"AKU gak mau pergi ke sana kalau gak ada kamu," katanya. "Nungguin kamu aja."
Wendy terbaring lemah di ranjang rumah sakit dengan tangan kanan yang dipasang infus dalam-dalam. Bibir pucatnya menarik senyum, matanya yang layu menyipit.
"Terus, proyeknya gimana? Mau ditinggal?" tanya Wendy lirih. "Sayang banget, lho. Katanya, cita-cita kamu mau pergi ke Jepang?"
Mulut Chanyeol mengerucut bete. Matanya ke sana dan kemari. Dia bimbang.
Dua bulan lalu, sekolahnya daftar lomba proyeksi dan selidik eksperimental di festival SMA jangka internasional, dan harus terbang ke Jepang. Chanyeol gak ragu buat mencalonkan diri waktu Wendy bilang mau ikut.
Sekarang, sudah tinggal H-4, Wendy malah kena demam berdarah.
Memang, sih, Jepang itu negara impian Chanyeol. Tapi, kalau dokter bilang, Wendy harus dirawat selama seminggu, sementara orang tua pacarnya yang supersibuk itu harus pergi ke luar kota untuk beberapa hari ke depan—dalam rangka kepentingan bisnis—yang berarti Wendy bakalan sendirian di sini, Chanyeol mana tega?
"Kyungsoo bilang, mau banget gantiin aku." Jemari Chanyeol meraih jemari milik Wendy dengan ultrapelan, takut infusannya ikut kepegang. "Lagian, dia lebih pinter dari aku kalau soal begituan."
"Jepang, lho, Chan," ujar Wendy. Setelah melihat Chanyeol yang gak berhenti menyentuh jari-jari tangan kirinya dengan takut, ia mengucap, "Sini, pegang tangan kananku aja."
Lelaki itu langsung menurut ketika Wendy mengulur tangan kanannya.
"Wendy..."
"Hm?"
"Kalau aku pergi ke Jepang, nanti yang urusin kamu siapa?" Chanyeol bergelayut manja pada tangan kanan Wendy yang hangat. "Aku gak mau kamu sendirian."
"Apaan, sih," kekeh Wendy, "ada suster, 'kan."
Lidah Chanyeol berdecak. Ia mengarahkan tangan Wendy pada pipinya. "Sore ini, aku mau minta refund. Walau uangnya gak bisa balik seratus persen, gapapa. Intinya, aku mau di sini."
Mereka terdiam.
"Chan... jangan nekat. Udah, pergi aja," tutur Wendy pelan. Alisnya bergerak nyaris mengerut. "Aku bisa jaga diri sendiri, kok." Melihat Chanyeol tetap membungkam mulut, bahkan enggan menatap matanya, Wendy menambahkan, "Kamu juga cuma empat hari, tiga malam, 'kan, di sana? Habis itu ketemu lagi sama aku."
Mata Chanyeol curi lirik pada Wendy. Ada ragu-ragu di sana.
"Ke Jepang, lomba, beliin aku oleh-oleh. Habis itu, pulang, deh." Senyum Wendy tergurat tipis-tipis sambil kadang dia ketawa. "Gitu, ya, Chan."
Lengkungan turun di bibir Chanyeol mereda, lalu ia menggenggam tangan Wendy erat-erat di sela kedua telapak tangannya.
Tiba-tiba, Chanyeol menyembunyikan wajahnya di antara kait tangannya dan tangan Wendy, setelah itu menangis.
"Heh, kenapa nangis?" Wendy membesarkan rongga matanya.
"Huhuhu... mau di sini aja. Tapi, mau ke Jepang. Tapi, khawatir sama kamu..."
Kemudian, Wendy tergelak ketika mendapat situasi yang familier. "Aku gak akan meninggal, Chanyeol."
Kepala Chanyeol terangkat. "Siapa juga yang mikir kamu bakal meninggal? Kamu gak boleh meninggal!"
Gelak Wendy semakin keras hingga mengisi penjuru kamar. Tangannya, yang sempat diapit Chanyeol, ia tarik, lalu ditaruh di kepala lelaki itu. Mengelusnya perlahan.
"Ngerasain, 'kan, rasanya jadi aku pas ngejenguk kamu waktu itu?" goda Wendy dengan cengirannya. "Sekarang malah kamu yang cengeng!"
Tangan Chanyeol menepis Wendy, lalu ia memasang ekspresi ter-bete sepanjang hidupnya sambil mengusap air matanya yang tersisa. "Gak tahu, ah. Gak mau aku, digodain begitu."
"Ya udah," ujar Wendy, "kamu sekarang maunya apa?"
Sorot mata Chanyeol melirik tertarik, sehabis itu, ia mendekatkan tubuhnya. "Cium, boleh?"
Wendy memandang pacarnya itu dengan pandangan paling aneh. Beberapa detik kemudian, ia menawar, "Tapi, jangan refund Jepang, ya?"
Chanyeol menjawab, "Iya. Aku mau menangin lombanya, buat kamu."
Senyum keduanya mengembang, merekah. Sebelum akhirnya Chanyeol mendatangi bibir Wendy dengan kecupannya.
<ʷnͬoͥtͭeͤʳˢ>
Terus, suster yang mau ngecek Wendy, tiba-tiba masuk ke dalem kamar, habis itu kaget ngeliat orang cipokan. :(
Bonus chapternya udah apa nambah nih? WKWKWK
KAMU SEDANG MEMBACA
13 Kali
FanfictionTotalnya: 13 kali Chanyeol nembak Wendy. Berulang kali ditolak, tapi, selamanya: Chanyeol gak mau nyerah. // fanfiksi. | non-baku (lighthearted: vol. 03) © 2020 nebulusventus ㅤㅤ『 B O N U S 』 + 3 after ending story