Valeyrina Rindu Ivanka

22 3 0
                                    

                   ~ Bandung,Januari 2020 ~

"Ingatan itu lagi"ucap sang gadis yang terbangun dari tidurnya, dengan melepaskan earphone yang tersumpal di telinganya,dan melihat sekeliling siapa tau saja halte tempat pemberhentian nya sudah terlewat,karena dia malah tertidur bahkan di bis saat ini"untung saja belum terlewat"batinnya

"Suka dengerin lagu klasik juga?"tanya ia kepada gadis di sebelahnya.Sedangkan sang empu yang di tanya hanya diam tak bergeming sedikitpun

"baru kali ini gua di cuekin sama cewe"batin sang cowo setelah melihat,gadis yang di sebelahnya tidak merespon ucapannya.
"Sekolah di SMA Taruna Bakti juga?"lanjutnya untuk memecahkan keheningan diantara mereka"jaw,,,,ehh...ehh,mau kemana?"tanyanya karena sang gadis yang tiba tiba berdiri mengagetkannya.

Mereka bertatapan sebentar,laki laki itu terdiam sejenak melihat sang gadis di hadapannya"cantik"sebelum akhirnya lamunannya terbuyarkan oleh tatapan sang gadis yang tidak bersahabat kepadanya.

"Permisi...pa,bang,mas atau apalah itu,saya mau turun,jadi bisa anda minggir sebentar?"tanya sang gadis dengan wajah datar tanpa ekspresi ramah sedikitpun.

"Lah nih cewe kenapa manggil gua pak emang gua udah bapa bapa apa,ini lagi Abang emang gua Abang tukang baso?"batin nya menggerutu

"Kalo mau bengong mending minggir,saya mau turun,permisi"ucap Rindu dengan menerobos keluar,tidak lagi memperdulikan sang laki laki  yang kakinya di tabrak.

"Galak amat,tapi lucu"ucap ia,dengan tersenyum manis melihat sang gadis yang lama kelamaan pergi dari hadapanya.

"Jang,moal turun,eta SMA Taruna Bakti na tos kalewat"saur seseorang yang membuyarkan lamunannya

"Ehh Iyah Bu,terimakasih Bu"jawab nya dengan memperlihatkan cengiran di bibirnya"pa tunggu,saya turun di sini"lanjutnya dengan cepat cepat turun dari bis.

🍀🍀🍀

~07.30~

Kring.....kring.....kringg

Terdengar bunyi bel sekolah yang sangat nyaring,menandakan waktu jam pelajaran akan segera di mulai.

"Van,lu dah tau belum kalo sekarang katanya akan ada anak baru loh di sekolah kita"ucap gadis berlesung pipi dengan mata bulatnya,dia adalah Keira humaniora gadis yang sudah berteman baik dengan Rindu sedari awal dia pindah ke Bandung,gadis yang sangat ramah dan memahami Rindu dengan baik,gadis yang selalu menerima Rindu apa adanya,dan gadis yang selalu menemani Rindu di saat suka maupun duka.

"Terus?"jawab Rindu,tanpa memalingkan pandangannya dari buku yang ia baca.

"Ya gak terus terus,yang ada nabrak"ucap Keira dengan tertawa

"anjir garing"Keira menghentikan lawakan dan cengirannya,karena sang empu yang dia ajak bercanda ataupun ngobrol tidak pernah menanggapi lawakan dan omongannya sedikitpun.

"Va..."belum sempat dia berbicara Rindu sudah memotong omongannya dengan mengatakan.

"bentar lagi Pak Rendi sampe paling udah sampe kelas sebelah,jadi jangan ngomong terus"ucap Rindu dengan mata yang tetap Pokus membaca

Keira yang di beritahu seperti itu hanya menurut dengan perkataan rindu,karena dia tau apa yang Rindu katakan selalu benar,terlebih lagi dia tidak pernah salah mengingat sesuatu apapun dalam ingatannya,karena Keira tau kelebihan teman dekatnya itu meskipun bagi Rindu sendiri itu adalah kutukan bagi hidupnya.

"Selamat siang anak anak"ucap Pak Rendi yang sudah memasuki ruangan kelas dengan membawa rotan di tangannya

"Tongkat saktinya gak pernah lepas,kaya di lem ajah"celoteh Keira dengan sangat pelan.

Ruang & RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang