[COMPLETED] - NARUTO FANFICTION
Perjuangan Sasuke sebagai admin Congorabece yang ingin di-notice betinanya memang penuh lika-liku. Demi mendapatkan objek mimpi basahnya secara nyata, Sasuke giat merencanakan strategi juga meluncurkan serangan bertub...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
RuangOSIS, ruangangkersebelahruang guru.
"Jadi nggak boleh ada yang tau?"
Sakura ngangguk, duduk bersila di hadapan Sasuke yang lagi nutupin paha mulus pacarnya pake kain jarik (nggak tau nyipet dari mana). Bikin jomblo sirik ae, Dek. Dasar nggak sopan. Mas nggak suka.
Mereka lagi di dalem ruang OSIS, yaiyailah udah ditulis di atas, duduk ngemper gelar tiker. Lagi jam istirahat ceritanya. Makanya nih anak bedua bisa colong-colong waktu buat pacaran. Hebatnya sih nggak kecyduk temen laen sebangsa Ino sama Kiba yang demen gosip. Hoki.
"Pokoknya nggak boleh ada yang tau, ya." Sakura maksa buat pinky swear, biar uwu aja. Dan dilakuin ogah-ogahan sama Sasuke walau tetep nanya.
"Emang kenapa sih nggak boleh pada tau?" tanya Sasuke, rada kesel. Gua tau sebenernya lu mau pamer.
Ekspresi si ibu ketua dibuat sok serius. "Bahaya, orang-orang di Bumi semuanya jahat." Yah, walau emang goblok dan nggak mencerdaskan bangsa kek biasa sih ... biarin aja dah. Cewek selalu kanan.
"Kok?"
Sakura nepuk pundak pacarnya. "Lu dengerin aja apa kata gua."
"Padahal gua pen pamer ke khalayak biar trending."
"Nggak boleh!"
"Dih?"
"Pokoknya nggak boleh!"
"Tapi, tapi, tapi—"
"Ssst!" mulut Sasuke dibekep pake telapak kaki. "Dengerin apa kata Mas."
Sasuke natap datar. Matanya colong-colong gerak ngintip kolor ungu Sakura, rada keliatan. Wah, bajingan sekali anak Bunda yang sudah besar ini~