Selamat Membaca"Taeyong, bibi lihat dari tadi kau terus tersenyum. Ada apa? Bibi juga ingin tau."
"Aku akan memiliki bayi lagi dan kali ini kembar."
"Waaa, astaga bibi sudah tua ya. Aku akan menjadi nenek lagi. Mark pasti senang mendapat adik."
Tidak semua menerima dengan suka cita berita tersebut. Jennie yang menguping pembicaraan mereka segera memberitahu manager Park. Mereka harus segera melancarkan aksi.
"Awas saja, aku tidak akan membiarkan mereka selamat."
---
Yoona dan Donghae berpamitan pada Ten, dua minggu ini mereka harus ke Inggris untuk menyelesaikan masalah perusahaan disana.
"Ten, istirahatlah yang cukup. Makan yang bergizi juga. Mintalah bantuan para pelayan jika butuh sesuatu."
Yoona juga tidak lupa memeluk Mark.
"Selama halmeoni pergi, Mark tidak boleh nakal ya." Mark berjanji untuk mengingat ucapan neneknya."Baiklah kami masuk pesawat duluan. Sampai jumpa Ten, sampai jumpa juga jagoan."
Yoona dan Donghae sudah berangkat itu tandanya Ten dan Mark juga harus kembali ke rumah.
"Mark kita pulang ya. Sini eomma gendong."
"Tidak. Markeu mau jalan saja. Nanti kalo gendong, adik bayi sakit."
Ten terenyuh, Mark sudah semakin besar dan mengerti keadaan eommanya.
Mereka baru tiba di rumah, dan salah satu pelayan menyerahkan sebuah kotak berisi tteokbokki.
"Permisi, tuan ini ada kiriman untuk tuan."
"Ini dari siapa?"
"Maaf, tuan saya tidak tau. Tadi pengirimnya buru-buru pergi."
Ten tidak ingin berpikir yang aneh-aneh. Mungkin saja Taeyong yang mengirimkan untuknya, pas sekali dari semalam ia juga sedang ngidam ingin makan tteokbokki.
Usai menghabiskan makanannya,Ten berniat untuk menelpon Taeyong sudah lama dia tidak menghubungi sang suami.
Nada sambung terdengar.
Halo, istri merindukanku ya?
Percaya diri sekali kau ini.
Lalu ada apa menghubungiku,hm?
Kau tau saja aku sedang mengidam tteokbokki. Enak sekali rasanya.
Tteokbokki? Tapi aku tidak merasa membelikan itu untuk mu.
Jika bukan kau...aargh...sakit.
Ten kau kenapa? Apa yang sakit?
Uuh..Tae..perutku...sssakit.
Jangan matikan ponselmu. Aku akan pulang sekarang.
Dari kejauhan seseorang tersenyum puas telah berhasil melakukan tugasnya.
"Satu tugas telah selesai. Tinggal menunggu yang lainnya."
Taeyong bergegas lari ke tempat parkir mobil namun tangannya dicegah oleh Jennie.
"Kau mau kemana? Kita jadi kencan malam ini kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
For You and For Me (END)
Fanfictionmenceritakan kehidupan seorang Lee Taeyong dan keluarga kecilnya setelah mereka bebas dari kejaran media masa