Prolog

37 4 0
                                    


•🦋•

  Di sebuah ruang yang awalnya riuh penuh kegaduhan tiba-tiba menjadi hening. Semua mata terperangah, menatap tak percaya sekaligus kagum kepada seorang gadis berambut panjang lurus tanpa poni menari dengan tubuhnya yang ideal secara anggun. Ia menari dengan mata terpejam dan kaki yang berjinjit lalu terbang, ke kanan dan ke kiri lalu memutar. Seperti ada musik yang mengiringi tariannya, tetapi ruang itu hening karena tarian gadis itu telah membius semua orang disana, semuanya tak berkutik sedikitpun.

  Padahal dipikiran mereka banyak sekali tanya,
"Dia kenapa?"
"Dia bisa nari?"
"Apakah nyata yang aku lihat sekarang?"
"Tidak mungkin! seperti mimpi!"
"Wah, Hebat!"
"Cantik!"
"Luar biasa!"

  Namun, pertanyaan serta pujian itu hanya bisa dilontarkan dari dalam hati mereka, mulutnya tak bisa berkata-kata hanya menganga tak menyangka.

  Kedua mata gadis itu terbuka bersamaan dengan tubuhnya yang berhenti bergerak. Jantungnya berderu dengan cepat, hidungnya kembang kempis mencari udara segar, mulutnya mengeluarkan karbon dioksida yang seharusnya keluar dari hidung. Matanya berkeliling, keningnya dibuat mengkerut melihat banyak mata yang menatap kearahnya.

  Ia pun melihat kedirinya sendiri, "kenapa? ada apa denganku? apa yang aku lakukan? kenapa mereka semua menatapku seperti itu?"

  Di tengah kebingungannya ia ditarik secara paksa oleh gadis berkepang dua dan rambut bob. Ia pasrah karena ia telah kehabisan tenaga bahkan untuk bersuara ia tidak mampu. Ia sendiri bingung kenapa ia merasa sangat lelah, sebenarnya apa yang barusan ia lakukan?

•🦋•

I'm not Ballerina [Revisi On Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang