• • •
Dua Minggu lalu sebelum kejadian mimpi Yeonjun.
Dua hari sebelum dia berkunjung ke apartemen soobin...dalam dua hari terkahir mungkin Yeonjun sudah kehilangan akalnya.
Pada saat itu,tidak sengaja melihat album di ponselnya,dan dia baru menyadari jika hampir seluruh album menampilkan wajah manis, lucu,cerah,candid milik soobin.
Salah satu fotonya dia perhatikan lamat-lamat,hingga tidak sadar jika bibirnya itu melengkungkan senyumnya.
"Bagaimana dia terlihat tampan dan manis secara bersamaan" gumamnya
Yeonjun tersadar,dia menatap foto soobin lagi,lalu..."bagaimana aku memujinya seperti itu?"
Yeonjun tidak tahu,dia langsung meng-lock screen ponselnya.
Tubuhnya terasa terbakar,dan hatinya berdegup tidak normal,spontan Yeonjun memegang dadanya yang berpacu.
Yeonjun mulai menarik nafasnya dalam-dalam lalu dihembuskan pelan-pelan.
"Sialan,apa aku sudah gila?... Bagaimana aku bisa memikirkannya seperti itu"
.
.
.
Knock!
Knock!
Knock!
Dua hari lalu Yeonjun disibukan dengan tugas-tugas kampusnya,dan entah kenapa kakinya membawa kedepan kamar asrama soobin.
Selama dua hari juga tidak ada kontak untuk hanya sekedar membicarakan hal yang mereka sukai,...sepertinya soobin juga sibuk saat itu.
Yeonjun mengetuk beberapa kali,tapi pemilik kamar sama sekali tidak menyahut
Knock!
Knock!
Mencoba untuk mengetuk pintu lagi,tapi tidak ada sahutan juga,hingga dia berinisiatif untuk mencoba membuka sendiri pintunya dari luar.
Klek!
Matanya melebar kaget saat pintunya berhasil dibuka...dia tidak habis pikir bagaimana soobin bisa terledor seperti ini.
Bersamaan dia berjalan keruang tengah,soobin menampakan dirinya yang baru saja selesai habis mandi.
Seketika Yeonjun terpaku...dia sudah akan menghilangkan pikiran tidak waras ya,tapi melihat soobin yang hanya mengenakan handuk dipinggangnya... Yeonjun merasa akal sehatnya itu benar-benar sudah tidak bisa diperbaiki saat ini.
"Bagaimana dia dapat merawat tubuhnya dengan baik,dia...sangat sexy"
Soobin merasakan kehadiran orang lain di kamar asramanya,dia mengalihkan pandangannya,..."oh? Bagaimana kau bisa masuk?" Ucapnya dengan santai
Yeonjun masih terlarut dalam pikirannya,dia mendengar suara soobin tapi fokusnya tidak disana.
"Yeonjun?"
"Ah?!"
"Kau kenapa? Baik-baik saja kan?"
Yeonjun mengangguk,sesekali dia ngalihkan pandangannya hanya untuk menghilangkan rasa gugupnya sekarang.
"Kenapa kau tidak memberi tahu jika mau kemari?...dan ya kau belum jawab pertanyaan ku tadi..."
"Aku sudah memberitahumu,...oh?pastikan kau tidak lupa untuk mengunci pintunya lain kali"
Soobin berjalan mendekat untuk mengambil ponselnya yang tergeletak di atas tempat tidur,..."oh?...aku lupa untuk itu" sahut soobin memunggungi Yeonjun dengan posisinya yang sedang mengecek pesan masuk yang benar adanya Yeonjun memberitahu kalau dia akan datang ke Asramanya.
Yeonjun duduk di atas meja belajar soobin dan dia dalam diam memerhatikan soobin dari belakang...
Pikirannya melayang Yeonjun berjalan mendekat dengan pergerakan kaki yang menelan,dia tersenyum saat jaraknya sudah dekat dengan soobin,kedua tangannya memeluk soobin dari belakang dengan dagunya dia letakan diatas bahu soobin.soobin memegang tangan Yeonjun yang melingkari perutnya,dia menoleh kesisi Yeonjun.
Tanpa memberontak, soobin tersenyum.
Kisseu!
Kecupan singkat mendarat di atas bibir soobin,dan sukses menampakan rona merah diwajah soobin,soobin mengalihkan pandangannya lagi kedepan,lalu Yeonjun tersenyum melihatnya...mengecup ringan bahu sempit milik soobin,dan menghirup wangi sabun yang soobin pakai saat mandi.
Kisseu!
Chsss!
Yeonjun tersentak kaget saat benda dingin menyentuh kulitnya,dia mengalihkan pandangannya kesisinya dimana soobin bediri dengan dua minuman dingin ditangannya.
"Apa yang kau pikirkan?..."
"Tidak ada"..."memelukmu,pinggangmu sangat nyaman saat dipeluk"
.
.
.
Helaan nafasnya begitu terdengar berat, Yeonjun menghabiskan tiga jam hanya untuk sekedar mengobrol atau bermain game dengan soobin sekarang dia kembali ke kamar asramanya.
"Sialan!... bagaimana bisa aku berfikir mesum tentang soobin" gerutunya sedikit mengacak rambutnya frustasi.
"Kau benar-benar seperti orang cabul,jika seperti itu... tapi,aku tidak bisa mengontrol apa yang aku pikirkan tentang setiap inci dari bagian tubuhnya,dia memilih tubuh yang sangat terawat,kulitnya terlihat putih bersih dan halus seperti susu...juga pinggang rampingnya...argh!!! Harus bagaimana sekarang,jika aku terusrus menyebutkan setiap inci dari bagian tubuhnya...aku benar-benar seperti orang yang cabul..."
Yeonjun duduk dipinggiran tempat tidur dengan meraup wajahnya sedikit rasa akan frustrasi dengan apa yang dia alami sekarang...
"Kenapa soobin selalu hadir dalam pikiranku,bagaimana aku bisa mengatasinya,aku benar-benar sudah tidak waras...aku harus segera mandi"
Yeonjun beranjak dari duduknya lalu memasuki kamar mandi,setelah lima belas menit kemudian... Yeonjun keluar dengan boxer dan baju t-strit putih seukurannya.
Lalu dia menyibak selimut dan membaringkan tubuhnya.
Back to Part : ⁰⁰After knock
• • •
Bunny boss!
• • •
• • • • • • • • • • • • • • • • End • • • • • • • • • • • • • • •
Mau nanya :SHORT OR LONG CHAPTER?
KAMU SEDANG MEMBACA
⁰²-After Knock
FanfictionMeski sudah beberapa kali diketuk,pemilik kamar tidak kunjung membuka,dengan inisiatif mencoba membukanya ternyata pintu tidak dikunci... Bersamaan itu pemilik kamar baru keluar dari kamar mandi hingga membuatnya terpaku ditempat... Setelah ketukan...