00. Prolog

215 23 2
                                    

Aku suka sekali menggambar. Aku sangat menyukainya saat pensilku menari-nari di atas buku sketsa kesayanganku. Menggoreskan garis demi garis hingga terciptalah bentuk yang ku inginkan.

Tapi mungkin aku punya hobi baru semenjak masuk ke sekolah ini. Duduk di tepi lapangan dengan buku sketsa kecil yang selalu ku bawa kemana-mana. Aku selalu menghabiskan jam istirahatku untuk duduk disini, sesekali menyempatkan diri untuk menyantap sekotak sandwich yang ku bawa dari rumah.

Tak banyak yang kulakukan. Aku hanya menyaksikan beberapa anak laki-laki di sekolahku yang sedang bermain basket.

"Ohoo, Park Sunghoon. Itu tembakan yang bagus."

Laki-laki yang di panggil Park Sunghoon itu tertawa bersama teman-temannya. Peluh yang membasahi wajahnya sama sekali tak membuat ketampanannya pudar. Bahkan ia tampak lebih memukau, apalagi ditambah dengan senyuman manis itu. Aku tersenyum simpul saat mataku menangkap pemandangan itu. Pemandangan yang selalu membawaku kembali kesini setiap harinya.

Dan sejak saat itu, buku sketsaku penuh dengan wajah tampan Park Sunghoon, laki-laki yang mulai memberi warna baru dalam hidupku.

Dan sejak saat itu, buku sketsaku penuh dengan wajah tampan Park Sunghoon, laki-laki yang mulai memberi warna baru dalam hidupku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan kamu, aku ingin bahagia. Aku.. ingin dicintai.

With you • Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang