"SUMPAH, tolong gue, Chan," lirih Wendy ketakutan di telepon, sambil memegang dahinya yang berkerut panik. "Ada orang aneh banget! Gue gak tahu dia mabuk atau kesurupan—yang jelas, dari tadi dia gak berhenti ketuk-ketuk pintu rumah gue."
Kedua kaki Chanyeol bangkit dan mondar-mandir khawatir, sambil telinganya memasang untuk mendengar Wendy.
"Gue udah sempet bukain pintu, terus dia diem aja sambil tutup mata. Gue tanya, ada apa, dia gak jawab. Gue takut banget—gak tahu, gak tahu... tolong gue, Chanyeol," racau Wendy dengan suaranya yang bergetar.
"Tenang dulu, ya." Sambil berbicara, Chanyeol buru-buru mencari sendalnya. "Gue ke sana. Tenang, ya, Wen."
Bukannya tenang, Wendy malah makin khawatir karena mikir: gimana kalau habis ini, orang itu merangsek ke rumah lalu menyekapnya, kemudian dia jadi gak bisa ketemu atau mendengar suara Chanyeol lagi?
Overthinking sendiri, dia nangis kejer.
"Waduh, jangan nangis! Ya udah, ini gue berangkat ke sana." Sebelah tungkai Chanyeol sampai mengetuk-ngetuk lantai gak sabaran, gara-gara Wendy gak jawab apa-apa. "Wendy, gue tutup, ya, teleponnya? Lo tenang dulu."
"Cepetan..."
"Iya. Sabar, ya, Wendy. Sebentar."
Tanpa nunggu apa-apa lagi, Chanyeol langsung memutus sambungan teleponnya dan memakai sendalnya, menutup pintu, dan cabut lari ke rumah Wendy dengan tergesa.
KAMU SEDANG MEMBACA
13 Kali
FanfictionTotalnya: 13 kali Chanyeol nembak Wendy. Berulang kali ditolak, tapi, selamanya: Chanyeol gak mau nyerah. // fanfiksi. | non-baku (lighthearted: vol. 03) © 2020 nebulusventus ㅤㅤ『 B O N U S 』 + 3 after ending story