IDZ: - 03

26 0 0
                                        

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

"Ada saatnya berharap, ada saatnya untuk berhenti berharap. Ada saatnya memperjuangkan, ada saatnya untuk mengikhlaskan."

_Anonim

_____________________

Zahira POV

"Ras kamu duluan aja ya ke kelas aku mau ke kantin lagi dulu, karena nunggu kamu tadi jadi lupa beli minum"ujar zahira.

"Hehehe maaf ya ra, yaudah gih sana atau mau di temenin?"tanya laras

"Nggak usah keburu masuk ntar, kalau gurunya ada bilang aja khansa zahira hulwan yang imut imut gimana gitu ini lagi ke toilet bentar"

"Dih mulai deh, yaudah sana-sana"ujar laras dengan mendorong-dorong zahira.

___________

Zahira kini telah menggambil 2 botol Le minerale di kulkas pendingin, satu untuk nya dan satu untuk laras.

"Bu 2 botol Le mineral ini berapa?"tanya Zahira kepada ibu kantin.

"8000 ribu nak"jawab ibu kantin.

Zahira memeriksa dan mencari uang di saku di roknya, zahira binggung kenapa uang nya tidak ada saku roknya, sepertinya uang nya ketinggalan di dalam tas yang tadi pagi ditarok deh.

"Ya ampun kemana uang nya, Apa mungkin masih ada di dalam tas ya?"gumam zahira binggung harus bayar pakai apa mau kembaliin tapi Zahira keburu haus dan tak enak hati juga.

"Yaudah deh"gumam zahira.

"Maaf bu keknya zah--"ujar zahira terpotong karena ada orang yamg menyerobot nya lebih dulu.

"Ini bu uangnya sekalian bayar yang ada di samping saya juga"ujar Ikhwan datang dan memberikan uang Rp. 50000,00 ke ibu kantin.

"E-eh nggak usah, saya bayar sendiri aja"ujar zahira menolak secara halus.

"Nggak papa saya saja yang bayar, kamu juga lupa bawah uang kan?"ujar ikhwan dengan menaiki satu alis..

Zahira hanya dapat menghela nafas dan juga deg degan karena binggung harus gimana mau menolak tapi udah haus pakai banget dan kalau menerima juga nggak enakan.
Satu sisi juga zahira menahan jantung agar nggak merosot karena deg degan. Bisa aja lu thor...

"Jaga mata jaga hati zar, jangan sampai melongo lihat terpesona doi ckckc, eh astaghfirullah apaan nih otak, bukan mahrom, bukan mahron astaghfirullah sadar zar"batin zahira sembari menepis pikiran yang errr.

"Ini nak uang kembaliannya"ujar ibu kantin memberi kembalian nya kepada ikhwan.

"Oh iya bu terimah kasih"ujar Ikhwan sopan.

"Hm-m nanti saya ganti uangnya"ujar zahira sembari menetralkan jantung yang sedang berkoar-koar sejak tadi. Tahan zar jangah goyah...

"Tidak perlu, anggap saja itu permintaan maaf saya yang tidak sengaja menyenggol lengan kamu tadi pagi"ujar ikhwan dingin.

"Syuk--"

"Yasudah kalau gitu saya duluan ya, assalamu'alaykum"potong Ikhwan dan langsung pergi dari kantin tanpa lebih dulu mendengar ucapan zahira.

Zahira menghela nafas "Hmm Wa'alaykummussallam"

Zahira mengigit bibir bawah karena gugup"ya ampun nih jantung nggak bisa diajak kerja sama ape ye"sembari memegang dada karna dari tadi jantung nya berdisko-disko.

CINTA DAN TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang