39

3.6K 258 8
                                    

Jungkook duduk termenung di atas tempat tidurnya. Dia takut dan gelisah saat ini. Pikirannya hanya terpusat pada satu titik saja. Tidak ada yang lain yang bisa Jungkook pikirkan.

Jungkook cemas setelah mendengar bisikan halus Hiro di telinganya saat dia pura-pura tidur tadi.

Taehyung

"Tae-hyung ada di sini, aku ingin melihat tae-hyung!"

Jungkook bergerak gelisah dengan kepala yang menengok ke sekitar nya. Dengan kedua tangan yang bertautan erat di pangkuannya. Sungguh gelisah itu kini mendominasi. Di tambah lagi dengan kenyataan bahwa Shiro itu sangat membenci taehyung.

"Apa yang harus aku lakukan!"

Sulit untuk berpikir jernih saat ini, karena hati ini sudah tidak tenang dengan segala rasa gelisah dan ceman yang bercampur membuat otak menjadi lambat untuk bekerja.

Keadaannya mencekam semua terlihat suram seketika. Di siang hari ini semua menjadi gelap dan semakin dingin, dengan tekat yang kuat Jungkook beranjak dari duduk nya. Berjalan pelan ke arah pintu untuk mengecek apakah kan di kunci?

Klek.

Ternyata pintu itu tidak dikunci. Bersyukurnya Jungkook atas keadaan saat ini yang sedang berpihak padanya. Dengan berbekal tekat yang sudah di kuatkan Jungkook membuka pintu itu perlahan. Menutupnya kembali dengan sangat pelan.

Berjalan mengendap-endap layaknya maling yang takut ketahuan. Entah kemana tujuan Jungkook saat ini dengan kedua kaki bugil? Nya yang tanpa alas. Berjalan menyusuri lorong yang panjang dan sepi.

"Tidak ada penjaga, kemana mereka semua?!"

Berhenti tepat di ujung tangga yang akan membawanya turun kebawah. Jungkook masih tidak yakin dengan kondisi saat ini. Semuanya begitu tenang dan aman tidak ada penjaga, bahkan lampu pun di biarkan hidup, biasanya lampu akan di matikan

Dasarnya Jungkook yang memang masa bodoh dengan rasa penasaran dan cemas nya dia berjalan pelan menuruni tangga itu. Sedikit lama karena banyak nya ajak tangga yang dibuat.

Setelah kaki putih mulus ini menginjakkan kulitnya di permukaan lantai keramik yang dingin itu, udara dingin semakin datang dan menusuk kulit.

Entah kenapa Jungkook pergi ke lantai satu, bahkan dia sendiri pun tidak tahu di mana taehyung berada. Ruangan di mansion itu sangat asing baginya, Jungkook selama tinggal di sini sangat jarang di perbolehkan keluar dari kamar.

Maka dari itu dia sangat tidak tahu ada berapa ruangan yang berada di sini. Kembali berjalan lurus kedepan dengan berbekal tekat dan pencahayaan yang remang. Jungkook berjalan dengan sedikit cepat namun pandangan nya tetap awas ke sekitar.

"Tae-hyung ada di mana eoh? Rumah ini besar sekali, sulit sekali untukku mencari keberadaan tae-hyung!"

Dengan menggerutu kecil Jungkook berjalan pelan entah kemana saat ini. Kakinya terus saja melangkah tak tentu arah, membawanya nya kejalan yang rumit kadang akan lurus kadang berbelok dan kadang akan berputar untuk putar arah.

Dan sampai lah di sini, di mana Jungkook yang kelelahan dengan keringat yang bercucuran deras di dahi dan turun ke leher putih mulus nya. Jungkook terduduk bersandar di lantai dingin itu dengan dinding yang berwarna merah gelap.

Saat ini Jungkook sedang berada di lorong yang sedikit sempit memang, tempat nya itu sedikit tertutup dan berada di tengah-tengah antara gudang dengan dapur dan lorong ini tertutup oleh macam-macam dedaunan panjang yang rimbun dan mungkin tanaman itu memang sengaja di letakkan ke sana.

Jungkook menoleh ke arah kanan yang di mana tidak jauh dari tempatnya teududuk kini terdapat sebuah pintu yang warna nya samar menyamai dengan warna lorong ini.

Baby I Miss You [END] (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang