marah.

30 1 0
                                    

Dua minggu berjalan Al selalu mengajak Cataleya jalan dengannya. Bahkan Al pun enggan untuk mengijinkan Cataleya bersama teman-temannya. Dalam waktu dua minggu Al membawah Cataleya pada teman-temannya. Dikenalkannya, al juga mengenalkan Cataleya pada saudara rantau yang Ia memang sudah anggap mereka keluarga. Al dan Cataleya semakin dekat, tidak ada sifat pemalu karena keduanya selalu terbuka. Al juga merasakan ada kecocokan dengan gadis kecil ini dan dia mulai nyaman dengan Cataleya dan menyukainya. Cataleya pun dikenal oleh teman-temannya Al dan dia tak lagi asing bagi mereka. Sesekali Cataleya bercanda bersama mereka.
Sikap Al berbeda dari awal mereka bertemu. Al yang orangnya cuek berubah menjadi seorang yang perhatian dan selalu mengontrol gerak-gerik Cataleya dia tahu bahwa gadis ini sedikit bandel dalam hal melarang.

                              ° • ° • °

"Yaudah gua balik dulu yaa, ada janjian"

"Iya Leya hati-hati, lagian minumannya udah habis. jangan rese nanti lu wkwk"

"Halah gak kok belom mabok juga, yaudah bye"

Setelah bakar-bakar, minum dan rokok bersama dengan teman-temannya ternyata hari sudah sore dan Cataleya sudah ada janji dengan seseorang membuatnya harus beranjak dari tempat tongkrongan. Tak lupa juga sebelum menemui seseorang yang sudah ada janjian dengannya, ia menyempatkan diri pulang ke kost untuk mandi menyegarkan badannya dari bau alkohol. Diparkiran kost terlihat masih ada motor Al yang ditinggalnya kemarin.
Dia langsung bergegas menuju tempat tujuannya.
Pusing sakit kepala tapi Cataleya tetap melanjutkan niatnya.

"Tok tok tok"

"Kak gimana motornya mau di ambil gak ?" tanya Cataleya

Al menatapnya dalam dengan curiga. Al sebenarnya sudah tahu dari gerak gerik dan mata memerah Cataleya serta bau alkohol yang menyengat.

"Dari mana aja?" tanya Al

"Habis main sama teman-teman" jawab Cataleya

"Kenapa gak kasih tahu saya?" tanya Al

Cataleya terdiam dan menunduk.
Al memang sudah mulai melarang Cataleya dan bahkan marah kalau gadis ini tidak memberitahunya kemana Cataleya akan pergi. Sengaja Cataleya tidak memberi tahu hal karena ia tahu kalau sampai Al tahu dia akan langsung segera menjemput Cataleya dan tidak mengijinkannya pergi. Walau belum ada status sepasang kekasih keduanya sudah seperti selayaknya berpacaran karena mereka selalu bersama bahkan dari pagi sampai menjelang pagi pun selalu bersama.

"Sini duduk disamping saya" ajak Al

Cataleya langsung masuk ke kamar kost Al dan langsung duduk disampingnya sambil melihat Al mengotak-ngatik laptopnya.

"Kamu habis minum dimana? sama siapa? dari jam berapa?" tanya selidik Al

"Dari pagi sama teman-teman kampus ditempar tongkrongan" jawab Cataleya

"Kamu sendiri saja perempuan?"

"Iyaaa"

Al memang tidak suka Cataleya kumpul bersama teman-temannya merokok, minum beralkohol dan hanya Cataleya sendiri perempuan. Kali ini Al pikir ia lepas kontrol dengan gadis kecil ini. Ekspresi Al berubah menjadi marah dan kesal. Ia ingin memarahi Cataleya tetapi apa daya menegur manusia yang sudah mengonsumsi alkohol, percuma.

"Sekarang kamu tidur disini, jangan pulang biar saya tidur dikontrakan teman dan besok lihat saja apa yang terjadi, jangan pancing emosi saya" tegas Al

Cataleya hanya terdiam dan segera tidur karena memang badannya sudah lemas dan pusing akibat minuman alkohol yang ia minum bersama kawannya.

                                ° • ° • °

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

senior in campus.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang