#7

0 0 0
                                    

"Sikap,perkataan,hingga tatapan mu mampu menghunus hingga ke relung hati ku."

☁☁☁

Hari senin...

Upacara bendera.

Rega terlambat.

Namun gadis manis itu tetap berjalan santai menyusuri lapangan yang sudah dipenuhi oleh murid-murid SMA Garuda Indah.

Ada beberapa guru tugas yang menegur Rega saat dirinya berjalan menuju koridor,namun dihiraukan begitu saja oleh gadis itu.
Tapi tarikan kuat di lengan nya,membuat gadis itu mau tidak mau mengikuti langkah pak Zafran menuju kedepan lapangan.

"Seenaknya saja kamu Alexandra!etika kamu sebagai murid dimana?!"bentak nya

Rega menghela napas pelan saat menatap ke depan,semua murid Gardah sedang menyaksikan nya.

"Saya mau naruh tas pak,apa salah nya?"tanya balik Rega

"Jangan seenaknya!memangnya kamu siapa?!bisa menentang peraturan di sekolah ini."ucap pak Zafran

Rega memutar bola matanya jengah,hendak berlalu dari sana,namun tangan nya kembali di cekal.

Rega menepisnya sambil menatap tajam kearah guru kesiswaan tersebut,menghiraukan tatapan murid-murid lain hingga beberapa guru yang menengahi hal tersebut.

"Bapak yang sopan!jangan pikir karna lu guru,bisa bersikap seenak nya."sahut Rega

"Sudah-sudah,ayo Rega kamu ikut berbaris saja."titah guru lain

"Hei bu biarkan saja,dia itu murid yang tidak tahu adab!Kerjaan nya bolos,menentang guru,berbuat onar!Apa yang bisa dipertahankan dari murid dengan prestasi zonk di sekolah ini."sahut pak Zafran

Setelah memberikan penuturan seperti itu,terlihat siswa-siswi disana berbisik-bisik miring tentang nya,atau saat guru-guru mulai menegur pak Zafran karena penuturan nya yang kelewat batas.

Namun tidak digubris oleh guru kesiswaan tersebut,hingga bantingan keras dari tas yang dilemparkan Rega ke aspal tersebut.

Brak!

"Bapak bicara adab?etika?sopan santun?tapi apa sikap dan cara bicara lu itu bisa disebut seorang guru?"tanya Rega sambil terkekeh

"Kurang ajar!orang tua macam apa yang tidak bisa mendidik kamu dengan baik."ucap pak Zafran berdecih

Rega menunduk sambil mengepalkan tangan nya,namun teriakan guru-guru hingga murid-murid membuat gadis itu mendongak.

Buk!

Buk!

"Sudah-sudah!"titah guru lain

Buk!

Pukulan bertubi-tubi itu dilayangkan oleh Bintang,bahkan saat beberapa guru hingga satpam memegangi lengan nya,cowok itu tetap ingin menghajar pak Zafran yang sudah babak belur dan dibawa oleh anak pmr dan guru lain.

"Seorang guru gak akan ngelontarin perkataan gak senonoh untuk siswi nya sendiri!"ucap Bintang

"Sudah-sudah,biar kita selesaikan baik-baik."ucap pak Azriel selaku wakil kepala sekolah

Rega menatap kearah Bintang yang benar-benar terlihat berbeda,cowok yang selalu tenang itu terlihat begitu menyeramkan.

"Baik-baik?setelah perlakuan tadi?"tanya Bintang

Semua murid yang tadi berbaris dilapangan itu,sudah dibubarkan oleh guru dengan intruksi tangan.

"Sudah-sudah ayo kita bicarakan ini di ruangan kantor ya."ucap pak Azriel

Rega dan Bintang didampingi oleh dua guru,digiring menuju kantor.

"Maafkan pak Zafran ya Alexa,kalau kata-kata beliau menyakitkan.Kamu kan sudah 2 tahun disini,tahu sikap dan sifatnya seperti apa."tutur pak Azriel

"Gak masalah,kalau dia tahu adab."ucap Rega

Pak Azriel terlihat memijat pelipisnya.

"Saya tahu beliau kelewatan dengan pernyataan nya tentang kamu,tapi tidak seharusnya juga kamu menentang nya tadi."

"Perlu digaris bawahi,kalau pernyataan orang tua gak seharusnya di lontarkan beliau dihadapan banyak orang!"sahut Bintang

Guru bahasa itu terlihat mengelus bahu Bintang agar cowok itu tenang.

"Iya saya tahu,maka dari itu saya minta maaf atas nama pak Zafran.Dan tidak melanjutkan kesalahpahaman ini."ucap pak Azriel

Rega terkekeh,sambil menyampirkan tas ke pundaknya,dan beranjak dari sana.

"Kalau pemimpin nya begini,gak perlu dipertanyakan lagi keadilan nya.Permisi."ucap Rega lalu keluar dari kantor tersebut

☁☁☁

"Udah kelar kelas lu bro."tanya Satria sambil menepuk bahu Vegar

"Hm."dehem Vegar sambil menyantap bakso dihadapan nya

Satria mengambil beberapa kue kering di meja tersebut,dan memakan nya.

"Lu ke basecame atau ngikut gue balik?"tanya Satria

"Kemarin Rega balik jam berapa?"tanya Vegar tanpa menghiraukan pertanyaan Satria

"Jam 9 an,kerumah Bintang."jawab nya

Vegar mengernyitkan dahinya.

"Mereka berdua sebenernya ada hubungan apa?"tanya Vegar

Satria meneguk air mineral nya dan mengedikan bahu acuh,membuat kernyitan di dahi Vegar semakin dalam.

"Lu kan abang nya,becus lu!"sahut Vegar

Satria terkekeh.

"Selow bro,lu kira gue babysitter sampek tahu semua kegiatan nya apa.Intinya mereka udah temenan dari kecil."ucap Satria

"Gue gak pernah lihat batang hidung itu cowok."

"Dulu sering main kerumah,cuma beberapa tahun belakangan ini sejak lu sering kerumah juga,dia jadi gak pernah mampir."ucap Satria

"Gimana sama cowok anjing itu?"tanya Vegar

Satria mengedikan bahu.

"Lu tanya aja sama adek gue,duluan lah ke ruang bem dulu bro."ucap Satria sambil berlalu dari kantin dengan meninggalkan uang dua puluh ribu di meja tersebut

"Bangsat!"sentak Vegar hingga suara dentingan sendok itu beradu

Menghiraukan tatapan mahasiswa ataupun mahasiswi lain yang menatap horor kearahnya.

"5 detik lu pada gak berhenti mandang kesini,gue pastiin detik terakhir mata lu lepas dari tempatnya."desis Vegar

Setelah mendengar penutaran sarkas dari Vegar,beberapa mahasiswa itupun membuang tatapan kearah lain.

☁☁☁

-
-
Maaf kalau masih banyak typo,harap dimaklumin:)
-
-
Maaf kalau kurang feel,dan part nya kurang dari 1000 word.
-
-
Makasih yang udah baca,vote,dan comment.

Regard's!

My Clever GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang