11. The Lipstick

204 20 1
                                    

Let me know if you're like or enjoy the story by vote and comment, okay? ;)


•••



"Kita mau kemana, oppa?"

Wonwoo tampak seperti linglung sesaat setelah kemunculan wanita yang setiap hari menemani harinya, sedikit tampak berbeda dimatanya sekarang.

"Oppa?" tanya wanita itu kembali.

"Ahh ekhm ehm... ba-bagaimana kalau kita makan malam di restoran kecil yang kau rekomendasikan di internet kemarin, Soora-ya?" jawab Wonwoo menyembunyikan kegugupannya.

"Oke! Ayo kita kesana" jawab Soora sembari mengaitkan tangannya ke lengan Wonwoo.

Wonwoo dan Soora singgah disebuah restoran kecil yang tak jauh dari kantor mereka. Dari rekomendasi di internet, restoran ini memiliki harga yang terjangkau, porsi besar dengan kualitas masakan yang menggugah selera.

Soora sedikit bingung memilih makan dalam daftar menu di dekat pintu masuk restoran.

"Wonwoo-oppa, bagaimana kalau kita makan nasi goreng mentega dengan toping smokebeef, daruma mentai, dan thaitea dingin?" Soora menyarankan tiga makanan kepada Wonwoo. Wonwoo merapatkan tubuhnya Soora dan melihat pilihan menunya.

"Eung, aku ikut saja. Tapi aku ingin minuman jus jeruk. Dingin tentunya."

"Okay! Aku pergi memesan dulu ya."

Mungkin terdengar tak biasa apabila wanita memesankan makanan saat sedang berkencan. Soora lebih suka memesan makanan karena Wonwoo terkadang suka tergoda jika memesan makanan. Bisa-bisa ia kalap memesan makanan dan begitu boros menghabiskan banyak uang demi makanan. Walaupun tubuhnya kurus tapi makannya sangat banyak.

Wonwoo memilih meja dengan sofa. Disampingnya terdapat cermin yang menutupi dinding sehingga menimbulkan kesan luas dalam ruangan. Tak lama kemudian Soora pun datang.

"Bagaimana harimu hari ini, oppa?" tanya Soora sembari memberikan senyum tipis diwajahnya.

"Seperti biasa" Wonwoo menghentikan aktivitas bermain dengan handphone ditangannya. "Kau bagaimana?"

"Hah, kau bisa lihat sendiri dari wajahku sudah berminyak seperti ini. Kau harus tau oppa. HRD-ku begitu menyebalkan. Dia blablabla..." Soora bercerita panjang mengenai kejadian di kantor yang membuatnya kesal. Wonwoo dengan seksama memperhatikan wajah istrinya. Namun yang terjadi sebenarnya ia tak terlalu menyimak cerita Soora. Matanya terlalu fokus dengan satu warna yang sedari tadi menarik perhatiannya.

Soora menghentikan ocehannya saat makanan mereka tiba. Begitu juga dengan Wonwoo. Mereka menyantap hidangan dengan khidmat.


Setelah menghabiskan waktu makan siang bersama dan kembali ke rutinitas pekerjaan masing-masing, akhirnya Wonwoo dan Soora kembali ke rumah.  

"Makanannya tadi enak sekali, ya kan oppa?"

Wonwoo menggangguk. Ia baru saja selesai mandi, menghampiri istrinya yang tengah menghapus debu dan kotoran diwajahnya. Tangannya baru saja menghapus lipstick di bibirnya.

"Kau tadi pakai lipstick ya?"

"Eung. Aku kira oppa tidak mengetahuinya" Soora memang jarang berdandan dan tak begitu menyukai lipstick. Hari hari biasa ia hanya menggunakan pelembab bibir berwarna natural dan memakai riasan tipis. Kebetulan tadi ia mencoba memakai creamy tint dengan tone brick brown punya rekan kerjanya sebelum bertemu dengan Wonwoo sepulang bekerja.

Wonwoo mengangkat dagu Soora dan mengecup bibirnya. "Lain kali, jangan pakai lipstick lagi ya manis."

"Kenapa?"

"Warnanya terlalu cocok untukmu dan -" Wonwoo membungkuk membisikkan sesuatu di telinga Soora yang membuatnya wajahnya memerah seperti kepiting rebus. Soora memukul pelan dada Wonwoo dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya menahan malu.

•••

kira-kira apa yaa yang dibisikin nonu? 😁

WonwooPhileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang