Danau

50 28 1
                                    

"Gembira adalah obat hati sesungguhnya..

Danau. Angin berhembus membelai rambut ku. Udara begitu segarnya karena dipenuhi pepohonan yang begitu rindang. Aku baru tau ada danau yang indah seperti ini di Jakarta mungkin tidak banyak orang tau karena tempat yang cukup jauh dijalan raya dan hanya bisa dilalui oleh motor.

"Tempatnya bagus ya?" ucapku. Membuka obrolan.

"Rasain deh!"Pinta Shafa. Yang melebarkan tangan dan menarik nafasnya dalam dalam persis seperti ingin bersenam.

"Ikutin...". Ajak Shafa. Sedikit memaksa.

"Gue???"

"Bukan tukang cendol, ya iya kamu Luqman emang nya menurut kamu siapa?"

"Owh emang harus, males ah!"

"Cepet rasain deh udara nya seger banget!".Maki Shafa.Ketus

"Emm iya ya seger kaya minum es kelapa diddepan pantai ya.. "ucapku. Yang kini tengah menirukan gaya yang dilakukannya itu.

"Ah kamu mah aus itu!" ejek Shafa.

"Ya abis lu ngajak ngomong mulu sih.."

"Idih kegeeran sih bapa yaudah kan disono ada tukang es tuh sekalian aku beliin ya es cappucino es batu nya yang banyak.."  tunjuk Shafa.

"Yang ada mah gue kali seharusnya sebagai ucapan makasih.. "

"He he, aku lupa bawa uang nanti aku ganti deh.. "

"Iya iya bercanda kali santai aja.. "

Aku bergegas. Membeli minum.

Meski kami baru bertemu rasanya kami cukup akrab.Mungkin karena sifat Shafa yang mudah akrab.

"Bang pesen es cappucino ya pake yang satu es batu yang yang banyak ya bang.." ucap ku. Sesampai nya tukang es itu.

"Siap aa tunggu aja biar nanti dianterin..."

"Iya bang.."

"Pinjem gitar nya ya bang?"

"Sip A pake aja gitar saya itu.."

"Oke deh..."

Aku bergegas menuju Shafaa yang kini posisi nya sudah duduk sembari merenggangkan kaki nya.

"Mana es nya?"tanya Shafa.

"Lagi di bikinin tuh santai kali Bu.."

"Kamu emang bisa main gitar?"Tanya Shafa. Melihat ku membawa gitar.

"Bisa dong.. "ucap ku.Sembari menyetel agar irama gitar nya sesuai.

"Lu sering kesini?"Ucap ku.

"Ga begitu sering sih kalo lagi bete aja.. "

"Owh.. nah udah bagus nih suara gitar nya..."

"Yaudah aku yang nyanyi ya kamu yang main gitar nya ya kamu bisa kunci reggae ga?"

"Bisa ko, ga nyangka ciwi kaya lu suka reggae juga ya, gue kira lu suka k pop.."

"Hehe suka aja sih sama musik nya ga terlalu melow..."

"Jadi mau lagu apa nih?"

"Lagu Tony q kangen..."

"Kangen siapa sih?"sindir aku.

"Ga kangen siapa siapa ko.." sahut shafa. Mengalihkan.

"Sebentar aku ga hafal chord nya aku searching dulu..."

Aku coba memainkan ponselku.

"Udah ketemu nih..."

Tony q kangen
Kangen hati ini kepada mu kasih.

Setiap hayal ku selalu menginginkan kan dirimu

Sekian lama berjarak hasrat semakin ingin dekat

Mencoba memelihara harapan yang terpendam.

A a aku kangen kamu.

A a aku rindu kamu.
......

"Keren suara lu asli..".Puji aku.

"Masa sih jadi geer...." Shafa tersipu.

"A ini es nya!".Ucap penjual kopi
mengejutkan kami yang sebelum nya sempat saling menatap. Entahlah perasaan apa ini.

"Jadi berapa ini?"Tanya ku.

"Sepuluh ribu aja A!"

"Ini uang nya makasih ya..."

"Aku minum ya..."Ucap Shafa. Yang sekarang tinggal kami berdua disini.

"Enak ya mereka..."Tunjuk aku. Pada dua orang remaja yang tengah asik pacaran.

"Enak dari mana justru kasian, apa lagi yang perempuan nya. Wanita itu ibarat buku bagus yang didalam etalase kalo buku itu sudah dipegang pegang bukan sama pemilik nya buku itu akan rusak. Sama kaya perempuan juga kalo dia sudah berhubungan tanpa ada status pernikahan perempuan itu akan rusak."Ucap Shafa.Berat.

Wanita bersorot mata teduh itu memang berbeda. Beruntung nya aku dapat kenal dengan nya.
"Lu ko bisa sih dibegal lu ngaji nya sendirian emang ga bareng temen temen lu.?" tanya ku pada Shafa yang tengah asik memainkan es batu yang ada dalam gelas nya itu. Mencari pembahasan lain.

"Ga sendiri tadi nya rame rame cuma aku paling belakang nah sebelum kejadian ada ibu ibu mau nyebrang jalan cuma ga ada yang nuntun maka nya aku bantuin. "

"Terus terus?".Tanyaku.

"Nah cuma temen temen aku ga tau kalo aku berhenti jadi ketingalan aku. Karena posisi nya aku ga tau jalan yaudah aku tanya eh yang aku tanya malah begal tau tau nya...".Sambung Shafa.

"Emm pasti Bapak lu marah banget kalo tau..."

"Ya makanya itu sebelum aku di ceramahin sama Ayah aku kesini buat nenangin diri.."

"Emm yaudah lah ga usah sedih kita nya lagi oke!"Ajak aku. Coba menghibur Shafa.

"Itu ada bekas minumnya bersihin dulu pa buat lebaran ya." Shafa tiba tiba mengusap pipiku.

Ya ampun ini cewe bikin gue jantungan deh

"Kita nyanyi lagi yu.." Aku mencari obrolan lain setelah kami sempat terdiam sejenak.

"Sip..."

Kami kembali bernyanyi lagi dengan bantuan gitar ini. Sampai tak terasa waktu cepat berlalu.

"Kita pulang yu.. " ajak Shafa.

"Iyaudah ayo lah udah panas juga nih..." ucapku. Merasakan matahari yang mulai terik.









Antara Shafa & MarwahWhere stories live. Discover now