PART 1

743 71 44
                                    


10:27 pm.  Victoria Airport

Setelah 5 tahun lamanya hidup secara sederhana di negara orang, kini Taeyong memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya.

Bukan karena  kehabisan uang, bagaimanapun juga ia berasal dari keluarga yang kaya, bahkan jika Taeyong mau ia bisa saja membeli sebuah mansion mewah di Kanada.

Akan tetapi, Taeyong memikirkan Mark juga Ten, keluarga mereka banyak di Korea. Mereka semua juga pasti merindukannya, apalagi Mark belum pernah bertemu dengan nenek, kakek, paman dan bibinya.

Kini mereka sudah berada di dalam pesawat, Mark sudah tertidur di atas ranjang.

” Kau juga istirahatlah, Ten. Masih lama untuk sampai ke Korea.”

Taeyong juga ikut merebahkan tubuh disebelah Mark.

 Melihat kedua orang yang paling ia cintai, Ten jadi teringat bagaimana usaha Taeyong untuk tetap mempertahankannya walaupun ia harus sampai berhenti menjadi idol dan berseteru dengan sang manager

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat kedua orang yang paling ia cintai, Ten jadi teringat bagaimana usaha Taeyong untuk tetap mempertahankannya walaupun ia harus sampai berhenti menjadi idol dan berseteru dengan sang manager.

Flashback on

“Aku mengundurkan diri.”

Taeyong melemparkan surat pengunduran dirinya dengan sangat mendadak, hal itu membuat manager tempatnya bernaung marah dan kesal.

“Tidak akan kubiarkan kau keluar begitu saja Lee Taeyong! Kau ini sumber uang ku, perushaanku menjadi terkenal berkat kau. Berani melangkah keluar dari gedung ini, ku pastikan kau tidak akan pernah melihat istri dan anak kesayanganmu itu.”

Taeyong tidak peduli dengan apa yang manager itu katakan, ia segera melangkahkan kakinya pergi dari ruang tersebut.

Daripada pulang Taeyong memilih memarkirkan mobilnya ke salah satu bar milik temannya. Ia perlu menenangkan diri dan mencari teman untuk curhat.

” Sepertinya tuan banyak masalah kau bisa cerita padaku.”

Datang seorang wanita malam yang dengan sengaja duduk dipangkuan Taeyong dan mulai menggodanya.

Tanpa sadar Taeyong mulai melumat bibir wanita itu.

Untung saja Johnny yang melihat aksi menjijikkan ini segera menarik wanita malam itu turun dari pangkuan temannya.

” Kau gila atau apa? tak ingat jika di rumah ada Ten dan Mark yang menunggumu pulang.”

Shit. Taeyong membuang napas kasar.

” Aku tak tau harus bagaimana, John? Manager mengancam akan memisahkanku dengan mereka sedangkan aku sudah berjanji pada Ten untuk memberikan kehidupan yang terbaik padanya. Aku hiks bodoh hiks sangat bo…doh hiks.”

Jujur saja Johnny tidak pernah melihat Taeyong seperti ini yang bisa ia lakukan hanya menenangkannya sambil berpikir bagaimana caranya agar kehidupan Taeyong bisa berjalan dengan baik.

” Begini saja aku punya banyak anak buah yang bisa mengatur jika agensi mu itu menuntut jalur hukum dan supaya kalian tenang aku akan menyuruh sekretarisku untuk mengurus perpindahan kalian ke Kanada. Tinggallah di sana, jika ada waktu aku akan mampir. ”

Taeyong memeluk Johnny dengan erat, ia sangat berterima kasih karena masih ada orang yang baik di sekitarnya.

Flashback off

17 jam perjalanan udara, pesawat mereka telah mendarat di bandara Incheon dengan selamat.

Mark sedikit rewel karena ini pertama kalinya balita tersebut menempuh perjalanan jauh dengan pesawat.

Ten memilih duduk di ruang tunggu sembari menunggu Taeyong yang sedang mengambil barang bagasi.

” Setelah ini Mark akan bertemu dengan halmeoni dan haraboji. Mark senang kan.”

Mark mengangguk semangat dan terus berceloteh dengan memainkan boneka singa pemberian dari Johnny sebelum mereka berangkat ke Kanada dulu.

Dari kejauhan Ten bisa melihat ibu mertuanya, Yoona melambai heboh kearah mereka.

” Aaa menantuku tersayang selamat datang nak “.

Jika sudah begini Taeyong hanya pasrah, dia akan dianggap anak tiri oleh ibunya sendiri.

” Ibu, dimana ayah? “.

For You and For Me (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang