Yeonjun menatap kearah layar di hadapannya dengan bingung, dia sudah seharian penuh disini.
Baru satu hari disini saja hidupnya sudah memusingkan sekali, ada banyak orang yang mengincarnya.
Untung saja dia mempunyai cracker bom, tapi tetap saja dia gak bisa bergantung dengan bom itu saja.
Matanya menatap kearah Soobin yang sedang tertidur dengan posisi duduk itu, jangan lupakan dia menaruh kepalanya di balik tangannya yang bertumpu di lututnya.
Mau bagaimana lagi, tidak ada tempat tidur yang lain kecuali disini.
Yeonjun sudah memastikan jika disini aman, dirinya gak akan diserang oleh komodo ataupun hewan berbahaya lainnya.
Musuh mereka ternyata banyak juga ya, sudah manusia, lalu hewan juga termasuk musuh mereka, jika mereka dimakan oleh komodo ataupun diserang oleh hewan lainnya, sudah mereka tinggal nama saja.
Bisa jadi juga ada pertama yang tidak diambil oleh orang itu karena orang tersebut bukan dibunuh tapi diserang oleh hewan yang ada dihutan ini.
Mata Yeonjun kembali melihat layar di hadapannya itu, bagaimana ya caranya membunuh orang disini, dia tidak mau melakukan hal itu tapi dia harus melakukannya demi bisa selamat dari sini.
Dirinya melihat nama ibunya di layarnya itu, ibunya sedang apa ya saat ini, bisa saja ibunya lagi menertawakan dirinya yang terjebak disini.
Entahlah, Yeonjun gak bisa sepenuhnya membenci ibunya itu, dia juga salah karena selalu kasar lalu marah juga ke ibunya.
Padahal ibunya mau dirinya bekerja, Yeonjun malah mendorong ibunya sampai terjatuh, bodoh sekali emang dia, dirinya pantas berada disini.
Ibunya susah payah membiayai hidup mereka berdua, ayahnya entahlah pergi kemana jadi ibunya yang bekerja.
Sudahlah, mengingat ini membuat Yeonjun menjadi tambah berdosa saja.
Lalu dirinya melihat kearah foto profilnya itu, sejak kapan dirinya berfoto sambil memegang papan seperti orang penjahat yang mau dimasukkan ke penjara begitu?
Dia gak sadar dengan hal ini, kapan dia melakukannya? Apakah dirinya sebelum masuk ke pesawat di hipnotis dulu?
Yeonjun tentu saja tidak pernah sadar dirinya foto seperti ini, bagaikan penjahat saja, walaupun emang jahat sih.
Apakah kejahatan dia sangat parah sampai diberikan bom waktu seperti itu?
Dia kembali mencari info tentang bomnya itu, lalu dirinya tersenyum kecil.
Ibunya benci sekali ya dengan dirinya, karena bom tersebut ditentukan oleh orang yang mendaftarkan pesertanya di survival ini.
Dirinya kurang beruntung atau ibunya tidak mengerti, entahlah.
Yang jelas bom milik Soobin bagus, teman yang mendaftarkan Soobin itu masih punya hati juga memberikan Soobin bom yang berbahaya seperti itu.
Lalu bocah psikopat itu, entahlah siapa yang mendaftarkannya tapi sepertinya sih orang yang mendaftarkannya itu bodoh.
Bagaimana bisa memberikan bom yang sangat efektif dan berbahaya ke Taehyun yang juga sama berbahaya itu.
Yeonjun gak bisa menyalahi sifat Taehyun yang psikopat begitu sih, mungkin selama ini dia trauma dan hanya bisa memendam amarahnya itu, makanya disini dia langsung membalaskan dendamnya itu ke ayahnya sendiri.
Itu menyeramkan sih, Yeonjun melupakan kejadian itu sampai dia mendengar ada suara langkah kaki lagi disekitarnya.
Dia mendekatkan dirinya ke Soobin, bukan mau modus ya, dia gak ada pemikiran seperti itu, dia mau menjaga Soobin yang sedang tertidur tentu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Escape -yeonbin✔
FanfictionYeonjun tidak akan pernah tau jika dirinya harus berada di hutan dengan sebuah tas yang berisikan satu jenis bom untuk melawan para pemain lainnya demi bisa keluar dari hutan yang sangat luas ini. #5 in yeonbin ||241120 ➡️28.07.20 04.10.20⬅️ ©2020