Bab 7 kok kesel?

479 14 5
                                    

Menurut KBBI Kesel berarti kecewa bercampur kejengkelan yang bersarang dalam hati.
Menurut Mahasiswa lain lagi, kesel menandakan perbedaan antara mata dan juga hati yang berujung patahnya hati!!


...............



Ana memulai kelas paginya dengan perasaan dongkol. Matanya tidak bisa diajak kompromi sajak tadi rasa-rasanya seperti digantungkan batu dengan berat berpuluh-puluh ton bahkan dosen didepannya itu tidak terlalu diperhatikan saking ngantuknya. Bagaimana tidak  semalam ia tidur hampir menyentuh jam 3 pagi akibat ulah dari bapak Adhnan yang tidak berperikemahasiswaan dalam memberi tugas.

Ana sebenarnya mengantuk bukan karena susahnya ia mencari referensi, bukan juga karena jawabannya terlampau sulit hingga memakan waktu berjam-jam.tetapi, karena file yang ia kira lembaran kuis itu berubah sepersekian detik menjadi sosok menyerupai kuntilanak lah membuatnya enggan menutup mata. Membayangkan sosok itu hadir disampingnya malah membuat ana terjaga hingga menjelang pagi. Kalau bukan mengingat pak Adhnan itu dosen-nya sudah dapat jurus ala-ala perempuan pms dari Ana.

Dosen semprull! Batinnya meneriaki.

Untungnya dosen yang kini mengajar dikelas bukan termasuk jajaran dosen killer atau dosen nyinyiran seperti bapak Adhnan atau ibu Wiwin kalau mereka, dipastikan Ana berakhir diluar sejak tadi.

Hingga dipenghujung kelas pun ana belum mampu menormalkan mimik mukanya ditambah lagi ocehan fira beserta Rendy disampingnya terdengar seperti nyanyian pengantar tidur, membuat ana menelengkupkan kepalanya sebentar  sebelum suara setan dari fira merasuk memenuhi telinganya.

" Mentang-mentang dosennya Bu mesta Lo jadi malas gini na! Ckck tak patut."  Ledek fira dengan melemparkan kertas kecil yang sudah tidak berbentuk dan, langsung mendarat sempurna ke bagian belakang kepala ana.

" Ck! Lo gak tau semalam gue habis dibabat sama pak singa!" Balas ana jengkel membuat fira beserta Rendy melepaskan tawanya untung saja kelas sepi karena selepas Bu mesta keluar tadi hampir semua mahasiswa juga ikutan  keluar entah itu menuju kantin,mushola atau numpang tethering WiFi dekanat baru yang kecepatannya diluar batas.

" Yaudah daripada marah gak jelas mending kantin yok cacing diperut gue udah pada demo ini" Rendy muncul dengan petuah bijaknya yang langsung dihadiahi lemparan maut dari ana

" Yewh, giliran makan cepat amat Lo kambing !" Sembur ana keki

" Ya kan makan kebutuhan na! jelas dong kalau gue gercep soal makanan" celetuk Rendy watados yang malah membuat ana tambah dongkol dibuatnya namun, satu yang ana tidak sadari rasa kantuknya hilang akibat berdebat dengan si curut satu itu.

Daripada meladeni manusia seperti rendy begini mending dia makan saja atau tidak mencari kegiatan yang berfaedah sedikit. Ana langsung menarik fira keluar kelas meninggalkan Rendy yang menatap mereka dengan wajah sedih yang dibuat-buat.

" gue ditinggal he?!"

" BODO" teriak fira dan ana bersamaan setelah itu mereka ketawa gaje karena berhasil membuat ketua kelas memasang wajah kecut begitu

" Lo duluan aja,gue masih mau ke kandang singa" ana menghentikan langkahnya sesaat sebelum berbelok ke arah kantin
"Ngapain?" Ana memutar bola matanya malas ini nih punya teman kelewat pintar selalu ada alasan untuk sebuah pernyataan. sudah tau ana malas menjelaskan sesuatu yang sifatnya  berulang-ulang.

" Nanti gue jelasin" ana langsung berbelok ke ruang dosen sebelah kanan tanpa memerdulikan fira yang menatap kebingungan kearahnya.

"  Yewh,malah ditinggal guenya!" Gerutu fira melihat tingkah sahabatnya itu disertai langkah kakinya menuju kantin


NIGHTMARE DOSEN ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang