Bazar

1 0 0
                                    

Bazar hari ini cukup ramai, aku benar-benar merasa cukup pusing dengan keramaian disini.Aku memilih duduk sambil menunggu bazar jualan kelas ku...
Tak lama kemudian ayu mengajakku untuk menonton pertandingan antar kelas..

Ayu mengajak ku menonton voly, ntahlah disengaja atau tidak tapi saat itu yang sedang bertanding adalah Andi.

Aku menonton nya tampak malas, rasanya seperti memang disengaja oleh ayu agar aku bisa menonton Andi bermain voly

"Ay liat Andi tuh main nya keren" ucap ayu

"Apasih yu, gue males disini" jawabku tampak malas.

"Udah sih diem, eh tapi lawan nya kelas si Kaka tuh ay" ucap ayu lagi

"Yaudah biarin" jawabku tak perduli

"Kaka kan jago voly, aduh siapa ya yang menang nanti" ucap ayu yang begitu cemas

Aku pergi meninggalkan ayu, rasanya begitu malas bagiku untuk berdiri menonton voly disana.
Aku menuju perpustakaan dan duduk didepan perpustakaan ...

Tak lama kemudian ayu dan Andi menuju ku...
Aku benar-benar ingin pergi tapi rasanya tidak enak seperti menghindar sekali...
Akhirnya aku terpaksa untuk tetap duduk...

"Makasih ay udah mau nonton" ucap Andi padaku

"Eh iya sama-sama, si ayu kok yang ngajak" jawabku

"Aduh bohong ndi, padahal tadi dia sendiri yang ngajak" ayu memutar balikan fakta

Aku melotot ke ayu, seakan aku tak terima diriku dipojokan...

"Gapapa kok yu, kadang cewe emang gengsi nya terlalu gede" ucap Andi dengan PD nya

Dalem hatiku ya tuhan kok ada mahkluk yang se PD dia di bumi ini ya, padahal tiap chat nya aja jarang kubalas.

" Aku ijin ke toilet bentar ya " ucapku untuk berusaha menghindar dari Andi.

Aku langsung bangun dan buru-buru menjauh dari Andi...

Ayu mengejar ku dari belakang.

"Ay Lo ke toilet apa ke tempat bazar sih ?" Ucap ayu yang mengikuti ku menuju tempat bazar jualan antar kelas...

"Mau cari makanan laper " jawabku beralasan

Sampai akhirnya aku berhenti di sebelah lapangan bola, aku duduk disana , ayu pun ikut duduk di sebelahku.

"Lo kenapa sih ay ?" Jawab ayu heran

"Gue gamau Deket Andi ayu" jawabku jujur

"Iya tapi kenapa ? Andi kurang baik ya" tanya ayu

"Gue tau Andi baik, gue tau Andi juga temen sekelas Lo waktu kelas 2, tapi bisa kan Lo gak paksain gue buat Deket sama dia ?" Ucapku dengan nada sedih

"Boleh gue tau alasan nya ?" Tanya ayu

"Gue tau yu ,dia deketin gue karena dia sepi aja" jawabku lagi

"Lo kata siapa sih ay ?" Ayu trus bertanya

"Lo gausah pura-pura gatau yu, gue tau banyak soal Andi, dia Deket sama Nadya , dia suka Nadya tapi Nadya malah jadian sama Farhan " jawabku pada ayu, aku tau banyak soal Andi dari Susi, karena kebetulan Susi pun sekelas dengan ayu dan Andi saat kelas 2

"Gue tau ay, tapi kan siapa tau dia udah lupain Nadya" jawab ayu

"Lo tanya aja Nadya tiap pulang dianter siapa ? Dianter Andi yu" kini aku pun mulai sedikit kesal

Ayu terdiam membisu, seakan dia bingung harus menjawab apa lagi.
Akhirnya aku pun memilih diam sambil menatap lapangan yang begitu ramai

Entahlah melihat keramaian aku cukup malas dan ingin sendiri.
Rasanya keramaian membuat ku terganggu.
Aku memilih untuk kembali kedalam kelasku
Duduk dan diam sambil memikirkan apa yang akan terjadi kedepan nya.

Hari itu aku begitu lelah dan memutuskan untuk tidur sejenak didalam kelas

Dan tak lama kemudian bel pulang pun di bunyikan dan bazar dilanjut besok

Karena cukup lelah, aku buru-buru mengambil sapu karena hari itu aku piket dengan uty dan Dodo , Dodo anak yang nakal dan bandal dikelas ku, sebelum Dodo mengambil tas nya untuk pulang, aku mengambil tas nya lebih dulu agar dia mau piket dan tidak pulang duluan....

Dodo masuk ke kelas.

"Ay mana tas nya sini mo pulang" Dodo meminta tas nya padaku

"Piket dulu baru boleh pulang " jawabku ketus

"Ayolah ay gue lelah nih" jawab Dodo memelas

"Bodoamat gue gaperduli" jawabku masih ketus

"Yaudah sinih sapunya" Dodo meminta sapu yang sedang ku pegang

"Yaudah nih " aku menyerahkan sapu ku.

Tanpa disadari Dodo menarik tas nya yang sedang ku pegang dan segera berlari , untung saja dia bukan bertujuan baik...
Tas nya tersangkut dipintu dan dia terjatuh.
Akhirnya kutangkap dia dan kutarik dia untuk membersihkan kelas.

"Aduh ay sakit" jawab Dodo meminta aku melepas kan genggaman ku pada lengan tangan nya

"Berisik Lo" bentak ku

"Kak ini dia jahatin gue" adu Dodo pada Kaka yang menunggu di depan kelas

"Oh itu kakak Lo ? " Tanyaku karena aku benar-benar tidak tau bahwa nama pria itu Kaka, aku fikir orang memanggilnya Kaka karena agar terlihat sopan

"Bukan bego, emang nama dia Kaka" jawab Dodo

"Bodoamat, apa ? Dia mau marah ? Yaudah sinih marahin gue" tantang ku pada Dodo dan Kaka

"Buruan piket do atau gue tinggalin lu" ancam Kaka

Akhirnya Dodo mau piket setelah diancam Kaka.
Aku tidak perduli tentang kehadiran Kaka dan tetap menjalani aktivitasku seperti biasa...

KENANGAN KITA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang