🌺Pertemuan

6.6K 649 35
                                    

Dipagi harinya, Farel terbangun saat adzan subuh sudah berkumandang. Farel bangkit dari kardus yang ia gunakan sebagai penghalang antara tubuhnya dan tanah.

Farel segera mengambil handuk dan peralatan mandinya kemudian membawanya kekamar mandi umum, sebelum antrian ditempat itu semakin panjang.

Setelah selesai mandi, Farel berjalan kembali kedalam gubuknya. Menggelar sajadah usang kemudian memakai sebuah kain untuk ia jadikan sarung.

Farel melaksanakan sholat subuh dengan sangat khusyuk, bahkan tanpa sadar air matanya pun mulai berjatuhan.

"Yaallah, berilah kesehatan kepada keluarga Farel. Buat bunda, ayah, kak zion. Lancarkanlah rejeki mereka yaallah. Amin" doa Farel dengan diiringi air mata yang berjatuhan. Ingin rasanya meminta lebih, tapi ia juga tak boleh egois.

🐍🐍🐍

Farel berjalan riang menyusuri koridor sekolah. Menyapa setiap siswa yang malah menatapnya sinis dan penuh kebencian.

Sampai akhirnya Farel melihat ada seorang guru yang sepertinya sedang kesusahan untuk membawa tumpukan buku. Farel berjalan mendekati guru itu dengan melebarkan senyumanya.

"Pak, mau Farel bantu? " tanya Farel menawarkan diri. Guru itu nampak berfikir sejenak, kemudian memberikan tumpukan buku-buku itu keFarel lalu berjalan cepat.

Farel nampak agak kesusahan membawakan buku-buku itu, bahkan separuh wajahnya pun sudah tertutupi buku.

Guru itu berjalan masuk kedalam suatu ruangan, diikuti Farel dibelakangnya.

"Taruh disitu" suruh guru tersebut agak ketus.

Farel segera meletakkan buku-buku itu keatas meja yang ditunjuk oleh guru itu, kemudian melihat kearah kedua tanganya yang sudah memerah.

"Kak rio, Farel kangen" celetuk Farel sumringah namun dibalas tatapan tajam dari Rio. Yap, guru yang tadi Farel bantu adalah Rio, kakaknya.

"Jangan keras-keras nanti kalau ada yang denger gimana? Bisa malu saya" ucap Rio ketus.

"Hehe maap. Kak rio tahu nggak-"

"Nggak, udah sana pergi" sela Rio sambil mendorong tubuh Farel agar pergi.

"Iya farel pergi. Tapi sebelum itu farel mau bilang sesuatu" ucap Farel sambil menghentikan langkahnya.

"Apa" tanya Rio geram

"Farel sayang kak rio. Kak rio makin hari makin ganteng deh" ucap Farel sambil nyengir kemudian segera berlari saat melihat tangan rio yang sudah terangkat hendak menamparnya lagi.

🐍🐍🐍

Farel duduk dikursinya setelah kelelahan akibat berlari tadi. Tak lama, datang beberapa siswa badung mendekati meja Farel.

"Nih, kerjain pr gua" suruh salah satu diantara mereka sambil melemparkan buku tepat mengenai kepala Farel.

Farel hanya mengangguk kemudian segera melakukan apa yang tadi siswa itu perintahkan. Sebenarnya Farel pernah menolak, tapi yang terjadi adalah dirinya yang dipukuli habis-habisan sampai esok harinya ia tak masuk sekolah karena sakit.

🐍🐍

Hari sudah siang, dan kini Farel sudah kembali bekerja ditempat cuci mobil tempat ia bekerja.

Sampai datanglah sebuah mobil mewah, dan dengan segera Farel mencuci mobil itu.

Mata Farel berbinar saat melihat siapa yang turun dari mobil tersebut, itu adalah Wira. Ayahnya.

"Ayah" pekik Farel semangat. Wira yang mendengar itu langsung menutup mulut Farel agar tak bersuara.

"Stttt, apaain sih kamu mau saya dipermalukan? Iya?" Ucap Wira pelan. Farel menggeleng cepat.

"Nggak yah, maaf" sesal Farel sambil menunduk. Wira memutar bola matanya jengah. Kenapa harus kerja disini sih, batin Wira kesal

"Yaudah sana, cepetan cuci mobil saya" titah Wira kemudian melenggang pergi menuju ruang tunggu.

Farel dengan cekatan langsung mencuci mobil mewah milik ayahnya itu. Farel merasa sangat bahagia, akhirnya farel bisa bertemu dengan Wira setelah hampir 4 bulan ia tak menemuinya. Terakhir kali bertemu, saat Farel datang kerumah Wira dan tentunya mendapat penolakan keras dari Risa, istri baru Wira.

Dan setelah itu, Wira pindah rumah lagi. Dan Farel tidak tahu dimana tempat tinggal Wira sekarang, begitu juga dengan rumah sinta.




TBC

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN

MAAFKAN BANYAK TYPO BERTEBARAN

MAKASIH BUAT YANG UDAH BACA

SAYANG KALIAN BANYAK-BANYAK

I Need Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang