"Andai aku bisa memilih, biarkan cinta antara kita tetap terjaga dan baik-baik saja untuk selamanya. Tapi kenyataan selalu memberi pilihan, antara memilih dirimu dan dirinya."
-Lim Jaebeom 🌴-
Jackson, Jaebeom dan Mark terkejut mendengar pernyataan Jinyoung yang begitu mendadak menurut mereka. Pernyataan yang bertolak belakang dengan hal yang ia ceritakan kemarin kepada ketiganya. Jinyoung menceritakan kisah cintanya dulu saat ia masih SMA, ia pun menceritakan tentang sang gadis yang tiba-tiba meninggalkannya tanpa sebab. Ia juga jujur tentang perasaannya yang masih sangat mencintai sang mantan kekasih yang bahkan ia sendiri pun tidak tau keberadaannya dimana.
"Mengapa kalian terkejut? Bukankah kalian yang selama ini memintaku untuk mengatakan perasaanku padanya?" ungkap Jinyoung
"Jamkkaman, kemarin kau bilang pada kami jika kau masih mencintai mantanmu yang hilang itu? Kan?" Jelas Mark
"Maja Maja, kau bilang kau masih mencintai mantanmu, siapa namanya...? Aaaahhh...Soo~yaa" ucap Jackson memperjelas
"Apa yang sebenarnya terjadi denganmu?" tanya Jaebeom seraya menepuk bahu Jinyoung yang duduk tepat disampingnya
Jinyoung melihat ketiga sahabatnya yang kini memandang penuh tanya padanya. . .. ...
Jinyoung membuka pintu kamar, wangi khas kamar seorang gadis langsung terhirup sesaat setelah Jinyoung masuk. Puluhan bingkai foto yang berjajar di antara luasnya kamar langsung menyambut mata Jinyoung yang membuat pandangannya sesekali melihat beberapa bingkai foto yang tergantung di dinding. Ia bahkan terkejut dengan puluhan foto itu, karna foto itu didominasi oleh wajahnya.
Jinyoung terkejut mendapati tangan seseorang berada di bahunya. Ia refleks berbalik dan melihat siapa yang menepuk bahunya. Dan ternyata itu adalah Ibu Nayeon yang beberapa menit lalu mengizinkannya untuk masuk kekamar Nayeon.
"Mianhae, apa imo mengagetkanmu?"
"Ani "
"Jinyoung-ah, tolong bujuk Nayeon untuk makan ya, sejak kemarin dia tidak mau makan" pintanya
Jinyoung mengangguk dan terseyum seraya mengambil alih nampan berisi makanan dari tangan ibu Nayeon.
"Gomawo"
Jinyoung menunduk kecil sebagai jawaban, ibu Nayeon terseyum dan pergi meninggalkan Jinyoung. Kini ia berjalan menuju Nayeon yang sedang terbaring lemah ditepat tidurnya. Jinyoung menyimpan nampan dimeja yang berada tepat dihapannya.
Pandangan matanya kini tertuju pada gadis yang sedang tertidur dengan kedua tangan yang mendekap sebuah bingkai foto di dadanya. Perlahan Jinyoung menarik bingkai foto itu dari dekapan Nayeon.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dan mendapati wajahnya yang terpampang di bingkai foto. Jinyoung menyimpan bingkai foto dimeja dekat dengan nampan yang berisi makanan untuk Nayeon. Perlahan Jinyoung membangunkan Nayeon dengan menepuk tangannya pelan seraya memanggil namanya. Tak perlu banyak waktu untuk bisa membangunkan Nayeon, karna hanya dengan beberapa kali Jinyoung memanggil namanya, Nayeon bisa langsung membuka matanya.