.
.
.
Gadis bermata monolid itu tersenyum kearah mantan kekasihnya yang sedang tertawa bersama teman yang tak pernah ia kenal. Siapa lelaki itu? Mengapa ketika ia dan Jimin masih berpacaran, Jimin tak pernah memperkenalkan temannya itu kepadanya? Mengapa mereka terlihat begitu sangat dekat dan akrab? Siapa lelaki itu? Pertanyaan-pertanyaan itu terus berkeliling di otak Seulgi. Ia penasaran sebenarnya siapa dia? Terlintas cepat diotak Seulgi jika lelaki itu berbadan tinggi, berkulit putih dan bermata monolid persis dengannya itu bisa membantunya untuk "balikan" dengan Jimin.
Pikirannya itu membuat bola matanya kehilangan pandangan dari Jimin, Jimin sudah pergi bersama temannya itu, tapi kemana? Seulgi mencari kearah sekitar. Kemana mereka? Mengapa mereka pergi begitu cepat?"arrghhh...Jinjja"
Seulgi menggerutu, mengapa ia malah penasaran kepada namja itu? Bukankah seharusnya ia memanfaatkan kesempatan untuk menyapa Jimin dan mencoba untuk meminta penjelasan lebih, atas kandasnya hubungan mereka? atau memata-matai Jimin. Mungkin saja Seulgi bisa tau penyebab yang sebenarnya mengapa Jimin memutuskannya secara sepihak dan sangat tiba tiba.
Tapi nyatanya, kesempatan berharganya itu malah terbuang sia-sia karna rasa penasarannya kepada namja yang berbicara dengan Jimin, mengapa Jimin tak pernah memperkenalkan temannya itu padanya?
***
"Mengapa kau begitu penasaran dengan namja itu? Tanya gadis berambut Hitam lurus bernama Joy yang duduk disamping Seulgi
"Kulihat Jimin begitu akrab dengannya, bahkan aku lihat mereka tertawa bersama." jawab Seulgi
"hanya karna kau melihat Jimin dan namja itu tertawa bersama. Kau dengan cepatnya menyimpulkan jika mereka teman dekat?"ucap joy lagi
"Kalian tau kan Jimin itu jarang sekali tertawa dengan orang lain kecuali denganku, bahkan berbicara pun dia kadang.."
"Saat aku melihatnya dengan namja itu, aku rasa mereka berbicara hal penting. Dan ketika namja itu berbicara, Jimin tertawa aku rasa memang benar mereka bedua teman dekat." jelas Seulgi
"Jadi? Mengapa kau terlihat ingin tau sekali tentang namja itu? Tanya gadis bernama Wendy yang duduk tepat didepan Seulgi dan Joy
"Mungkin, namja itu bisa membantuku untuk kembali bersama Jimin." jawab Seulgi dengan senyum yang lebar
"Jogeul-le? Mengapa kau begitu sangat percaya diri sekali jika namja itu mau membantumu? Kau tidak mengenalnya, dia pun bahkan tak mengenalmu." tanya Joy
"Aku akan berkenalan dengannya, aku yakin dia mahasiswa disini hanya saja berbeda jurusan denganku dan Jimin." jelas Seulgi
"Mengapa kau yakin sekali dia akan membantumu untuk kembali bersama Jimin?" tanya Joy lagi
"Mengapa kau terus bertanya? Aku yakin karna Jimin terlihat dekat dengannya, mungkin saja ada hal dari Jimin yang aku tidak tau dan namja itu tau."
"Sudahlah aku lapar, aku akan pergi utuk memesan makanan." lanjut Seulgi seraya beranjak dari duduknya dan pergi untuk memesan makanan
Joy dan Wendy hanya memandang aneh kepada Seulgi yang sedang memilih makanan diantara banyaknya stan makanan di kantin universitas. Mereka berdua tau jika Seulgi sangat mencintai Jimin, Seulgi rela melakukan apapun untuk Jimin.
Rasa cinta Seulgi pada Jimin jika digambarkan dengan Persentase mungkin lebih dari 1000%. Seulgi selalu memprioritaskan Jimin dibanding apapun, walau sebenarnya kasta Jimin dengannya sangat berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe [Im Jaebeom]
Fanfiction"Andai aku bisa memilih, biarkan cinta antara kita tetap terjaga dan baik-baik saja untuk selamanya. Tapi kenyataan selalu memberi pilihan, antara memilih dirimu dan dirinya." -Lim Jaebeom 🌴-