Yunho × Mingi

4.1K 219 41
                                    

Yunho merasakan jantungnya berdetak kencang saat menatap sonogram yang ada di tangannya. Ada dua gumpalan abu-abu kecil yang akan menjadi calon bayinya. Apa yang akan ia lakukan? Lebih penting lagi, bagaimana ia akan memberitahu Mingi, sahabatnya, bahwa ia mengandung bayinya.

Semuanya dimulai pada hari ulang tahun Mingi yang ke-21 dan keduanya memutuskan untuk minum sedikit–terlalu banyak–yang kemudian mengarah pada sesuatu yang tidak mereka berdua harapkan.

"Terima kasih telah membawaku ke klub ini Yunho," ucap Mingi ketika keduanya duduk di bar.

"Tentu saja. Ini ulang tahunmu Mingi, dan kau pantas bersenang-senang."

Mingi tersenyum.

"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya bartender pada mereka berdua.

"Dua shot vodka, please?" Pinta Yunho.

Bartender itu mengangguk lalu meletakkan dua gelas shot dan menuangkan vodka untuk keduanya. Menyajikan gelas shot untuk kedua pemuda itu.

"Terima kasih."

"Selamat ulang tahun Mingi." Yunho meraih gelas shot-nya dan mengangkatnya.

Mingi tersenyum ketika melakukan hal yang sama lalu keduanya menenggak cairan itu kemudian meletakkan gelasnya kembali ke meja bar.

Setelah meminum beberapa shot lagi, kedua pemuda itu menjadi setengah sadar. Mereka tertatih dan tersandung di sekitar klub.

"Kau benar-benar luar biasa... Kau adalah teman yang baik... Yunho." Mingi memeluk Yunho saat keduanya limbung.

Yunho terkekeh.

"Tapi ada satu hal yang... Mingi... kau mungkin sahabatku, tapi aku sangat mencintaimu lebih dari itu. Aku menginginkanmu."

Mingi menatapnya lalu menubrukkan bibirnya pada bibir Yunho. Yunho segera membalas ciumannya. Mereka kemudian memakai Uber untuk kembali ke rumah Mingi dimana keduanya terus bercumbu satu sama lain.

Begitu mereka masuk ke rumah Mingi, Yunho melepas ciuman dan menyeringai pada Mingi.

"Aku ingin kau meniduriku sampai puas."

Mingi menyeringai ketika menyeret Yunho menaiki tangga ke kamarnya. Saat sampai di kamar Mingi, Mingi mendorong Yunho ke tempat tidurnya lalu menempatkan diri di atasnya.

Mingi mulai menyerang leher Yunho, membuatnya mendesah sangat keras. Setelah meninggalkan banyak cupang di leher Yunho, Mingi melepaskan pakaian keduanya sampai telanjang.

Mingi merentangkan kaki Yunho lalu meraih pelumas dan mengoleskannya pada bagian yang semestinya diolesi.

Ia kemudian mendorong dirinya memasuki Yunho, membuatnya menjerit. Mingi terus menusuki Yunho. Jeritan pun terus keluar dari mulut Yunho saat menancapkan kukunya ke punggung Mingi.

Namun, jeritannya segera berubah menjadi desahan kenikmatan saat terbiasa dengan Mingi di dalamnya.

"Kau benar-benar nikmat, sayang." Mingi menyeringai lagi saat merasakan Yunho menegang di bawahnya.

"Lebih keras..." Yunho mengerang.

Mingi mulai mendorong dirinya lebih kasar pada Yunho saat memegang pinggul Yunho.

"Y-ya... di sana." Yunho mengerang lagi lalu mengangkat pinggulnya dan mengatupkan rektumnya untuk semakin menjepit Mingi, membuat Mingi juga mengerang.

"Berhenti menggodaku!" Mingi menggeram lagi lalu kembali menyodoki Yunho terus-menerus dengan sangat keras, membuat Yunho menjerit lagi.

Setelah beberapa dorongan lagi, kedua pemuda itu mendesah berantakan saat mendekati puncak klimaks tertingginya.

ATEEZ MPREG Oneshots [⏯]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang