Bisa bisanyaa👁️👄👁️
***
Kata orang, kalau berkunjung ke tempat peristirahatan terakhir, harus memakai pakaian serba gelap. Untuk menghormati mendiang yang sudah berpulang-dan menghindari memakai pakaian dengan dandanan yang mencolok.
Hm, kata orang sih begitu.
Tapi kata itu mungkin tidak akan berfungsi pada Taeyong.
Oh lupa, Taeyong kan bukan orang. Dia hanya seonggok generator listrik yang diberi nyawa.
"Taeyong sudah siap?"
Taeyong keluar dari rumah, menemui Jennie dan Mark yang sudah menunggunya di halaman rumah.
Si mungil begitu lucu. Seperti model majalah saja style pakaiannya. Topi hitam, turtleneck, dan denim sebagai rangkapannya. Oh dan jangan lupakan sepatu warna putih dengan garis pink di bagian sampingnya, ia tampak menggemaskan.
"Sudah!"
Jennie yang sedari tadi mengibasi dirinya sendiri kegerahan segera terpaku atensi pada kehadiran si mungil yang nampak segar penampilannya semenjak berganti warna rambut. Oh, atau..
"Memang benar ya, orang yang sudah berhubungan itu auranya akan lebih terpancar." Jennie menaikkan alisnya dua kali, menggoda si mungil.
... Karena hal lain.
Yang merasa disindir mengerucutkan bibir, "bilang saja kalau Jennie nuna terpesona dengan ketampananku."
"Kata siapa hyung itu tampan?" Timpal Mark.
"Eh, memang aku jelek ya Mark?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Apart to come | Jaeyong [✓]
Fanfiction[ DIBUKUKAN - PART LENGKAP ] "Si apatis Jaehyun, yang bertemu dengan bocah lelaki menggemaskan yang ia tak tahu, darimana asalnya." ©shnaxxya, 2020