HunKai Area'
🍁
.
Mpreg! Angst! BxB•°'.•°'.•°'.•°'.•°'.•°'
*"Dua Minggu kemudian"*
"Ni!, Hasilnya positif." Baekhyun memegang kertas hasil tes kehamilan Jongin, Baekhyun memandang Jongin sendu, beda dengan Jongin yang malah tersenyum bahagia. Benar dugaan nya saat ini, dia sedang tumbuh di perutnya.
"Ayo kita harus ambil tindakan selanjutnya!" Ucap Baekhyun dengan nada khawatir, Jongin langsung menatap Baekhyun sengit.
"Apa tidak ada acara lain?" Beakhyun mendongak dia berdiri dari kursinya menatap sahabatnya penuh amarah.
"Apa kau gila,! ini menyangkut nyawa, nyawamu sendiri Jongin!" Baekhyun, memekik keras dan menghempaskan tubuhnya kembali ke kursi. Apa-apaan ini? siapa orang yang rela mati saat sudah diketahui penyebabnya, gila! Jongin memang gila, pikirnya dalam hati.
"Ku mohon, tolong cari cara agar kami bisa hidup." Jongin mencoba membujuk makhluk manis di depannya, Baekhyun menatap Jongin sekilas.
"Tidak!" Si manis berujar tegas, Jongin menghela nafas kasar dia menunduk.
"Apa kau tega membunuh anakmu sendiri?"
Beakhyun tersentak.
"Apa kau tega menggugurkan anak dari suami yang kau cintai?"
Beakhyun bungkam ia terteguh ada benarnya juga omongan Jongin. Apa dia tega melenyapkan anaknya dengan Chanyeol.
"Kau sedang hamil Bae, kita sama jika kau berada di posisi ku apa yang akan kau lakukan?, hidup dan membiarkan bayimu mati, atau bayimu hidup tapi kau mati?" Baiklah beakhyun menunduk, dia tak akan tega membunuh anaknya sendiri.
"Aku juga dilema Bae" Jongin menunduk mengusap perut rata nya dengan senyum yang tak luntur dari tadi.
"Dia juga berhak lahir, hidup, bermain, tertawa, menangis, apa itu salah?" "jadi tolong cari cara agar kami bisa selamat!"'argh'
Baekhyun berteriak frustasi, dia mendekap tubuh pria manis di depannya.
"Maaf, maafkan aku Jongin tak seharusnya aku berkata seperti itu."
Baekhyun akhirnya menangis meratapi takdir pria tan di depannya."Kenapa semesta seolah tak mau kau bahagia."
Jongin tersenyum akhirnya Baekhyun tahu bebanya selama ini.
"Kenapa kau bersikap biasa saja,! ini menyangkut hidup dan mati Jongin!"
Beakhyun masih berusaha menghentikan isak nya."Aku terbiasa terluka tanpa ada yang tau Bae, kau tak perlu khawatir."
Baekhyun malah menangis sejadi jadinya dipelukan Jongin.
Jongin memang lelaki kuat yang pernah baekhyun temui, jangan salah jika baekhyun tak tahu apa-apa dia tahu segalanya mulai dari pernikahan paksa, tak dianggap Sehun, kekerasan rumah tangga yang Jongin tutupi, membesar Taeoh seorang diri, hingga bertaruh nyawa demi anak kedua nya.
mengingat itu semua membuat Baekhyun meneteskan air mata. memang Jongin tak pernah bercerita. Katakanlah kalau Jongin orang yang tertutup, tapi dia tahu semua kelakuan Sehun dari suaminya yang merupakan sahabat dekat Sehun."Baiklah ayo kita cek keadaan tubuh mu dulu, jika tubuhmu kuat kita cari cara lain, tapi jika tubuhmu sendiri lemah, maaf aku tak bisa membantu lebih jauh,!"
Baekhyun bangkit menghapus lelehan air mata yang sialnya tak henti-hentinya mengalir.🍁
"Hasil pemeriksaan medis mu akan keluar dua atau tiga hari lagi," Baekhyun menunduk. Menyembunyikan raut wajah sedih.
"Hay, tak apa Bae kita harus berdoa agar hasilnya memuaskan bukan?" Entah manusia apa Jongin ini, dia terlalu baik di depan orang lain tapi di hatinya Jongin hancur tanpa tersisa.
"Terima kasih, sudah mau membantu ku aku pergi dulu," Jongin berjalan meninggalkan Baekhyun yang sudah agak tenang.'dertttt'
'dertttt'
Jongin menutup pintu ruangan Baekhyun, ponsel nya bergetar , Jongin memencet tombol hijau untuk mengangkat panggilan video dari Lucas.
Teriakan khas anak-anak menguar."Mama lihat Tae punya temen banyak" Jongin tersenyum saat melihat di kaca ponselnya, Taeoh bermain bersama segerombolan anak-anak sebaya nya.
"Benarkah,? Taeoh yang baik di sana jangan merepotkan Om Lucas, Mama ke sana nanti mau ambil mainan Taeoh di rumah dulu!"
Bagaimana bisa Taeoh bersama Lucas?, jadi tadi saat membeli es krim di perjalanan ke rumah sakit. Samar-samar Jongin dapat mendengar suara seseorang yang memanggil namanya, saat berbalik ia melihat Lucas yang beralih ke arahnya, tanpa diduga Taeoh pun berlari menuju Om ganteng terjadilah adegan berlari, berpelukan, Lucas yang menggendong Taeoh sambil berputar-putar hingga es krim coklat yang di genggaman Taeoh jatuh, tentu Taeoh menangis meratapi nasib es krimnya di tanah, untunglah kedai es krim tak terlalu ramai pembeli, dengan sigap Lucas membelikan es krim yang baru.
Saat Lucas kembali Jongin menggeleng.
Bagaimana tidak Lucas datang membawa dua box berisi puluhan es krim , tentu Taeoh bersorak senang tapi tak lama Jongin hanya mengijinkan Taeoh makan tiga buah es krim saja membuat bibir Taeoh mencebik seketika.
Lucas yang melihat ibu dan anak di depannya sedang bersitegang, berinisiatif mengajaknya mereka ke panti asuhan yang dulu menjadi saksi Jongin tumbuh.Taeoh langsung menatap Lucas bingung, secara perlahan Lucas memberi tahu bahwa di panti ada banyak anak-anak, ibu panti, bermain berbagai permainan, belajar bersama, yang membuat Taeoh penasaran dan kekeh ingin ikut bersama Om ganteng, pasti menyenangkan Taeoh akan punya banyak teman jika ikut Om ganteng.
Jongin yang diajak akan menyusul karena ia punya janji dengan Baekhyun, juga dia akan membawa beberapa mainan milik Taeoh.
Waktu itu Sehun seperti orang kesetanan membelikan banyak mainan hingga Jongin bingung ingin diletakkan di mana semua mainan mainan Taeoh.
Sehun pun hanya tersenyum bodoh melihat Jongin yang kesusahan menata mainan.Mengingatnya membuat senyum si manis merekah, sudah dua minggu ini Sehun berubah tak pernah memukul atau membentak sekalipun. Jongin benar-benar yakin bahwa sehun sudah bisa menerima dirinya di hidupnya.
'cklek'
Mension sepi mungkin Sehun sedang kekantor mengigat ini masih jam kerja kantor, Jongin berlalu menuju kamar Taeoh untuk memilih mainan yang akan di berikan kepada anak-anak panti.
"Sehun?"
Jongin melihat Sehun di taman belakang. Senyuman muncul ia akan mengajak Sehun ke panti
Jongin berlari untuk mendekap tubuh suaminya.Langkah nya memelan seketika
Dia bersembunyi di balik pohon."Aku mencintaimu."
'jderrr'
Jongin merosot dunia nya seolah runtuh seketika. Kristal bening keluar dari mata sipitnya, hatinya bak ditikam beribu pisau. Sesak.
"Apa, aku tak boleh bahagia?"
Bersambung🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny Of My Love✔️
Fanfiction"Maaf waktuku tak banyak lagi Sehun," Rank: # 1 in HunKai /15/8/2020 # 1 in HunKai /13/2/2021 # 1 in Taeoh /19/9/2020 # 1 in Taeoh /13/2/2021 # 1 in Hunjong /19/10/2020 # 1 in Typo /6/11/2020 28Juli2020