I LOVE SEBLAK

12. Rayyan selingkuh?😠

Caca kini tengah berada di atas motor ninja milik Candra, tentu saja dia bersama Candra. Mereka berdua tengah menuju supermarket untuk membeli persediaan dapur, karena Queen Munaroh yang memaksanya.

Wajah Caca saat ini begitu datar. Bahkan sangat. Tentu saja, karena Caca paling malas jika harus berpergian dengan Candra. Karena bocah yang berada di hadapannya itu, jika membawa motor seperti mengajak mati.

Apalagi Chandra selalu mengerem dadakan, membuat Caca yang berada di belakangnya terus-terusan terbentur helm yang dipakai Candra. Untungnya Caca juga memakai helm, tetapi tetap saja meskipun memakai helm. Jika terbentur rasa pasti akan sakit, meskipun tidak meninggalkan luka.

Seperti sia dia, yang datang memberikan harapan dan pergi meninggalkan rasa sakit, tanpa adanya luka sedikitpun-Bucin.

Tentu saja Caca begitu malas untuk berpegangan kepinggangnya Candra. Karena jok dibagian belakang begitu tinggi sehingga Caca kesulitan untuk berpegangan kepinggangnya Candra, ditambah Caca sangat gengsi jika harus berpegangan kepinggangnya Candra.

Candra kembali mengerem dakakan. Tepat dilampu merah, membuat Caca yang berada di belakangnya kembali terbentur helm Candra.

Caca menjitak kepala Candra."Pelan-pelan napa kalo ngelem tuh!"

"Ngerem kali bukan ngelem!" kata Candra, membuat Caca yang mendengarnya kembali kesal.

"Belisik!"

"Makanya kalo ngomong itu dibentesin dulu, masa udah gede ngomong masih aja cadel. Lu kalah sama anak SD yang udah bisa ngomong 'R' sedang, 'kan lu?"

Caca mengabaikan perkataan Candra barusan dan mengalihkan pandangannya kearah lain. Satu objek yang membuat Caca tertarik untuk melihatnya. Caca menajamkan penglihatannya, apahkah yang dia lihat itu benar.

Caca begitu terkejut karena telah memastikan bahwa yang dilihatnya itu adalah Stepen dan Rayyan yang juga tengah menunggu lampu merah berada sepuluh meter di depannya. Tentu saja Caca mengenalinya, karena ada stiker seblak di belakang motor Rayyan.

Namun, yang membuat Caca lebih terkejut ialah Rayyan memboceng wanita. Siapa wanita itu? Setau Caca Rayyan tidak mempunyai kaka atau adik perempuan. Bahkan Rayyan tidak mempunyai adik atau kaka.

Lalu siapa wanita yang dibonceng Rayyan itu? Kalaupun bundanya, mana mungkin bundanya keluar rumah tidak memakai kerudung.

Mood Caca langsung buruk ketika melihat wanita itu memeluk Rayyan dari belakang dengan mesra. Apalagi helm pink yang digunakan wanita itu adalah helm Caca. Karena terdapat stiker seblak yang tertempel di sekitarnya. Caca mengambil ponselnya, dari sakunya, lalu memotretnya. Untuk tanda bukti kepada Rayyan, bahwa Rayyan telah selingkuh darinya.

Caca tertawa hambar dan tersenyum sinis."Mau selingkuh tapi ketauan!"

Candra yang mendengar apa yang dikatakan Caca langsung melirik Caca melalui kaca spionnya.

"Hah, siapa yang selingkuh?" tanya Candra kebingungan karena Caca tiba-tiba saja berbicara seperti itu.

Caca menunjuk di mana Rayyan berada, menggunakan dagunya. Candra tentu saja langsung melihat apa yang ditunjukan Caca barusan.

"Haha ... kasian diselingkuhin." Candra tertawa dengan keras sampai-sampai orang yang berada di sekitar meliriknya dengan aneh.

Sedangkan Caca yang mendengarnya langsung memanyunkan bibirnya. Matanya mulai berkaca-kaca. Tentu saja Caca pasti akan membuat perhitungan kepada Rayyan.

"Belisik lu, atau gue turun!" kata Caca dengan kesal.

"Yaudah turun aja. Palingan nanti Mami yang marahin lu," kata Candra, membuat Caca yang berada di belakangnya langsung turun dari motor Candra.

"Eh ... eh ... jangan dong, gue cuman bercanda Ca." Candra mencekal tangan Caca. Lampu merah kini sudah berganti menjadi warna hijau. Yang artinya semua pengendara harus melajukan motornya.

Caca hanya berdiam diri saja, merenung. Sehingga pengendara yang berada di belakangnya mengklasonnya.

"WOII KALAU MAU PACARAN JANGAN DI TENGAH JALAN DONG!" teriak salah satu pengendra mobil, emosional.

"SIAPA YANG PACARAN SIH ANJIM. INI KAKA GUE!" balas Candra tak kalah emosialnya.