4. I'm coming with you.

4.3K 986 137
                                    

Yeonjun menatap kearah Soobin yang sedang mengelap lehernya menggunakan sehelai kain yang sudah dibasahi itu.

Saat Soobin sadar jika dirinya sedang ditatap, Yeonjun langsung menoleh kearah lain.

Sebenarnya Yeonjun cuma mau mengajak berteman saja, tapi cowok yang ada diujung sana itu selalu menatapnya dengan curiga.

Padahal dia gak ada niatan buruk apapun ke cowok yang terlihat imut itu berbeda sekali dengan cowok yang tiba-tiba mengajaknya berduel tadi.

Apalagi dia memiliki bom yang sangat mengerikan, bagaimana bisa saat bom itu tertempel di baju, tiba-tiba tubuh orang tersebut akan terasa disedot oleh bom itu membuat tubuhnya akan hancur seketika.

Menggerikan sekali, makanya Yeonjun lebih baik menjauh daripada harus berlawanan dengan bocah yang terlihat menjadi psikopat karena terkena pelecehan dari ayahnya sendiri itu.

"Kamu punya dua bom?" tanya cowok tersebut tiba-tiba membuat Yeonjun menoleh dan menganggukkan kepalanya.

"Sudah berhasil membunuh peserta lainnya?" tanyanya lagi masih dengan fokus mengelap tangannya itu.

Dia sedang mandi atau bagaimana sih?

"Ya begitulah, ada yang mengejar, terus dia yang memulai lalu dia sendiri yang mengakhiri," jawab Yeonjun lalu menyeburkan kakinya lagi ke dalam sungai yang airnya sangat jernih itu.

Soobin yang mendengarkan jawaban dari cowok yang ada di ujung sana itu cuma ber-oh saja lalu mulai memeras kain di tangannya itu.

Setidaknya bekas orang gendut itu sudah hilang dari tubuhnya, menggerikan sekali, bagaimana bisa dirinya hampir diperkosa oleh orang jelek begitu apalagi gendut dan tampangnya seperti om-om mesum itu.

Sial, mengingatnya membuat Soobin merasa mual sendiri, dia langsung meminum botol air di dekatnya itu.

Lalu menatap kearah Yeonjun lagi yang sedang memperhatikan arus sungai yang tidak deras itu, mengalir dengan pelan namun pasti.

Soobin tidak sengaja menggulurkan tangannya lalu kaget saat tau ada musuh dibelakang dirinya itu.

Mau mengambil bomnya namun tidak keburu, tapi tiba-tiba ada sebuah bom yang terlempar ke belakangnya.

Soobin langsung berlarian sambil membawa tasnya itu agar pergi dari sana.

Yeonjun sebenarnya sudah sadar dari tadi, namun setelah dilihat lagi ternyata peserta tersebut mau mengincar Soobin.

Suara bom mulai meledak disana, Soobin sudah berdiri di sebelahnya.

"Shit, dia sudah kabur duluan," ucap Yeonjun sambil menutup tas bomnya itu, dia tadi melemparkan cracker bom, bukan timer bom.

Pakai cracker bom saja musuhnya masih sempat kabur, apalagi pakai timer bom bisa-bisa tambah bebas mereka kabur.

Soobin cuma menatap kearah Yeonjun yang baru saja menolongnya itu.

"Thanks, aku pikir aku akan langsung mati disana," ucap Soobin sambil duduk di sebelah Yeonjun yang ikut duduk itu.

Sebelumnya Yeonjun mengarahkan tangannya ke depan untuk mengecek radar musuh lagi dan tidak ada apa-apa.

Jangan terlalu lengah dengan radar ini karena musuh bisa saja diam di suatu tempat dan radarnya tidak akan bisa dilacak karena tidak terlihat itu.

Lagipula radar ini hanya menjangkau dalam jarak 5 meter saja.

"Aku lihat sepertinya kamu berhasil membunuh orang juga," ucap Yeonjun saat melihat dua tas yang terpasang di pinggang Soobin itu.

Sama seperti dirinya, aslinya dia cuma memiliki bom waktu saja lalu bertambah dengan bom penghancurnya itu karena berhasil membunuh seseorang.

Escape -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang