Prolog

67 12 2
                                    

~Natalia~

Ibuku selalu bicara. Jangan pernah mempercayai manusia. Mereka adalah makhluk yang mengganggu dunia kita. Ibuku selalu bicara. Jangan menampakkan diri di depan manusia. Mereka akan membunuh kita. Ibuku selalu bicara. Jangan pernah menyukai manusia. Mereka tidak pernah memegang janji dan tidak ada yang setia. Ibuku bilang, manusia itu jahat. Sangat jahat hingga menanamkan kebencian pada anak 6 tahun sepertiku, yang bahkan belum diperbolehkan untuk berenang sendirian.

~Kevin~

Ayahku bilang aku bisa mendapatkan segalanya. Cinta, tahta, cita cita... aku bisa membeli semuanya. Ayahku bilang semua masalah selesai dengan uang. Semua orang tunduk padaku yang seorang anak konglomerat. Disanjung dan dihormati. Setiap saat ada bodyguard. Dari covernya aku keren sekali. Tapi kenyataannya... Apa aku bahagia? Sama sekali tidak. Aku tidak tahu apa itu bahagia atau senang. Aku merasa hampa dan kosong. Kehidupan yang mudah ini sangat tidak menarik.

?.?.?.?.?.?.?.?.?.?.?.?.?.?.?.?.?.?.?.?.

"Hey Kevin.... Kevin! Percayalah padaku.... Kau harus terus mengingatku. Bahkan meski dunia menentang keberadaan kaumku.
Hey Kevin.... Kevin! Percayalah padaku...
Kau akan datang lagi menemui ku kan. Kau akan mengajakku untuk hidup bersamamu kan!
Hey Kevin... Kevin! Percayalah padaku... Meski ingatanmu akan kumanipulasi, aku yakin kau akan menentangnya.
Hey Kevin... Kevin! Kalau kau sudah bisa datang kemari lagi, semoga aku masih hidup.
Sampai jumpa Kevin! Maaf sudah menyakitimu"

Ombak biru menerbangkan tubuh anak laki laki 10 tahun itu. Yang sekarang terbaring dengan luka baret di sekujur tubuhnya.

Terbangun, ia di ruangan serba putih. Seorang gadis duyung dengan rambut panjang biru bercahaya tersenyum lembut di depannya. Gadis itu teramat cantik sekali... Mata nya hitam legam, besar, dengan tatapan hangat. Tangannya terulur meminta Kevin memeluknya. Gadis itu bicara sesuatu dengan mata dan bibir yang tersenyum.

Tapi Kevin tidak bisa mendengar suaranya. Gadis itu mengatakan sesuatu untuknya. Astaga kenapa senyap sekali. Bahkan Kevin tidak mendengar suaranya sendiri. Kevin mendekat, tiba tiba gadis itu tertarik ke bawah. Ruangan serba putih itu perlahan menelan sang gadis. Kevin berlari hendak meraih tangannya. Terlambat! Yang ia lihat terakhir kali hanya wajah sendu... Gadis itu menangis dengan wajah tertunduk.
Sebuah mutiara merah muda jatuh dari pelupuk matanya bersamaan dengan hilangnya sang gadis duyung.

"Kevin! Kevin! Kevin!"

Ia kembali terbangun. Kali ini benar benar terbangun dengan seluruh rasa sakit di tubuhnya. Seperti baru saja dihempaskan dari ketinggian 10 kaki.
Kevin mencengkeram selimut. Kepalanya berdenyut nyeri. Sakit sekali. Saat tiba tiba seluruh ingatannya mulai jelas. Ia ingat apa yang terjadi.

Kevin berteriak. Sakit sakit sakit.... Ia tidak bisa mengendalikan diri. Tubuhnya meronta ronta meski itu semakin menyakitinya.

Ingatan jelas yang... semakin memburam dan lenyap. Hitam. Gelap. Kevin diam. Diam dengan mata terbuka. Tidak ada sama sekali... Tiba tiba menghilang begitu saja.

Mama datang. Langsung berlari ke ranjang nya. Bilang jika sekarang ada di rumah sakit. Kevin koma selama 7 hari. Ia hilang selama 3 hari, lalu ditemukan terdampar di bibir pantai.

Menghilang.... Ingatan tadi menghilang...

Pergi kemana?

"Percayalah padaku Kevin" suara sendu gadis cantik itu.

Natalia, Little MermaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang