Certain Tems

5.9K 450 14
                                    

Kim Taehyung akan jalani hidup baru sebagai anak tunggal setelah kakak perempuannya menikah minggu depan. Perjodohan. Taehyung terkejut saat pertama kali mendengar perihal perjodohan yang dilakukan keluarganya.

Cukup alot untuk mereka yang sudah lama tinggal di kota. Alasan yang cukup sepele bagi Taehyung jika dia boleh berkata. Tapi, bagi kedua orangtuanya; perjodohan yang mereka lakukan adalah bentuk untuk mempererat persahabatan.

Yang Taehyung tahu, ayah dari keluarga calon adalah sahabat ibunya dari kecil. Putus kontak karena harus jalani kehidupan baru dengan pasangan masing-masing. Dan kembali dipertemukan oleh hubungan bisnis. Sebuah ketidaksengajaan yang lumrah terjadi.

“Jeon Jeongguk.” Perkenalan singkat. Suara datar pemuda itu bahkan masih Taehyung ingat dengan jelas. Datar.  Dingin. Mungkin, begitulah sikap Jeon Jeongguk.

Taehyung tentu tidak menyukai pemuda itu. Sikapnya yang dingin memperparah suasana canggung yang terjadi di antara mereka; Jeon Jeongguk, Kim Taeri, dan dirinya. Lupakan tentang para orang tua. Mereka bahkan sudah bercanda gurau dari awal pertemuan diujung meja.

Calon kakak iparnya tampan. Taehyung tidak berbohong, dia bahkan dibuat iri dengan postur wajah yang dimiliki pria itu. Sebulan yang lalu. Kedua keluarga dipertemukan. Lantas berlanjut hingga tetapkan tanggal pernikahan yang jatuh pada minggu depan.

“Bukankah itu terlalu cepat.” Kalimat yang terlontar jelas bukan pertanyaan. Pun, raut wajah kakaknya yang tidak suka. Meskipun begitu pertanyaan Taeri tak diambil pusing.  Sisipkan senyum pada bibir. Nyonya Jeon yang menjawab.

Saat itu dia masih belum mengerti. Taehyung hanya ingat setelah mereka pulang dari acara, keadaan rumah panas. Kakaknya untuk pertama kali bertengkar dengan bunda. Bicara banyak tentang kondisi keluarga. Ungkap kata janin yang Taehyung tidak tahu milik siapa.

Lalu mulailah hari-hari menyebalkan bagi Taehyung. Menyebalkan, karena dia yang harus gantikan kakaknya untuk bertemu dengan Jeon Jeongguk. Pikir Taehyung, bukankah seharusnya Kim Taeri merasa bahagia? Dia hanya tinggal menjalani. Tidak perlu repot memikirkan segala sesuatunya.

Dan mereka dari keluarga yang jelas– maksud Taehyung, keluarga mereka saling mengenal. Hubungan antar keluarga sudah terjalin jauh sebelum dia dan kakaknya lahir. Tidak ada yang perlu dicemaskan.

Tentang janin. Taehyung yakin kakaknya berbohong. Gadis nakal itu selalu begitu. Gunakan segala cara untuk dapat semua yang dia inginkan. Bahkan Taehyung pernah menjadi korban; cerita lama. Kakaknya yang rusak perlengkapan tempat makan mahal bunda. Tapi gadis sadis itu buat dia seolah-olah menjadi tersangka; hanya karena Taehyung yang saat itu pegang bola ditangan.

—Tapi melihat keadaan Kim Taeri; kacau. Satu kata yang terpikirkan oleh otak kecil Taehyung. Hanya, kakaknya memang aneh. Apalagi yang diinginkan perempuan selain mempunyai suami yang tampan dan juga kaya. Iya. Keluarga calon kakaknya punya sebagian saham yang bisa buat mereka kaya tujuh turunan.

Ingat. Dia sudah bertemu tiga atau dua kali dengan calon kakaknya. Selama mereka berjumpa tak sekalipun Jeongguk buat tingkah aneh; menyerempet keterlaluan. Well, di luar sikap dinginnya. Semua yang ada pada Jeon Jeongguk sempurna.

Taehyung pikir jika hal seperti itu terjadi dalam hidupnya yang biasa-biasa saja. Dia akan menerimanya dengan lapang dada. Karena demi apapun dia juga ingin menghabiskan sisa hidupnya dengan wanita cantik dan harta yang tidak akan habis meski dia malas untuk berkerja.

Tadinya. Karena saat ini Taehyung mengerti alasan atas sikap kakaknya yang keterlaluan; kabur saat acara pernikahan yang sedang digelar dengan ratusan pasang mata sebagai tamu yang siap menanti untuk melihat dia berjalan menuju altar.

“Kim Taehyung, aku mengambil engkau menjadi suamiku. untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai sisa hidupku. pada waktu susah maupun senang. pada waktu kelimpahan maupun kekurangan. pada waktu sehat maupun sakit. untuk saling mengasihi dan menghargai. sampai maut memisahkan kita. sesuai dengan hukum Allah yang kudus. dan inilah janji setiaku yang tulus.”

Dan sialnya dia yang harus menggantikan kakaknya.

_

_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Offer To | KVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang