New Life

16 2 0
                                    

Beberapa tahun kemudian,

"Jeahyun, are you done?,"

"Yup mom, little bit more,"

"After you done come down and eat you breakfast okay. Don't be late"

"I'm ready, letsgo,"

"Wait, sweetheart. Your breakfast,"

"Are you excited to meet new friends?"

"Yes mom, hurry up,"

"First, wear your safety belt,"

"Done,"

Setelah menghidupkan enjin kereta, aku menekan minyak menuju ke belahan jalan raya Seoul yang sedikit tidak sibuk padahal hari isnin.

Kini, Jeahyun sudah berumur 8 tahun dan ini kali ketiga dia harus ditukarkan sekolah, bukan dia yang mempunyai masalah namun rakan-rakan seangkatannya sering membulinya dan itu membuat mentalnya sedikit terganggu tapi syukur pada tuhan yang dia masih ingin masuk sekolah.

Walaupun, dia sering menyorokkan hal itu dari aku, aku tahu yang dia sedang tersiksa kerana mereka. Dia selalu menunjukkan senyumannya apabila aku menjemputnya pulang namun aku tahu pada kenyataannya dia terluka.

Akhirnya, aku memutuskan untuk menghantarnya ke sekolah yang mungkin dapat dikatakan jauh dari kota dan keramaian.

Sekolah itu tempat Sungyoon mengajar dan aku harap dia merasa nyaman.

"Dah sampai,"

"Eomma, kenapa sekolah ini macam pelik,"

"Hahaha, ada pula cakap macam tu. Sungyoon samcheon kerja disini tau,"

"Jinjja? Jeahyun rindukan tokki(arnab) samcheon,"

"Kajja,"

Dari kejauhan aku dapat melihat Sungyoon yang sedang berlambai-lambai ke arah aku dan aku menghampirinya serta menhantar Jeahyun masuk ke kelasnya dan dia di sambut ramai kawan kecuali dua kanak-kanak yang kelihatan tidak berminat dengan hal itu.

"Itu Youngtaek dan lagi satu Jangjun,"

Aku memandang Sungyoon tidak percaya dan dia menganggukkannya "Bila dia didaftarkan disini, aku juga terkejut seperti kau tapi itulah kenyataannya,"

💮My life💮

Sungyoon membawa aku ke taman sekolah agar kami dapat bersembang tanpa gangguan

"Ini mengingatkan aku kepada Soojung kaa-san, aku merinduinya"

"Maka jumpailah dia, setiap kali aku ajak pergi kau tak nak, sibuklah, tak readylah, macam-macam lagi alasan kau bagi kat aku,"

"Yeah,yeah maafkan aku,"

"Btw congratulations atas kenaikan pangkat kau, dan tahniah juga sebab kau kuat menghadapinya hingga sekarang,"

"Thanks, Semua ini sebab Jeahyun. Jeahyun lah penyebabnya aku bertahan sampai sekarang kalau tak mungkin, hanya sampai kematian Jangjun yang hampir membuat dunia aku menjadi gelap semula,"

"Budak tu membawa kebahagian kepada kau dan aku bersyukur yang dia berada di bawah jagaan kau bila Lee ajumma menentang habis-habisan dengan wasiat Jangjun,"

"Aishh, kenapa bahas pasal hal tu. Ni, takkan ucapan tahniah je kot, makan-makan tak ada?"

"Hahaha, kau memang ya. Nanti malam datang rumah, aku masak untuk kau dengan Jeahyun,"

"Nice,"

Aku bahagia dengan jalan ceritaku sekarang namun ini hanya permulaan dari kisah ini masih panjang lagi perjalanan yang harus aku lalui.

My LifeWhere stories live. Discover now