6

161 22 2
                                    

"Weh yo watsapp" Teriak yuna saat memasuki kelas.

"E'eh" Yuna terkejut saat mendapatkan guru kiler yang menatapnya dengan tatapan mematikan.

"YUNAAAA!" Teriak guru kiler, "iya buk ini saya" Ucap yuna gugup.

"Kamu berdiri dilapangan hingga pelajaran ibuk selesai, sekarang" Kata bu killer dengan penekanan diakhir kalimatnya.

"Iya bu sekarang" Yuna menaruh tas nya dulu, lalu langsung lari ngicir kelapangan.

"Gue sial hari ini" Gumam nya saat sdh berdiri ditengah lapangan.

😊😊😊

Kringggg.... Kringggg...

Yerin pun mematikan alarm yang berbunyi di handphone nya, saat nyawanya sdh terkumpul, yerin pun pergi kekamar mandi, melakukan ritual paginya.

*****

"Loh dek lo gak sekolah?!" Tanya sang kakak saat melihat adiknya turun dri tangga tanpa menggunakan baju sekolah.

"Mager" Jawabnya santai.

Yerin pun mengambil tempat duduk disamping kakanya yg sedang ngemil sambil nonton drakor.

"Tumben?!"

"Bodo ah"

"Oh lo tau gak! Si hanbin mantan lo itu baru pulang dri Aussie kemarin"

Seketika raut wajah yerin berubah datar.

"Gamau tau"

"Hehe lo msih suka ya sama hanbin, makanya lo ga mau ngomongin dia, masih lom bisa move on, ngaku hayoo"

"Au ah kak! Lo bikin gue badmood tau gak" Yerin pun kembali masuk kekamar nya, kakanya jdi orang nyebelin bet sih, mantan dibawa bawa segala.

"Dih sensitif'an bet, lagi dtang matahari mungkin" Gumam sang kakak lalu lanjut nonton drakor.

🙂🙂🙂

"Hanbin sayang, lo lgi apa" Ucap seorang wanita dan langsung duduk dipangkuan hanbin tanpa izin.

"Ish, lo itu berat tau gak, udah tau lgi hamil, msih mau dipangku kek anak kecil, gue mau kerja Sana sana" Usir hanbin dengan nada Ketus hanbin.

Wanita itu mempautkan bibirnya, "lo kapan sih cinta sama gue bin, lupain cewek kek dia, lo itu udah punya anak, ini dlm kandungan gue" Sarkas jennie. Ya gadis itu tak lain ialah jennie.

"HEH DENGER, GUE GAK PERNAH SEKALIPUN NYENTUH LO, ITU BUKAN ANAK GUE, JDI JGN HARAP ANAK LO LAHIR DENGAN BAHAGIA, URUS ANAK LO SENDIRI, DAN YA, JANGAN PERNAH LO JELEK JELEKIN YERIN GUE" Emosi hanbin menggebu gebu.

"LAGIAN GUE GAK TAU SIAPA ANAK YANG DALAM PERUT LO, KLO BERANI SAAT BAYI INI LAHIR GUE MAU TES DNA NYA, JIKA LO NOLAK BEARTI BUKAN DI DLM PERUT LO BUKAN ANAK GUE!!"-Hanbin.

Jennie pun mengeluarkan sebulir air mata, ia tak suka dibentak, sungguh, akhir akhir ini dia sungguh sensitif, jdi mudah rapuh walau dibentak sedikit pun.

"Hiks~"

"Cih" Hanbin pun melanjutkan pekerjaannya, tidak memperdulikan jennie yang menangis.

Saat jennie ingin keluar dri ruang kerja hanbin, Tiba-tiba ibu hanbin datang, karena mendengar suara hanbin yg emosi.

"Hiks~ eomma" Jennie pun memeluk ibu hanbin dan menangis dipelukannya.

"Hanbin lo ngebentak istri lo lgi"

"Ck, ga peduli gue mo dia nangis kek, gue bentak kek, ga peduli" Sarkas hanbin.

"HANBIN! JAGA UCAPAN KAMU"

"Trus belain tuh jalang! Aku ga bisa lgi dikekang, sudah cukup selama gue di Aussie gue menderita, sudah cukup" Hanbin pun keluar dri ruangan kerja nya, dengan emosi yg tak terkendali.

"Hanbin"

"Hanbin"

"HANBIN!"

Ibu hanbin sudah nyerah manggil hanbin, karena sia². Hanbin gabakal berbalik kebelakang.

"Syuttt, jangan nangis lagi ya nak jennie. Gausah dengerin omongan hanbin" Ucap Ibu hanbin mencoba menenangkan jennie yg menangis.

...

"ARGGHHH" Erang hanbin sambil menarik kasar rambutnya.

Dimana hanbin sekarang? Lebih tepatnya di club tempat semua jalang, dan laki-laki hidung belang yg ingin dipuaskan.

Hanbin meminum dengan sekali tegukan vodka yg alkohol nya tinggi. Sekarang ia sedang tdk bisa berfikir jernih lgi, emosi memenuhi tubuhnya.

Merasa tak puas hanbin kembali meminum vodka itu, hingga habis beberapa gelas.

"Yerin gue cinta lo, jdi milik gue, kumohon kembalilah padaku" Kata hanbin tanpa sadar, yup! Hanbin sdh mabuk, dan dia mengeluarkan kata kata yg berkecamuk dlm otaknya, ngomong nya jdi ngelantur.

Kepala hanbin sudah berada diatas meja. Wajahnya memerah, ia sudah mabuk sekali.

"Ahh aku merindukanmu" Kata hanbin lgi, sambil tersenyum.

...

"Yerin lo tau gue apes hari ini"

"Apes? Maksudnya"

"Yah... Sial, gue dihukum gara-gara telat, gue lupa klo hari ini pelajaran guru killer. Jadinya kena hukum gue"

"Hahahahahaha, uhuk uhuk uhuk"

"Nah loh kualat kan ketawain gue, wkwk"

"Tunggu uhuk~ gue ambil minum uhuk~ dulu~"

"Yaya, dripada lo mati gara-gara keselek. Kan gak lucu"

"Oh iya lo ketawa sampe keselek tuh gimana sih, kok bisa?!"

"Gue keselek ludah gue sendiri gara-gara ketawa"

"Wahaha, karma masih berlaku cuy. Nah iya!!"

"Napa dah?"

"Lo ngutang sama gue"

"Perasaan hari ini gue gk ngutang, minggu lalu juga keknya sdh dibayar?"

"Aish lo ini ya"

"Napa sih, to the poin lah"

"Ngutang penjelasan, kenapa lo nangis kemarin"

"Lah nih bocah, kirain lo lupa, gue lah berdoa moga lo pikun tentang kemarin"

"Gue tuh gak punya penyakit amnesia kek lo tau gak!"

"Jadi jelasin ke gue"

"Ahh itu_"

"YERIN CEPET TURUN KEBAWAH!" Teriak Sowon kakak yerin.

"Kakak lo napa dah, samperin dulu gih."

"Iyaiya, gue tutup ya"

"Ho'oh"

Tut.

Yerin pun bergegas turun kebawa nemuin kakaknya.

"Kak kenapa?!"

"Yer, ini yer!!"

TBC

Ahhh senangnya, aku update cepet 😇, penasaran iya, penasaran.

Ini sedikit panjang ya sedikit hhehe, aku lebihin 800'an kata lebih.

Biar kitmat aja bacanya. Kemarin kan 700'an lebih nih yeh, sekarang 800 hampir 900 kata.

Jdi lumayan lah, hargain dengan vote and komen, yang gamao gak maksa, yg penting nih cerita end yak!

See you the next story😇

Bye👋👋

TEMAN:) [TaeRinKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang