⚠️ Di mohon untuk menggunakan background hitam!!
####
Hari ke Tujuh
::
Nekad, walaupun dalam kondisi badan yang belum pulih. Han pergi ke rumah nuansa Belanda itu lagi.
Walaupun tidak mendapatkan izin sama sekali dari ibunya. Ia tetap kekeuh dengan kemauannya!!
Bahkan, anak itu tadinya dikurung di kamar oleh Nayeon agar tidak bisa kabur. Namun, Han tetaplah Han, kemauannya harus terpenuhi! Jadilah... Dengan akal pintarnya, ia mengikat tali di pagar balkon, dan turun kabur dari sana.
Hais! Padahal hanya ajakan anak kecil tak jelas itu, dia rela berbuat hal konyol di luar dugaan...
Dan kini, dirinya sudah sampai, lebih tepatnya... Telah sampai di rumah yang menjadi tujuannya kini. Namun, ia belum masuk... Entah kenapa ia merasa auranya tiba-tiba mencekam saat itu juga. Padahal sedari tadi, sepertinya baik-baik saja...?
Hm.... Entahlah!
Kriettt...
Dengan hati-hati, di bukanya pintu kayu itu dan langsung masuk ke dalamnya.
Tunggu! Tapi... Kenapa ada yang aneh disini?
Apa kalian ingat terakhir kali Han masuk ke dalam rumah ini? Tepatnya di hari ketiga sejak anak itu selalu memunculkan wujudnya di depan Han? Iya, panorama di dalam rumahnya berbeda sekarang.
Figur yang saat itu tampak baik-baik saja, kini justru malah terlihat jauh dari kata baik. Yang saat itu terlihat bersih juga rapih, kini terlihat kotor dan berantakan. Tembok-tembok yang saat itu putih bersih, kini terkelupas dan menunjukkan sisi-sisi dalam nya yang sudah retak. Atap-atap yang seharusnya dihiasi oleh lampu gantung, kini hanya di penuhi oleh sarang laba-laba. Gelap! Benar-benar gelap, tak ada sorot sedikit pun cahaya disana.
Perlahan, tungkainya berjalan, suara derap langkah kakinya benar-benar menjadi backsound kesan horor menurut Han sendiri. Di tambah bau amis yang tiba-tiba menyeruak, membuat pemuda itu mau tak mau menutup area hidung dan mulutnya agar tak merasakan mual saat itu juga.Dug
"EH NGADEM DI KULKAS!!" latahnya kala tiba-tiba sebatang balok kayu jatuh dari atas. Reflek, kepala itu mendongak, menatap lantai dua yang sudah terbuat dari kayu itu dengan penasaran. Tanpa sadar badannya berputar dengan wajah yang masih mendongak karena saking asiknya menatap lantai di atas sana. Karena pasalnya, lantai kayu di atasnya itu bolong, dan menampakkan sedikit celah di lantai duanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Die Septima | Han Jisung ✓
HorrorAnak kecil itu, melambaikan tangannya pada Han Jisung.