PART 15

3.8K 354 83
                                    

HunKai Area'
🍁
.
Mpreg! Angst! BxB

•°'.•°'.•°'.•°'.•°'.•°'


Tubuh Sehun kaku, melihat bagaimana reaksi Jongin. Walau batinnya menyoraki untuk mendekap istrinya, tapi rasa ragu, takut, dan penyesalan lebih mendominasi. Membuat mata Sehun memanas ingatannya bagaimana Jongin yang merintis kesakitan saat dengan tidak eloknya Sehun memukul, menampar, mendorong, tubuh ringkih Jongin membuat hati Sehun sesak, perih, sakit seperti ditikam beribu pisau yang tak kasat mata.

Sehun yang hanya membayangkan betapa sakit yang dirasakan Jongin, saja sudah tak mampu berkata-kata apalagi Jongin yang menjadi korban di sini. Bagaimanapun Jongin selalu menjadi bahan pelampiasan amarah Sehun.
Andai, dulu dia tahu siapa Jongin sebenarnya, andai dulu dia tahu rasa di hatinya, andai dulu dia memperlakukan Jongin sebagai istri yang sebenarnya. Mungkin Sehun sedang menikmati berkumpul dengan keluarga kecil yang ia sia-siakan.

Lamunan Sehun buyar saat merasakan dekapan hangat yang amat sangat Sehun rindukan,
Sehun membuka matanya yang dibanjiri air mata penyesalan, ia melotot saat disuguhi surat hitam milik beruang nya saat pandangannya menatap manik mata hitam dari lelaki kuat yang dia sia-siakan selama ini.

"Jo-Jongin?"

Jongin menatap Sehun dengan senyuman manisnya. tak beda jauh dengan Sehun, Jongin pun kaget melihat sehun, suaminya di depan matanya, bersama anak-anaknya dan yang membuatnya kaget penampilan sehun yang berbeda.
Jas yang biasanya rapi sekarang kusut, rambut yang biasanya pendek sekarang panjang, jenggot yang biasanya tiada sekarang ada, kantung mata yang ketara, dan wajah yang menunjukkan bahwa sang pemilik tubuh tak baik-baik saja.

"Hai."

Sehun yang melihat dan mendengar suara Jongin memeluknya erat, mencium dalam-dalam aroma tubuh Jongin dan menyalurkan semua kerinduan setelah delapan bulan berpisah.

"Papa!"

"Mama!"

Pelukan erat sehun mengenduh, ia melihat dua anak di depannya yang merasa diabaikan.
Jongin tertawa melihat Taeoh dan Naeun.
Taeoh memajukan bibirnya dan menghentakan hentakkan kakinya kesal.
Naeun yang hanya menatap polos ke arah Taeoh.

Sehun diam terpesona menyaksikan tawa Jongin yang masih dipelukan nya.

🍁

"Kapan anda akan mengosongkan lahan ini?" Sehun membuka pembicaraan dengan Taeyeon pemilik panti asuhan. Sehun merutuki dirinya sendiri karena lupa akan tujuan utamanya datang ke sini. Ia terlalu bahagia melihat belahan jiwanya yang tinggal di dekat sini.

Sehun dan Taeyeon sedang berbicara di ruang tamu panti.
Taeyeon menghela nafas panjang, kurang lebih sudah 5 tahun ini tak ada donatur yang menyumbangkan sedikit uang mereka untuk pantai asuhan.
Hingga panti sudah kehabisan dana. Jalan terakhir adalah menggadaikan tanah panti. Taeyeon berharap ada donatur yang siap melunasi hutang nya, tapi itu hanya harapan Taeyeon saja. Buktinya sampai sekarang tak ada lagi donatur yang mau menyumbangkan ke sini.

"Beri saya waktu tuan!" Taeyeon yang berusaha agar orang di depannya luluh. Bagaimanapun Taeyeon memikul beban berat, kalau pantai digusur akan di bawa kemana anak-anaknya nanti?, harta satu-satunya hanya panti warisan dari mendiang ayahnya.
Lucas pun tak bisa berbuat banyak karena lahan cafe milik Lucas juga atas nama perusahaan Sehun.

Destiny Of My Love✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang