Part 5

7 2 0
                                    

🌠🌠🌠

"Naf, si Arima...su-suka sama kamu...Naf, si Arrimaa...suka sama kamu.. "teriak Udin.

"Haa..apa?gak jelas....,"lontarku yang kebingungan saat Udin mengucapkan nama seseorang tersebut, karena tidak terdengar jelas disebabkan bisingnya keadaan saat itu.

"Ciee...Nafi, itu lho Naf. Udin bilang, kalau si Ariimaa... Suka sama kamu, cie..ciee....,"timpal Atin menjelaskan padaku karena kebetulan dia mendengar jelas ucapan Udin saat itu.

"Apaan sihh, gak mungkin lah. Pasti Cuma gosip aja"ujarku dengan pasti.

"Itu beneran lho Naf, orang tadi aku denger dengan jelas Udin bilang gitu"

"Hmm....,"desahku yang kebingungan dan langsung kembali kekamar setelah itu.

🌠🌠🌠

Aku gak boleh terlalu percaya, karena terkadang laki-laki itu hanya mempermainkan saja. Aku harus pura-pura tidak tahu tentang hal ini, aku gak mau kalo semua orang tahu tentang gosip ini.

Bisa-bisa aku dibully lagi, dan juga semoga gak ada yang tahu tentang hal ini. Tapi, tadi tuh ada Atin aaduhh.. gawat banget, gimana kalo sampai Atin ngasih tau temen-temen? Semoga Atin gak ngelakuin hal itu, aku bingung banget nih.

Tak lama setelah kejadian itu, tiba-tiba saja Ira teman sekelas Arima memberitahukan sesuatu tentang Arima padaku.

"Ka, sini deh ada yang mau aku bicarakan ke kakak. Tentang Arima....,"sahut Ira dengan senyuman aneh saat menatapku.

"Eumm..iyah Ra..ada apa emangnya?Arima?"jawabku dengan kebingungan.

"Iyah kak Arima itu....,"

"Maksudnya?Arima apa?"

"Arrimaa tuhh..suka sama kakak.ciee...., lontarnya sambil tersenyum geli.

"Masa sihh?gak mungkinlah Ra....,"cetusku kaget dan merasa aneh.

"Ihh...masa gak mungkin sih, ini beneran lho kak. Aku sendiri yang tahu dari orangnya langsung, pas disekolah "

"Eumm...kalo emang beneran gitu, kenapa gak langsung aja bilangnya. Aku masih gak percaya, bukan aku mungkin orang nya. Kamu salah orang "

"Beneran kak Nafii...aku gak bohong kak, yaelah kak dia itu pemalu dan pendiam. Kakak juga tahu kan, dan pastinya gak mungkinlah dia bilang langsung ke kakak. Dia pasti gak bakalan beranilah kak. Enggak kak, gak salah kok. Itu beneran kakak yang disebutin sama Arima"

"Eumm...Ra, benar atau tidaknya tentang hal ini jangan dikasih tahu siapa-siapa yah?"pungkasku jaga aman.

"Iyahh kak, siap. Tenang aja kak, aku bakalan jaga rahasia kok"tutur Ira sambil mengacungkan kedua ibu jarinya dengan semangat.

"Makasih yah Ra...."

"Iyah sama-sama kak "

🌠🌠🌠

Beberapa hari setelah aku mengetahui tentang Arima tersebut, gosip menyebar dimana-mana. Namun, aku hanya terdiam dan tak terlalu merespond karena banyak santri putri yang menyukai Arima. Aku tak ingin berdebat dengan mereka karenanya aku cari aman dengan berdiam diri dan tak banyak bicara.

Besok adalah hari pertama UN, aku bangun sekitar pukul 03.00 pagi. Kemudian melaksanakan shalat tahajud dan shalat sunnah lainnya. Setelah selesai, aku lekas mandi.

Tak disangka saat di kamar mandi, tiba-tiba saja air surut. Karena air surut, kemudian aku harus bergegas mencari bantuan santri putra untuk menyalakan mesin air.

Sebenarnya aku tak berani untuk bersosislisasi dengan laki-laki, karena tidak terbiasa. Namun karena semua temanku sudah di kamar mandi, jadi terpaksa aku yang mencari bantuan saat itu.

Aku bingung harus mencari siapa, karena sangat sulit untuk mencari santri putra dipagi-pagi buta. Setelah berkeliling-keliling mencari santri putra, namun tak satupun orang bisa ku temukan sampai akhirnya ku putuskan mencari ke dapur santri putra.

Kupikir saat itu tak ada siapa-siapa karena keadaannya begitu sepi, namun satu sosok laki-laki mengagetkanku.

Siapakah dia?
Apakah Azam? Atau Arima?
Oke guys, penasaran dengan kelanjutannya?
Tunggu kelanjutannya, dan Jangan lupa tinggalkan jejak👣dengan cara vote⭐dan komentarnya✍🙏😇

"HAPPY READING"📖🔎

The Rare Love, But Unique [Alhamdulillah, Selesai✔]    [🔎Menunggu Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang