PART 13 {ADA}

20 1 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Happy reading 🥰
Vote dan komen dulu yuk !

Cus.......

Waktu yang tepat atau tidak itu bukan jadi masalah nya, tapi dia yang belum siap untuk men"iya"kan. "iya" kan saja dulu, biar Allah yang berencana dengan scenario nya, Allah tau isi hati nya, namun kita yang merasakan nya.

Fitriannisa

_____________________________________

Di dengar nya lagi "Assalamualaikum"
Jelas di telinga Zahwa "Zahwa ini saya, Raihan....."

Haaaa Raihan, Zahwa pun tambah terdiam mendengar pernyataan dari orang di dalam telepon itu......

"Hallo Zahwa ...." Ujar seorang yang berada di dalam telpon itu lagi.

Nampak nya Zahwa bukan hanya terdiam begitu saja, namun ada hal yang di pikir kan tentang Raihan, yaitu rasa yang masih tersimpan rapi untuk seorang Ikhwan yang telah lama melekat di hati Zahwa.

Pikir Zahwa pendek seketika, dia merasa dia masih berada di dalam tidur nya, dia tersadar karena kata-kata itu memang benar terucap dari mulut orang yang berada di telpon itu.

"Hallo...." Lagi lagi dan lagi, jelas suara itu masuk ke telinga Zahwa.

"Astagfirullahal'azim" tanpa Zahwa sadari yang keluar dari mulut nya pun istighfar, yang membuat Raihan bingung.

"Ha apa? Astagfirullah.... Ada apa Zahwa, kamu ngak papa kan?" Raihan pun ikut beristighfar mendengar Zahwa.

"Ya Allah lupa...... astagfirullah lupa, waalaikumsalam" ucap Zahwa menjawab salam yang tertunda tadi.
Kali ini terlihat jelas Zahwa salah tingkah dengan seseorang, apa lagi orang di dalam telpon itu.

Zahwa merasa aneh dengan diri nya, mengapa dia begitu tidak bisa mengontrol diri nya jika ada kaitan nya dengan Raihan.

Namun yang menimbulkan rasa penasaran Zahwa, ada apa dengan Raihan?, Apa maksud tujuan seroang Raihan menelpon nya.

"Kenapa diam pak?" Zahwa pun memberanikan diri mencairkan suasana yang seketika hening beberapa saat itu. "Ada hal yang bisa saya bantu?" Ujar Zahwa lagi.

"Oh ya Zahwa, mm". Terdengar jelas itu suara yang sedang memikirkan bahan untuk bicara. "Saya tu mau kasi tau ke kamu kalau gini". Kata itu seakan terasa terpenggal di tengah-tengah.

Jujur Zahwa baru kali ini mendengar ungkapan Raihan yang terbata-bata, Zahwa sedikit mengeluarkan senyum di rasa penasaran nya itu.

Suara yang biasa terdengar tegas di dalam ruangan belajar kampus kini menjadi hal yang lucu di dengar di telinga Zahwa 'astagfirullah' batin Zahwa sambil tersenyum

"Iya pak kenapa?" Zahwa sengaja menganggu konsentrasi Raihan saat bicara, tak tau apa yang terjadi dia bisa melakukan hal itu spontan.

"Ih kamu, jangan potong saya ngomong dong" ujar Raihan dengan nada sedikit kesal.

Dan dengan spontan pun Zahwa melekatkan jari nya di mulut menahan senyum nya. "Maaf iya pak" ucap Zahwa, "lagian kenapa bapak teh malam-malam gini nelpon, ngak baik atuh pak udah malam" timpal Zahwa lagi.

"Masyaallah kamu ini, iya saya tau, maaf ya kalau udah ganggu waktu kamu malam-malam" ucap Raihan pun menegaskan.

Zahwa merasa mereka seperti sudah akrab satu sama lain, Zahwa pun sudah bisa menyesuaikan perkataan dengan Raihan, walau masih ada rasa yang tak biasa bagi nya.

Aisyah UntuknyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang