"Mwo?! Apa aku tidak salah dengar?" Tanya seorang gadis kepada lelaki dihadapannya
"Aku rasa, hubungan kita selesai sampai disini" jawab lelaki itu, lalu mengalihkan pandangannya dari sang gadis
"Tapi mengapa? Mengapa kau ingin putus?!" dengan mata yang berkaca-kaca, gadis itu berusaha menahan air matanya agar tidak menetes
"Aku ingin fokus pada beasiswaku di Universitas."
"Kau tidak perlu khawatir tentang beasiswamu, aku akan berbicara pada ayahku..."
"Ayahku pasti akan membantumu." lanjut gadis itu dengan air mata yang mulai membanjiri pipinya.
"Dalam segala hal, kau selalu melibatkan ayahmu. Apa kau fikir semua masalah bisa diselesaikan oleh ayahmu?" Tegas lelaki itu dengan suara yang mulai tinggi
"Jimin-ah?! Jebal" Pinta sang gadis
"Keputusanku sudah bulat, aku tidak ingin menjalin hubungan denganmu lagi...Kang Seulgi!"
Lelaki bernama asli Park Jimin itu langsung bergegas pergi, meninggalkan gadisnya yang kini sedang menangis sendirian di salah satu atap gedung Universitas.
Sudah jatuh tertimpa tangga pula, begitulah gambaran perasaan Seulgi saat ini. Disaat satu masalah belum terselesaikan, sekarang namja yang sangat ia cintai malah pergi meninggalkannya. Kesal, sedih, marah tentu saja ia rasakan saat ini. Dengan perasaan yang campur aduk, Seulgi segera berlari untuk mengejar Jimin.
Brughhh!!!
"Yaaakkk!!!!"
"Joesonghamnida, aku benar-benar minta maaf!!" ucap Seulgi seraya menundukkan kepalanya berulang kali. Dengan air mata yang masih mengalir, ia segera kembali berlari tanpa menoleh pada lelaki yang ia tubruk.
Sedangkan lelaki tadi hanya menatapnya aneh, lalu segera membereskan buku yang berserakan di lantai. Kemudian ia melenggang pergi keluar untuk mencari udara segar, sekedar melepas beban dan penat yang selama ini menggangu pikirannya. Melihat pemandangan kota Seoul yang begitu indah dari atas ketinggian. Apalagi senja mulai menghiasai langit di sore hari. Membuat siapa saja yang melihatnya pasti akan merasa tenang dan damai.
"Maaf, tapi aku tidak mencintaimu... Selama ini aku hanya menganggapmu sebagai sahabat."
"Aaaarrgghh..., Waeyoooo??" teriak lelaki berbahu lebar itu, setelah mengingat pernyataan seorang gadis yang selama ini sangat ia cintai. Lelaki itu hanya menatap lurus ke depan, hingga tak terasa langit sudah berubah menjadi gelap.
Tbc
^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe [Im Jaebeom]
Fanfiction"Andai aku bisa memilih, biarkan cinta antara kita tetap terjaga dan baik-baik saja untuk selamanya. Tapi kenyataan selalu memberi pilihan, antara memilih dirimu dan dirinya." -Lim Jaebeom 🌴-