One

431 110 10
                                    

FLASHBACK ON

LISA POV

“Apakah kamu percaya pada peri??”

kami mengendarai sepeda milik Jungkook dalam perjalanan menuju sekolah,dengan aku duduk di belakangnya, memegang erat pinggangnya. Perjalanan ke sekolah tidak pernah sepi, dengan aku yang selalu berbicara dan Jungkook yang mendengarkan saat dia mengemudi. Dan hari ini adalah salah satu hari dari semua hari yang selalu ku lewati bersamanya.

Pertanyaan tadi hanya sekilas terlintas di pikiranku. Itu mungkin karena semalam, saat aku mendengarkan ibuku saat dia mendongengkan cerita peri kepada adik perempuanku. Aku dengan cepat terpengaruh oleh itu, aku tidak mengerti bagaimana dongeng sederhana itu bisa terasa seperti peluru yang meninggalkan bekas luka dipikiranku sampai sekarang, aku masih bisa merasakan sesuatu yang menggelitik pikiranku.

Apa rasanya jika kita memiliki ibu peri sendiri? Satu peri yang hanya dengan satu jarinya bisa membuatku mengenakan gaun yang indah dengan sepatu kaca yang sesuai. Atau hanya dengan percikan debu sihir dapat membuatku terbang kemanapun tempat yang aku inginkan. Dan satu peri yang hanya dengan hentakan tongkat sihirnya akan membawaku ke pangeran tampanku dan aku memiliki akhir yang bahagia.

Aku tidak dapat percaya di umurku yang ke-18 tahun baru hari ini aku dapat melihat diriku membayangkan tentang hal-hal seperti ni. Dan aku tak dapat percaya jika saat ini wajahku memerah karena membayangkan dunia periku sendiri.

“Tidak”

Suara dingin dan tegas dari Jungkook membuyarkan lamunanku. Dan saat itu juga, senyum lebar di wajahku tergantikan dengan bibirku yang cemberut, kurang senang dengan respon negativ darinya. Aku seharusnya tau itu, Jungkook selalu seperti itu, menghancurkan imajinasiku dan membawaku ke dunia nyata dengan perlakuan dinginnya. Tapi aku tak dapat membuat diriku untuk tidak menyukainya, karena meski tanpa alasan apapun aku sangat mencintai sisi dingin dari Jungkook.

Jeon Jungkook. Apakah itu sudah lewat 8 tahun??Tidak, aku pikir ini telah lebih dari itu. Kami telah berteman seperti selamanya, kami telah melewati berbagai hal bersama-sama. Aku hanya tidak dapat membayangkan diriku melakukan sesuatu tanpanya, sejak satu musim panas saat dia menyelamatkanku dan 'Bunny' dari gangguan temanku saat kami masih kecil. Saat itu aku mulai melupakan arti kata ‘mandiri’ dan ‘sendiri’.
saat itu hari yang cerah. Aku sedang bermain di taman dengan Bunny boneka Kelinciku. Dan tidak beruntung bagiku, saat itu adalah hari saat temanku yang nakal dan selalu mengganggu anak-anak atau mengambil mainan mereka.
salah satu dari mereka mengambil Bunny dariku. Aku mencoba, menggunakan tanganku yang lemah untuk mengambil Bunny dari mereka, tapi salah satu dari mereka malah mendorongku menjauh. Tubuh mereka besar dan tubuhku mungil. Semua yang dapat ku lakukan hanya meminta tolong dengan menangis seolah-olah seseorang telah meninggal. 

Dan sejujurnya perasaanku saat itu lebih buruk lagi, seolah-olah mendapati satu-satunya 'temanmu' diambil menjauh darimu tanpa perlawanan, dan dirimu tidak bisa melakukan apapun untuk menghentikan mereka melakukan itu. Saat itu aku benar-benar hancur dan sedih.

Dan saat itu aku menjadi bahan tertawaan untuk mereka semua yang mengerjaiku. lalu saat itulah aku mendengar suara ‘dinginnya’ untuk pertama kali. Dia sedikit tergagap, mungkin disebabkan rasa sakit karena ompong kehilangan gigi depannya.

Salah satu lututku terluka. Dan aku berlutut di tanah yang dingin, menangis tersedu-sedu, saat itulah aku merasakan tangannya yang hangat menyentuh kepalaku dan membuatku melihat ke arahnya.

“sekarang jangan menangis lagi, gadis kecil”

Itu adalah kata-kata hangat yang aku ingat dia ucapkan. Bibirku masih bergetar, pandangan mataku sedikit buram karena air mata yang terus mengalir tapi aku dapat dengan jelas melihatnya tersenyum ke arahku. Dan seperti kata-katanya adalah sihir, air mataku seketika berhenti. Aku seharusnya tertawa melihat gigi depannya yang ompong, tapi saat itu yang aku rasakan hanya rasa aman dan hangat yang dia berikan meski saat itu tatapan dan suaranya terlihat dan terdengar dingin untukku.

A Summer With My Superman END - (LIZKOOK)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang