7. Yang terlupakan

13 7 0
                                    

Purnama, 23 Maret
.
.
.

"Kau datang lagi?"

Pukul 10 malam. Purnama sudah menggantung di langit hitam. Anak laki laki berusia 8 tahun menenteng tas punggung, berdiri di sebuah karang. Menatap ke bawah. Ia melemparkan sebuah jaket ke lautan yang gelap.

"Bisa berdiri? Kemarilah ku bantu..." Ia menjulurkan tangan. Seorang gadis meraih tangannya. Ikut naik ke atas karang.

"Kebesaran ya..." Anak laki laki itu tertawa. Gemas sekali melihat tangan gadis itu sampai tidak terlihat tertutup lengan jaket.

"Kenapa aku harus pakai ini?" Tanya gadis itu protes karena ditertawakan. Hendak melepas jaket yang menyelimuti tubuhnya.

Kevin menggaruk rambutnya. Lalu menahan tangan gadis itu. 'jangan dilepas'

"Kau tidak dingin?"

Sebenarnya bukan itu alasannya.

Gadis itu menggeleng. Kan lautan jauh lebih dingin dibanding angin malam.

"Ah ya... Memangnya kau tidak malu?"

Gadis itu memiringkan kepalanya. Tidak mengerti. 'malu?'

"Ah pokoknya harus pakai ini kalau di daratan."

"Tapi kau tadi menertawakanku." Protes gadis itu. Cemberut.

Kevin tertawa kecil. Mengusap kepala gadis itu.

"Habisnya kau lucu..."

"Lucu? Apa itu bagus?"

"Tentu saja! Membuat orang tertawa itu bagus."

Mata gadis itu berbinar senang.

"Kalau begitu aku lucu! Aku lucu Kevin!" Natalia tersenyum lebar. Menunjukkan giginya yang kecil kecil. Matanya nyaris tidak terlihat ketika tertawa.

Kevin ikut tertawa. Hey kenapa gadis ini menggemaskan sekali...

"Kevin, apa itu?" Natalia menunjuk tas punggung yang berada di pundak Kevin.

Anak laki laki itu segera ingat. Ia melepas tas punggungnya.

"Aku ingin ke rumahmu." Kevin mengeluarkan baju renang yang ia bawa juga handuk dan peralatan berenang yang bisa membuatnya bernapas dalam air, snorkel.

"Kau balik kanan. Aku mau ganti baju."

Natalia tanpa banyak tanya membalikkan tubuhnya.

"Kevin"

"Hmm?"

"Aku tidak bisa membawamu ke rumahku."

"Kenapa?" Kevin yang sudah selesai ganti baju menyentuh pundak Natalia. Membuat gadis itu berbalik.

Gadis itu murung.

"Apa kau sangat ingin pergi ke rumahku?"

Kevin mengangguk dan juga menggeleng. Tidak segitu inginnya sih. Tapi ia juga penasaran.

Natalia, Little MermaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang