PART 5

3.9K 349 16
                                    

HunKai Area'
🍁
.
Mpreg! Angst! BxB

•°'.•°'.•°'.•°'.•°'.•°'

Pagi harinya Jongin memulai aktivitas seperti biasa, walau ia berjalan dengan aneh tapi semua kewajibannya sebagai seorang istri harus tetap dilaksanakan.

"Mama kenapa di leher mama banyak merah-merahnya?" Jongin langsung memegangi lehernya 'mati kau Jongin' gumamnya dalam hati. Karena ia lupa memakai baju yang menutupi bagian lehernya. Sehun semalam banyak meninggalkan bekas di tubuhnya dari leher, dada, perut, hingga ugh Jongin tak sanggup melanjutkan nya.

"Em tadi malam banyak nyamuk Tae!" Jongin berujar tak yakin, bekas gigitan nyamuk tak akan serbesar ini, dalam hati ia merutuki omongannya. Jongin hanya berharap Taeoh akan percaya dengan omongannya.

"Tapi ma, nyamuk kalau gigit Tae merahnya dikit, punya mama kok besar banget ya,? Pasti nyamuk nya besar ya kan ma?"

"I-iya makanya Taeoh jangan tidur malem-malem ya,!"

"Ok ma, Tae takut digigit nyamuk besar menyeramkan!"

Sedangkan Sehun yang sedari tadi melihat bagaimana anak dan istrinya berinteraksi. menghiraukan seolah mereka tak ada.
Jongin yang biasanya menyuruh Sehun untuk sarapan walau diacuhkan, hanya menunduk sambil menatap Taeoh yang sarapan dengan pancake coklat buatnya, Jongin harus mulai menghindar dari Sehun mulai sekarang. waktunya tak banyak lagi, ia harus pergi  dari sini sebelum semuanya terlambat.

"Mama Tae sudah selesai."
Taeoh membuyarkan lamunan Jongin.

"Wah, pintar nya anak mama, habis ini Tae ikut mama ya?" Taeoh mendongak menatap mama nya bingung.

"Kemana ma?" Jongin hanya tersenyum dan melanjutkan membersihkan dapur.

🍁

"Kenapa kita ke rumah sakit,? mama sakit,?" Saat ini Jongin dan Taeoh berada di salah satu rumah sakit. Sebenarnya Jongin tak yakin bisa jadi tapi dulu ia dan Sehun sekali buat langsung jadi Taeoh, tidak menutup kemungkinan kalau kali ini akan berhasil,  dia harus memastikan nya segera .

"Mama hanya mau bertemu Beakki imo Tae"
Taeoh mengangguk nganggukkan kepalanya.

"Berarti mama gak sakit kan?" Jongin tersenyum ia mengacak rambut Taeoh dan mendapatkan poutan bibir mungil menggemaskan.

"Mama sehat Tae."

"Ma jangan diacak rambutnya nanti rusak!" Jongin tertawa melihat putranya
'hah' menggemaskan sekali ia berhenti di pintu paling pojok bernama tag dokter Park Baekhyun.

'tok,tok,tok'

"Masuk!"

Saat Jongin memasuki ruangan bernuansa putih ini, ia dikejutkan suara pekikan histeris dari seseorang.

"Nini!!!" Seorang lelaki mungil nan imut memekik histeris dan menubruk tubuh lelaki manis di depannya.

"Hati-hati,! kau sedang hamil Bae!"  Jongin berucap sambil memeluk tubuh temannya ini. Jongin hanya di hadiahi cengiran dari si imut.

"Imo mau punya adik bayi ya?" kedua orang dewasa itu menunduk memperhatikan Taeoh.

"Iya imo mau punya adik bayi" mata Taeoh langsung berbinar Taeoh sangat suka bayi, yang lucu, gemuk dan imut Taeoh suka sangat sangat suka.

"Di mana adik bayinya imo?" Taeoh bertanya antusias sambil melihat-lihat ke penjuru ruangan tapi Taeoh tidak melihat ada bayi di sini Jongin dan Baekhyun tertawa melihat kepolosan Taeoh.

"Tae, adik bayinya masih ada di dalam perut imo, coba dilihat perut imo besarkan, di dalamnya itu ada adik bayi yang tumbuh" Jongin menjelaskan dengan senyum tulusnya.

"Jadi kapan adik bayi keluar?"

"Mungkin dua bulan lagi, adik bayi imo ada dua loh."  Taeoh semakin berbinar senang sebentar lagi dia akan punya teman baru dua sekaligus.

"Oh ya kenapa kalian ke sini tiba-tiba?" Baekhyun bertanya sembari mempersilakan tamu tamunya duduk.

"Aku mau tanya tanya apa aku masih bisa hamil lagi?"
Tanya Jongin ragu karena ia juga tidak yakin akan hal ini.

"Mungkin jika kalian bermain tanpa pengaman,"
"Tapi Jongin kehamilan kedua lelaki Carrier seperti kita sangat berbahaya keselamatan hidup hanya 15%!"
Jongin menunduk baiklah ia ragu sekarang.

"Apa ada yang selamat?"

"Hanya ada dua orang di dunia ini yang selama,rahim ku juga akan diangkat setelah melahirkan, kenapa kau bertanya seperti ini,?"
Tanya Beakhyun curiga.
"Jangan jangan,!!"
Jongin menggangguk
"Apa kau gila hah!"
Baekhyun berteriak kaget bagaimana bisa Jongin dan Sehun berbuat ceroboh seperti ini.

"Maaf tapi ini masih dugaan ku saja, semalam Sehun lupa pakai pengaman." Jongin berucap lirih ia sungguh malu harus menceritakan hal itu. Baekhyun melotot tak habis pikir dengan pasutri ini.

"Imo kenapa marah?" Taeoh yang sedari tadi diam bersuara. Taeoh bingung kenapa imo Beakki marah padahal mama tak membuat kesalahan.

"Imo tidak marah hanya terkejut saja." ujar Baekhyun manis walau di hatinya meraung-raung marah.

"Jongin ini antara hidup dan mati,! huh sebaiknya kita tunggu dua minggu lagi apa bener dia jadi atau tidak, jika benar dia ada kau harus menggugurkannya segera, pihak rumah sakit pasti  mengijinkan jika ini menyangkut nyawa!"

Jongin melotot tubuhnya menegang, keringat dingin memenuhi pelipisnya seketika, apa dia bisa membunuh anaknya sendiri.
Jongin bingung, takut, dan tidak mengerti harus bagaimana.

🍁🍁🍁

"Kamu yakin mau jalanin rencana ini honey?" Sehun bertanya dalam pelukan Jennie. mereka berada di apartemen mewah milik Sehun yang ditinggali Jennie selama ini.

"Iya kamu jalanin apa yang udah aku omongin tadi, semua ini biar bikin jalang itu pergi dari hidup kita,"
Jennie berucap sinis di pelukan kekasihnya itu.

"Baiklah mulai besok kita mulai permainan yang kamu buat." Sehun mempererat pelukannya di tubuh ramping Jennie.

"Makasih honey kamu emang calon suami idaman,"

'cup'

Mereka berpagutan mesra di balkon apartemen.

Bersambung🍁

Destiny Of My Love✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang