PART 17

3.6K 306 22
                                    

HunKai Area'
🍁
.
Mpreg! Angst! BxB

•°'.•°'.•°'.•°'.•°'.•°'


"Cepat pergi!", Jongin berteriak di hadapan makhluk bernama Oh Sehun yang sedang duduk manis di sofa berwarna abu-abu itu.

"Tidak mau!", Helaan nafas Jongin terdengar sangat frustasi menghadapi makhluk keras kepala didepannya.
Bagaimana tidak Sehun sudah menginap semalam di rumahnya dan malam ini Sehun juga bersikeras untuk menginap kembali. Tentu Jongin menolak sedari tadi sudah banyak teriakan, bujukan, hingga permohonan keluar dari mulut tebal Jongin namun Sehun tetaplah Sehun. Sehun tetap tak mau pergi barang sejengkalpun dari rumahnya.
Bukan bermaksud sombong Jongin hanya ingin Sehun segera pergi agar semua rencana awalnya berjalan lancar. Tidak dapat di pungkiri rasa di hati ini masih ada, masih sama bahkan tidak berkurang malah terus bertambah.

"Apa mau mu?"
Takut?, rasa ini juga ada di lubuk hati terdalam Jongin, ingatan itu, kejadian itu, bentakkan, caci, maki, tamparan dan pukulan terus berputar di ingatan Jongin.
Apalagi mentalnya yang dituntut kuat untuk menghadapi operasi Caesar yang hanya punya 15% kesempatan untuk selamat.

"Aku tidak akan pergi."
Sehun tidak akan pernah pergi jika Jongin tidak ikut dengannya, walaupun Jongin sedari tadi sudah mengusirnya tapi Sehun tetep pada pendiriannya.

"Aku akan pulang jika kamu juga ikut denganku.",
Jongin diam menatap Sehun penuh kekecewaan. Apa semua ini belum cukup?, Apa Sehun masih ingin menjalankan rencana busuk itu dengan Jennie?, Ia sudah pergi!, Jongin sudah mengakui bahwa dirinya dan Sehun tidak ditakdirkan untuk bersama!,
Sehun dengan keluarga barunya dan Jongin yang menikmati sisa sisa hidupnya dengan malaikat yang Sehun berikan.
Tapi kenapa Sehun tiba-tiba muncul dan membuat semua menjadi runyam.
Disaat Jongin sudah pasrah akan takdir ini, kenapa?

"Sehun!, Kumohon kita bukan siapa-siapa lagi sekarang."
Jongin pasrah, untuk kesekian kalinya ia memohon di hadapan Sehun. Sehun sendiri menatap Jongin tidak suka, apa-apaan tadi "bukan siapa-siapa?" Sehun tidak terima, Jongin itu miliknya, istrinya, ibu dari anak-anaknya tapi apa yang Jongin katakan tadi?.

"Pergi!, ku mohon pergi!" Sehun tidak menggubris perkataan Jongin, memilih diam membisu sambil mengendalikan amarah yang sempat tersulut karena ucapan Jongin.

"Duk!"

"Akh!"

Si kecil menendang begitu kuat hingga membuat ibu yang mengandungnya kesakitan. Sehun panik ia bangkit dan langsung memapah tubuh Jongin untuk duduk. Bingung, itulah yang tergambar jelas di wajah tampan Sehun. Refleks tangan pucatnya terangkat untuk mengusap perut buncit istrinya.
Wajahnya sejajar dengan permukaan perut Jongin yang membulat, Sehun berbisik kepada bayi yang ada di dalam.

"Hai jagoan, jangan nakal ya di dalam sana, kasihan mamamu dia kesakitan."

Ajaib, benar-benar ajaib tendangan bayinya berhenti. Inikah yang dinamakan ikatan batin ayah dan anak?, bayinya tenang hanya karena ucapan Sehun.
Jongin menunduk bahunya bergetar diiringi isak pilunya.
Sehun semakin bingung ia memeluk Jongin dan mengusap punggung Jongin pelan, berharap Jongin akan tenang.

"Kenapa!"

Pertanyaan yang diiringi isakan keluar dari mulut Jongin.

Destiny Of My Love✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang