🌠🌠🌠
tiba-tiba tepat dipertengahan lagu Azam memberikan sepot bunga yang ada diruang kesenian tersebut kepada Alice. Dan Alice menerimanya, kemudian dipukulnya Azam dengan bunga tersebut karena mungkin itu hanyalah main-main.
Aku melihatnya saat itu seperti sengaja dia melakukan hal tersebut padaku, karena saat itu dia melirikku. Apa mungkin dia mengetesku, entahlah karena hal tersebut telah berhasil melukai hatiku. Tapi, setelah dia melirikku dia malah mengulang kembali adegan romantis tersebut. Sungguh saat itu, suaraku semakin lepas saat bernyanyi karena merasa harus dikeluarkan segala beban dalam hatiku tersebut.
Kemudian, setelah selesai semua orang bertepuk tangan. Aku merasa lelah dengan sandiwara ini, yang ternyata masih terus berlanjut hingga aku memasuki kelas IX A.
Aku sungguh kaget dan tak menyangka akan sekelas lagi dengannya. Dari sekian ratus murid, kenapa aku harus selalu melihat dia? dan semakin aku terus tahu tentangnya, hatiku semakin terluka lebih dalam lagi.
Aku tidak tahu, apakah dia menyukai Alice atau Adel. Yang pasti aku sangat kecewa dengan sikapnya yang egois dan agak sombong.
🌠🌠🌠
Setelah aku memasuki kelas IX aku bahagia karena semua teman sangat baik padaku. Meskipun mereka tidak terlalu pintar seperti teman-temanku saat dikelas VIII, mereka tidak pilih-pilih dan menghargai orang lain.
Aku, masih sama seperti pertama memasuki SMP. Seorang perempuan yang pemalu dan pendiam. Aku selalu berusaha untuk berubah menjadi lebih baik lagi, tapi selalu saja gagal. Entah sudah berapa banyak kegagalanku, yang pastinya belum sebanyak Thomas Alva Edision.
Dikelas IX ini, Alhamdulillah aku kembali meraih juara pertama dalam lomba cerdas cermat per-angkatan kelas IX. Tak hanya itu, aku sekelompok dengan Azam dan Iqbal. Meskipun aku mencoba menjauhi dan melupakan dia, entah kenapa malah harus dikelompokkan dalam lomba yang sama. Aku hanya berfikir, mungkin ini hanya kebetulan saja.
Meskipun aku sedih dengan dia, tapi sedihku hilang disaat aku sudah mendapatkan prestasi. Bukan hanya disekolah, bahkan di pesantren alhamdulillah aku memenangkan juara pertama dalam perlombaan lomba cerdas cermat dan ranking satu.
Waktu setahun dikelas IX ini, sungguh begitu cepat bak kilat. Kemudian saat akan melaksanakan "Try Out", kebetulan di Pesantrenku mengadakan "ziarah ke Banten". Kami semua yang sekolah diluar Pesantren sangat ingin ikut, tapi kami cancel karena harus mengikuti ujian.
🌠🌠🌠
Setelah semua santri di Pesantren berangkat, kami dipondok serasa di rumah. Karena sepulang sekolah, langsung berjaga dirumah pimpinan Pesantren. Karena selain diberi amanah, juga untuk berjaga-jaga.
Setelah dua hari berlalu, mereka pun pulang dari ziarah dan aktivitas kembali seperti biasanya. Selesainya masa "Try Out", disekolahku mengadakan "Study Tour".
Pengalaman saat kesana begitu menyenangkan karena dengan dia dan semua teman-teman Pesantrenku, kami mengabadikan moment dengan foto bersama untuk kenang-kenangan terakhir.
Teringat olehku saat pertama kali di kelas VII, sosoknya amat polos dan culun. Kemudian meskipun dikelas VIII dia egois, tapi tepat dikelas XI aku melihat senyum lebarnya dua kali. Pertama saat menjadi petugas ceramah dihari jumat, kedua saat kita berfoto terakhir kalinya ini.
🌠🌠🌠
Diperjalanan pulang, pemandangan malam hari saat itu begitu indah. Lampu-lampu menyala disetiap rumah dan jalan yang dilewati, berkelap kelip bagai bintang.
Tak hanya itu, bintang dan bulan tak kalah lebih indah dilangit yang gelap. Saat itu, hatiku bertanya-tanya
"kenapa aku harus cemburu dengan Azam? Apakah mungkin aku benar-benar menyukainya? Entahlah, aku bingung"
Sesampainya di Pesantren, aku langsung terlelap dalam tidur karena sangat mengantuk.
Alunan do'a menggema dipagi hari, tepat dipagi ini seluruh santri di Pesantrenku diwajibkan berdo'a setelah subuh. Aku dan teman yang baru pulang dari Tour tidak langsung mengaji, tapi meminta izin kepada ibu ajengan untuk beristirahat karena lelah.
🌠🌠🌠
Keesokannya kami melaksanakan aktivitas seperti biasanya, tak terasa minggu depan aku akan menghadapi UN. Aku merasa tak semangat saat itu, karena beberapa hari ini aku tahu jika teman dekatku Vita menyukai Azam, begitupun Azam menyukainya. Aku merasa sangat sedih, teman dekatku ternyata menusukku dari belakang. Sungguh sakit rasanya, aku baru menyadari jika laki-laki yang diceritakan Vita padaku adalah Azam.
Aku tak mampu untuk melakukan apapun, rasanya sungguh menyedihkan kisahku ini. Teganya Vita selalu mendekati aku dan membully aku dengan Azam, tapi nyatanya dia menyukai Azam dibelakangku. Tapi Azam tak pernah tahu tentang hal itu, entah bagaimana jika dia tahu. Tapi, dia pastilah tak akan peduli denganku.
Aku hanya bisa berharap Azam akan bahagia dengannya, dengan Vita yang dia sukai. Meski begitu, aku percaya jika Tuhan merencanakan yang terbaik untukku.
Yang ku bisa sekarang adalah menjalani hidup dengan terbaik, walaupun sebenarnya aku masih tidak rela dengan kenyataan pahit ini. Semua kupasrahkan kepada Allah SWT, agar lancar dan terbaik.
Bagaimanakah Nafi menghadapi kenyataan tersebut?
Bagaimanakah kisah selanjutnya?
Kalian penasaran?Oke guys!!! Tunggu kelanjutannya, jangan lupa tinggalkan jejak👣 dengan cara vote⭐dan komentarnya✍🙏😇
HAPPY READING🔎👊😇
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rare Love, But Unique [Alhamdulillah, Selesai✔] [🔎Menunggu Revisi ]
Ficção Adolescenteبسم الله الرحمن الرحيم 🌟Jangan lupa guys : 🌠Pelajarannya yang baiknya dapatkan, ingatkan dan amalkan agar berbuah pahala. 🌠Keburukannya jangan di ikuti/t inggalkan, cukup jadikan anda semakin bijak dan berhati-hati dalam melangkah. SINOPSIS 💗 ...