat ia tidur. Sialan!

"Mark, sebenarnya apa yang akan kalian lakukan?" Jaehyun masih bingung dengan keadaan.

Yang ditanya hanya menunjukkan seringai tipis, "kau ingat kan rencana yang pernah kukatakan tempo hari?"

Demi Tuhan, Jaehyun itu pandai dalam segala hal, tapi jika ia ditanya saat baru bangun tidur seperti ini, ia tidak akan mampu menjawab. Otaknya masih tersangkut di bandara alam mimpi.

"Hari ini hari ulang tahun Taeyong," Jennie yang baru saja mengantarkan Hanbin memarkirkan mobil berbicara kemudian.

Lama otak Jaehyun memproses, hingga akhirnya lelaki dengan wajah bantalnya itu menyentak kelopaknya seketika,

"Aku lupa.."

"Hm bagus, dan kau dengan tidak berdosanya menjebol lubang Taeyong di malam sebelum ia berulang tahun. Jika ia tidak bisa berjalan nanti bukan lilinnya yang akan kami tiup, tapi kau yang akan ku lelehkan." Hanbin melotot galak.

Mendengar Hanbin mengomel, Jaehyun hanya mampu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Maaf hyung, aku benar-benar lupa,"

"Tak apa, aku bisa memakluminya Jaehyun. Itu karena sekaraang sedang musim anjing jantan yang ngebet ingin mengawini betinanya." Lanjut Hanbin.

Jaehyun mengangguk, "ya hyung.." lalu sedetik kemudian ia melotot, "aku bukan anjing hyung!"

"Sudah sudah, aku mengajak kalian kesini bukan untuk bertengkar." Lerai Jennie.

"Memang untuk apa kita kesini?"

Jaehyun bertanya setelah ia menyadari kalau ia diberhentikan Jennie di tempat berupa padang rerumputan yang begitu hijau, dengan beberapa bunga yang menghiasi, juga ilalang yang melambai-lambai indah.

Bau rumput dan air embun, perpaduan sempurna di pagi hari.