36 : Master?

11.9K 2.2K 473
                                    

***

"Lee, buka pintunya." Jaehyun mengetuk pintu dengan ukiran kayu dihadapannya. Tangan kirinya menyanggah nampan yang diatasnya berisi makanan dan minuman untuk sang tuan putri di dalam.

Tak ada jawaban.

Jaehyun tidak tahu, sepulang ia dari bekerja, ia langsung pergi ke Castel Lee, menemui Taeyong yang tau-tau sudah berada di kamarnya mengurung diri.

Sebenarnya Jaehyun tadi ingin langsung pulang karena ia merasa lelah setelah seharian kedatangan banyak pelanggan, namun tiba-tiba saja Jennie menelpon tadi saat Jaehyun menunggu bus di halte, mengatakan kalau Taeyong mendadak diam dan murung sepulang dari rumah abu. Jennie juga mengatakan kalau si mungil langsung beranjak naik, masuk ke kamarnya, tak menyentuh makanan ataupun camilan di dapur, membuat seisi kastil gaduh.

Tak lama setelah Jennie menlpon, Jaehyun pun datang. Mark yang sudah khawatir dengan kondisi Taeyong segera memberikan nampan berisikan makanan Taeyong yang sempat tak tersentuh tangan si mungil, menyuruh agar Jaehyun membujuk si mungil supaya mau makan.

"Lee, kau belum makan kan?" Jaehyun kemudian menoleh, menatap tiga orang lainnya-Jennie, Mark, Hanbin-yang berdiri di seperempat anak tangga, mengintip di cela-cela pegangannya. "M-mark memasakkan nugget wortel kesukaanmu."

Mengapa tiga orang itu harus menyaksikan sih? Jaehyun kan jadi grogi sendiri jadinya.

Menelan ludah susah payah, Jaehyun berusaha mengabaikan tatapan menyelidik tiga orang usil di belakangnya. Ia fokus mengetuk pintu kamar Taeyong berharap si mungil mau membukakannya.

"Taeyong, ini aku Jaehyun.."

Nihil, tak ada jawaban. Apa Taeyong berubah menjadi ilmbad?

Ini satu-satunya cara..

Jaehyun menoleh ke belakang lagi, melihat ketiga manusia yang berharap besar pada Jaehyun,

Tapi aku malu dilihati mereka..

Ck, terobos sajalah!

"Sayang.."

Yang langsung dihadiahi gelak tawa oleh Mark Hanbin dan Jennie. Mereka tertawa habis-habisan melihat ulah cringe Jaehyun yang mengucap kata sayang. Oh astaga, itu sangat lucu.

Ceklek!

Jaehyun menyentak kelopak, pintu terbuka dari dalam, menampakkan Taeyong yang rambutnya terlihat acak-acakan. Dan jangan lupakan, piyama kebesaran yang dipakainya. Sebenarnya kenapa dengan bocah ini?

Dia...

..mau membukakan pintu jika dipanggil sayang rupanya.

"Maaf, aku tidak dengar Jaehyun memanggilku sejak tadi, aku baru dengar saat Jaehyun memanggilku sayang." Si mungil wajahnya terlampau datar saat berbicara.

"Y-ya tidak apa-apa."

"Ada apa?" Taeyong kemudian melihat nampan yang di bawa Jaehyun, "oh Jaehyun membawakan makanan ya? Bawa masuk ke kamarku, aku sedang tidak mood."

Seolah bingung akan sikap kaku Taeyong, Jaehyun hanya menruuti saja kemauan si mungil. Ia masuk ke dalam kamar Taeyong.

Brak!

Pintu segera ditutup dengan keras oleh Taeyong sampai-sampai membuat Mark, Jennie dna Hanbin memekik terkejut.

"Ck, tidak asik. Kenapa ditutup segala sih!" - Jennie.

"Ada lilin ada api, tak mungkin kan Taeyong dan Jaehhyun main tusuk jebol lagi?" - Hanbin.

"Shh, sudah sudah. Pasti Taeyong hyung butuh waktu berdua dengan Jaehyun hyung, ayo kita lebih baik pergi saja." -Mark, as satu-satunya orang yang waras di sini.

Apart to come | Jaeyong [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang