[COMPLETED] - NARUTO FANFICTION
Perjuangan Sasuke sebagai admin Congorabece yang ingin di-notice betinanya memang penuh lika-liku. Demi mendapatkan objek mimpi basahnya secara nyata, Sasuke giat merencanakan strategi juga meluncurkan serangan bertub...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
"Oh, Sakuranya ada di kamar."
Pas dapet jawaban, Sasuke nunduk singkat ke Kizashi yang lagi ngeritingin rambut Barbie Fairytopia-nya. Btw, yang dipegangnya itu Laverna ya bukan Elina. Dah lah, nggak usah salah fokus ngeliat keanehan Kizashi lama-lama. Ntar gobloknya nular.
Ngegumam permisi dengan sopan, Sasuke langsung naek ke lantai atas. Lari kek ninja gitu yang tangannya ke belakang. Eh, tumben bener nih anak kaga manjat genteng sama masuk lewat balkon. Abis kerasukan apa?
Setelah berhasil berdiri di depan tujuan sembari ngegenggam kunci pemberian, perasaan Sasuke rada kalut pas ngeliat pintu kamar Sakura. Takut nggak siap mendengar penjelasan Sakura, takut hal yang dia takutin itu bener-bener terjadi.
Beberapa pertimbangan antara gas atau mundur, akhirnya Sasuke ngemutusin buat dobrak kamar bininya itu yang ternyata nggak di konci. Lah, terus koncinya buat apaan yak?
BRAK!
Penyidakan dimulai.
"Angkat tangan!"
Kamar yang didominasi warna merah muda mencolok dan bikin sakit mata itu ternyata kosong. Nggak ada orang. Nggak ada tanda-tanda bekas penjajahan. Mata Sasuke masih waspada, sampe akhirnya jari telunjuk sama tengahnya (sok-sokan kek pistol gitu) ngarah ke pintu kamar mandi yang ketutup.
Tapi bentar, dia mau ngecek kolong ranjang sama lemari dulu. Akhirnya dia guling beberapa kali dengan gerakan mulus, terus tangannya ngegeser pintu lemari Sakura. Tanpa nurunin pistol imajinasinya dan malah sok-sokan kek narik pelatuk gitu. Siap nembak. Harusnya dari sebelum dobrak pintu, cumi.
