Bab 5 Salah Lagi!

456 15 0
                                    

Sekalipun dosen salah mahasiswa harus lebih salah. Jika tidak siapkan memang jantung yang kuat sebelum liat transkip nilai yah!


.........




Pernah membayangkan menjadi tokoh utama Rapunzel yang  dikurung selama bertahun-tahun  disebuah menara?  lebih mendingan sepertinya menurut Ana daripada harus satu ruangan dengan orang yang paling menyebalkan apalagi orangnya dosen sendiri dengan muka temboknya asli minta ditabok pake buku dengan ketebalan diatas rata-rata!

Untuk menetralisir rasa canggung yang berlebihan Ana lebih memilih langsung menanyakan
" Maaf pak sebelumnya ada apa yah? " Pertanyaan yang langsung meluncur dari mulut Ana agar cepat enyah dari depan dosen yang satu ini  Sambil mengatur napas yang tertinggal dibawa lari tadi
Yang ditanyakan justru lebih memperhatikan laptop didepannya tanpa menanggapi si empu yang mencak-mencak dikarenakan  perbuatannya

Maknyus! Malah dikacangain nih ceritanya

" Maaf pak kalau tidak ada, saya permisi kelu__" belum sempat menyelesaikan perkataan yang sudah tertinggal ditenggorkan mulus diterjang ala-ala nyinyiran granat pak Adhnan

" Kurang jelas saya tadi bilang apa?" Manampilkan raut muka yang tak terbaca tanpa mengindahkan atensinya dari benda persegi panjang didepannya sebelum menambahkan "Tolong pikun-nya dikondisikan sebentar saja!"

" Iya pak maaf " gumam Ana pelan sambil menunduk dalam
mending cari aman sebelum singanya pak adhnan keluar bisa gawat

Merasa mendengar grasak grusuk akibat pergesekan kertas dan juga meja didepannya Ana lantas mendongakkan kepalanya untuk melihat dan  langsung dikejutkan dengan pemandangan Tumpukan kertas serta album pencatatan nilai yang siap menunggu Ana untuk menyentuhnya

Ya Allah tolong Ana!

Batin-nya  berteriak memberontak atas tindakan yang menurutnya tidak masuk akal itu.pak Adhnan tidak main-main ternyata!

" Bapak serius menyuruh saya memeriksa semua itu?" Pertanyakan yang menyiratkan penolakan membuat orang didepannya menatap tanpa ekspresi
Semoga kali ini dosennya hanya main-main  gumam Ana pelan penuh pengharapan

"  Apa saya terlihat bercanda? Saya pikir kamu lebih paham dengan karakter saya Ana" jawaban dosennya sukses membuat Ana naik pitam baru saja otaknya dibuat panas oleh soal-soal matematika sudah dipusingkan dengan masalah begini apa tidak keriting tuh otak

" Bapak pikir otak saya setara  Einstein apa bagaimana? Sampai bisa secerdas itu memeriksa pekerjaan mahasiswa  yang belum pernah saya lalui" penolakan tegas dilayangkan  Ana pada manusia didepannya ini berharap segera waras
" Jadi untuk apa saya menjadikan kamu asisten  kalau tidak bisa membantu pekerjaan saya"

Ingin sekali Ana melempar bunga yang berjejer rapi diruangan ini  beserta potnya kemuka watados pak Adhnan jika tidak mengingat nilainya nanti bermasalah yang berujung pencabutan beasiswa

" saya gak pernah minta buat jadi asisten pak Adhnan  kalau bapak mau tau" sanggah Ana spontan dengan intonasi cukup tinggi. sudah cukup dia selama ini diam ditunjuk menjadi asisten tanpa persetujuannya dia fine-fine aja tapi untuk kasus yang satu ini Ana akan tegas menolak

untuk menjadi asisten dosen dari seorang perfectionist seperti pak Adhnan memang menguras emosi tingkat tinggi kalau hanya mengandalkan otak tanpa iman dipastikan tumbang sebelum garis finish Tidak membiarkan dosennya mengambil kesempatan untuk menyangga Ana kembali menyemprotnya
" saya minta maaf kalau saya sudah lancang pak tapi untuk kasus yang satu ini saya menolak itu bukan kuasa saya masih banyak yang lebih kompeten dari saya" menurunkan kualitas suara agar tidak lebih mendominasi dari dosennya cara jitu yang terpikir oleh Ana untuk saat ini

NIGHTMARE DOSEN ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang