BAGIAN IV

582 76 43
                                        

Langsung baca ajalah wkwk
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Mingiii.. Aku bosann! Tidak ada sinyal disinii!" oceh Yunho sambil menggoyang-goyangkan badan besar Mingi.

Hmm..

Mingi yang sedang memakai cream malamnya hanya berdehem menanggapi ocehan Yunho .

"Ishh Mingi! Dengarkan aku!"

"hm.."

"Ayo berkeliling rumah ini! Sepertinya seru ,rumah ini luas sekali Mingi!"

"Hmm" Mingi masih berdehem tapi kali ini  kepalanya mengangguk.

Dahi Yunho pun berkerut tidak suka karena hanya ditanggapi gumanan gumanan singkat dari Mingi ,

PLAKKK!

Yunho pun menggeplak kepala Mingi kesal .

"SONG MINGI KAU MENYEBALKAN!!"

"YAKKK JEONG YUNHO SIALAN ! APA MAUMUU!!" Teriak mingi kesal tidak terima.

"Nyeyeyenyenye.. Jeong Yunho sialan katanya!" desis Yunho pelan

Yunho pun beranjak dari tempatnya menuju pintu kamar mereka dan meninggalkan Mingi .

Mingi pun hanya mengusap dadanya sabar karena ulah teddy bear kesayangannya itu, dia pun menatap nanar cream nya yang jatuh dan tutupnya pecah .

"Untung cinta.." batin mingi miris.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Yunho pun berjalan melewati lorong-lorong rumah megah ini , keren sekali menurutnya , dia pun asyik berpikir setajir apa sih keluarga San , matanya pun menjelajah kesana-kemari karena takjub .

Kaki- kaki panjangnya terus melangkah sampai diapun sampai di persimpangan jalan , dirinya bingung , harus kekiri atau ke kanan dan pada akhirnya dirinya memutuskan untuk berjalan ke arah kiri.

Terbesit idenya untuk melakukan vlog dadakan tapi apa daya ponselnya mati dah disini juga susah sinyal.

Ah. Omong-omong dari tadi dia tidak melihat telpon rumah ,tapi siapa yang peduli? Mungkin saja diletakan ditempat lain?.

Dia pun terus berjalan santai sampai netranya menangkap sesosok laki-laki berjalan lurus didepannya , laki-laki itu tampak asing dari belakang.

Yunho bingung apakah itu pelayan disini atau siapa? Soalnya anak itu bilang dia sendirian dirumah megah ini .

Akhirnya Yunho pun memutuskan untuk memelankan langkah kakinya dan mengikuti orang tersebut .

Matanya memicing lantaran langkah kaki orang didepannya ini tampak tenang dan dia pun terus menghadap ke depan sambil membawa sebuah buku yang terlihat sangat tebal , pencahayaan di lorong ini pun tampak remang-remang sehingga mengharuskan Yunho untuk memicingkan matanya guna menyelaraskan cahaya yang masuk ke retina matanya.

Sampai akhirnya pria itu berhenti di depan sebuah ruangan yang pintunya besar sekali.

KRIEEETTT...

Bunyi suara pintu itu terbuka pelan , dan orang itu pun masuk kedalamnya.

Sekarang Yunho dilanda kebingungan apakah dia harus menghampiri orang itu atau pergi? Tapi Yunho penasaran siapa orang yang masuk keruangan tadi dan tampaknya orang itu bukan orang asing dirumah ini terlihat dari peragainya yang santai saat berjalan tadi.

FOLLOW (WooSan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang