❥ einer

15.8K 852 192
                                    

seorang lelaki berparas indah kini tengah asik berleha-leha di kamar kostnya. ia memainkan ponsel pintar sambil mendengarkan lagu kesukaannya, kadang tubuhnya ikut bergoyang seiring dengan ketukan nada dari lagu yang ia putarkan.

waktu lagi asyik-asyiknya dengar lagu tiba-tiba hp dia berbunyi. seseorang meneleponnya membuat lelaki itu mengeram malas.

"siapa sih nelpon-nelpon? ganggu aja!" gerutunya kemudian melihat nomor sang penelepon.

"anjay, dosen killer!!!"

buru-buru dia angkat telepon itu dan menyapanya dengan nada sopan.

"halo pak, ada apa?"

"saya sudah lapor ke penanggung jawab kelas supaya kamu datang ke kantor saya sore ini, tapi kamu tidak datang-datang!"

lelaki itu membelalakkan mata, kaget. sejak kapan dia disuruh nemuin dosen killer itu?

"hah? hm-maaf pak, saya justru gak tau apa-apa, juga gak ada yang kasih tau ke saya sebelumnya." nada bicaranya coba setenang mungkin, padahal aslinya deg-degan.

"pokoknya saya gak mau tau, kamu cepat kesini atau kamu nanti saya suruh ngulang matkul saya lagi!"

deg!

mampus. napasnya mendadak tercekat, suara dosen di seberang sana terdengar tegas, kayaknya si bapak sudah sangat marah. bisa-bisa sampai sana dia langsung kena omel nih.

"baik pak, saya kesana sekarang."

sambungan pun di tutup. tanpa pikir panjang pemuda itu buru-buru ganti bajunya jadi lebih sopan dan rapi, ia memakai kemeja putih polos lalu menyambar tas nya berlalu menuju kampus.

untung jarak kampus gak jauh-jauh amat dari kost, jadi dia bisa lari secepat mungkin sebelum sang dosen semakin murka.

tapi di tengah perjalanan, tiba-tiba aja hujan turun deras. mau balik juga udah nanggung tinggal masuk gerbang kampus, tapi hujannya makin lebat, kalo mau berteduh yang ada malah buang banyak waktu.

jadi, dari pada nunda-nunda mending dia tembus aja hujan itu gak peduli kalo bajunya basah kuyup gara-gara kehujanan.

demi nilai, apa sih yang enggak?

pemuda itu akhirnya sampai dan langsung masuk ke dalam kantor prodi dengan keadaan basah kuyup bikin lantai ruangan itu basah. untung aja dosen yang lain udah pada pulangan, jadi dia gak makin puyeng kena omel para dosen.

langkah kakinya berjalan menuju salah satu pintu ruangan kemudian mengetuknya.

"permisi, pak?"

"masuk!"

sebuah instruksi membuat lelaki itu membuka pintu tersebut perlahan dan ketika pintu berhasil di buka, ia pun langsung di sambut tatapan tajam dosennya.

"darimana aja kamu lee minho? kenapa baru sampai sekarang? saya sudah nungguin kamu disini dua jam! kalo gak saya telepon mana mungkin kamu datang, iya kan?!"

lee minho-nama mahasiswa jurusan akuntansi itu hanya menundukkan kepalanya seraya mengucapkan maaf kearah sang dosen.

padahal dalam hati dia sudah misuh-misuh. dia kan sebelumnya mana tau disuruh ketemu sama dosen killer ini.

"ini juga, ngapain datang kesini dengan pakaian seperti itu? seperti tidak ada hormat saja! kamu ini mau ketemu dosen, bukan gebetan!"

minho terus-terusan kena semprot dosennya. gini nih gak enaknya dosen killer, kena marah terus sampai gak tau lagi minho harus ngapain selain manut-manut.

Surreptitious - [Banginho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang