Bel pulang sekolah baru saja berbunyi lima menit lalu. Kelas sudah sepi, tapi aku Risty Melin Sista dan trio koplak masih di sana. Aku dan ketiga sahabatku sibuk bermain ponsel sedangkan trio koplak sibuk dengan rutinitasnya. Kalian tau yang biasa di lakukan teman cowok kalian saat pulang sekolah? Kalian tau alasan mereka memilih pulang akhiran? Mungkin teman cowok kalian dan trio koplak satu hobi. Ya, mengecek setiap kolong meja dan berharap ada beberapa alat tulis, camilan atau lebih untungnya uang jajan yang tertinggal. Entah itu berfaedah atau unfaedah?
"Eh gw nemu pulpen faster nih di bangkunya Sisil." Seru Vino.
"Kebetulan gw suka banget sama faster." Sambungnya
"Elo mah apa aja suka, asalkan gratis." Ledekku.
"Aelah, tau aja di Maemunah." Balas Vino.
"Anjir nama tetangga gw lu bawa bawa." Ucap Galih.
"Bilangi Lih, dapat salam dari Gatha." Ucap Vino ngawur.
"Enak aja, kenal aja kagak." Balasku tak terima.
"Eh iya Tha, lu pulang ke apartemen kan?" Tanya Melin.
"Iya, kenapa?"
"Gw nanti malem nginep di rumah lu ya? Kebetulan Bonyok gw lagi gak di rumah." Ucapnya.
"Boleh." Jawabku.
"Eh, tapi gw pulang ke rumah dulu. Soalnya mau ambil buku buat besok sama ambil baju ganti."
"Iya."
Kita memang sering nginep bareng, seringnya di apartemenku. Karena di sana kita bebas dan gak perlu canggung atau sungkan karena gak ada mama papa. Rutinnya setiap malam Minggu atau hari libur. Walau buka hari libur juga, kita sering kumpul.
Karena Melin akan menginap di apartemenku, dan kebetulan aku gak ada yang jemput, jadi aku nebeng sama dia.
"Mel, gw nebeng sekalian ya sama elo." Ucapku.
Kami memang kalau ke sekolah selalu bawa kendaraan sendiri. Aku biasa membawa mobil, sedangkan ke tiga sahabatku kadang membawa mobil kadang membawa motor.
"Oke, balik sekarang aja yuk." Ajak Melin.
"Yo dah ayok." Aku mengiyakan.
"Balik dulu guys." Pamit ku kepada semua.
"Oke." Jawab mereka.
Aku dan Melin keluar kelas dan turun menuju parkiran. Hari ini Melin membawa motor, motor Scoopy berwarna putih terparkir di sana. Ia menuju perkiraan sedangkan aku menunggu di pintu gerbang.
Tidak jauh dari aku berdiri, aku melihat Farma di atas Vespa sprint nya tengah mengobrol dengan perempuan.
'siapa?' batin ku.
'tin.' Melin mengklakson motornya tepat du belakangku.
Aku kaget dan langsung lompat.
"Ngagetin gw aja." Ucapku sambil mengelus dada dan mengatur nafas.
"Lagian elo liat apa sih serius gitu sampe gak kedip?" Tanya nya.
"Tuh." Ucapku menunjuk ke tempat Farma dan cewek itu, saat itu aku belum tahu namanya.
"Oh, Karin." Ucap Melin.
"Lah, lo kenal?" Tanyaku.
"Kenal lah, satu ekskul tari sama gw. Anak kelas 11 IPA 3." Jawab Melin.
"Oh, cantik ya dia."
"Kenapa? Lo jealous?"
"Gak tau."